PRINSIP PERSONALISASI MEDIA PEMBELAJARAN

Prinsip personalisasi (Personalization Principle) menyatakan bahwa siswa belajar lebih baik jika media pembelajaran disajikan dengan gaya percakapan daripada gaya formal. Personalisasi ini misalnya menggunakan kata “Anda” atau “Kita” dalam narasi audio maupun teks.

Secara teoritis ketika siswa merasa bahwa penulis sedang berbicara dengan mereka, mereka lebih cenderung melihat penulis sebagai mitra percakapan dan karena itu akan berusaha lebih keras untuk memahami apa yang dikatakan penulis. Prinsip personalisasi mendorong kita agar dapat memodifikasi pesan media pembelajaran sehingga mampu mengaktifkan respon sosial siswa. Media pembelajaran yang menerapkan prinsip ini diharapkan mampu meningkatkan perasaan sosial siswa, yaitu untuk membuat siswa merasakan hubungan pribadi yang lebih kuat dengan gurunya.

Ketika media pembelajaran mengandung unsur audio atau narasi yang diucapkan, prinsip personalisasi ini juga terkait dengan pengisi suara narasi. Akhir-akhir ini sering kita temui media dengan suara narasi menggunakan robot (pemrograman komputer). Hal ini akan memberikan pengalaman sosial yang minim bagi siswa, seakan-akan ia tidak berbicara dengan gurunya melainkan dengan mesin.

Selain suara, penggunaan gambar si penyampai pesan juga perlu diperhatikan. Dalam media pembelajaran sebaiknya gambar guru atau tutor ditampilkan. Figur guru atau tutor bisa ditampakkan sebagai gambar asli atau karakter tertentu dan seakan-akan berbicara pada siswa. Pada pembelajaran animasi seringkali guru digambarkan dengan berbagai karakter sesuai dengan tema pembelajaran.

Nah, demikian ulasan singkat tentang prinsip personalisasi. Prinsip ini mungkin sangat efektif ketika diterapkan tidak berlebihan, atau dalam kerangka komunikasi yang tetap memperhatikan batasan norma-norma komunikasi yang baik. Prinsip personalisasi ini juga sangat efektif untuk pelajar pemula. (maglearning.id)

%%footer%%

One comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan