PRINSIP PENGULANGAN DALAM PEMBELAJARAN

Setelah prinsip pemrosesan mental aktif dan prinsip membuat koneksi yang bermakna, maka prinsip terakhir dalam pembelajaran adalah pengulangan membantu pembelajaran. Ketiga prinsip ini harus hadir dalam setiap proses pembelajaran.

Penting untuk membuat perbedaan antara berbagai jenis pengulangan yang diterapkan dalam pembelajaran. Pertama, ada pengulangan yang membantu siswa mendapatkan pengetahuan. Kedua, ada bentuk pengulangan yang membantu siswa dalam mendapatkan keterampilan.

Latihan (Rehearsal)

Latihan merupakan salah satu bentu penerapan prinsip pengulangan dalam pembelajaran. Untuk membantu akuisisi pengetahuan, jenis pengulangan yang paling dikenal adalah latihan.

Sebagian besar siswa yang sudah matang menyadari manfaat yang akan diperoleh dengan berlatih. Namun, siswa anak-anak sering kurang tertarik untuk berlatih karena belum mengetahui manfaatnya, atau menggunakan strategi latihan yang kurang efektif sehingga hasil belajarnya kurang maksimal.

Manfaat pengulangan dalam bentuk latihan sangat signifikan ketika siswa anak-anak yang tidak biasa berlatih didorong untuk melakukannya. Jika anak-anak didorong untuk berlatih dan mendapat manfaat dari latihannya itu di usia 5 tahun, maka ketika usia mereka sekitar 10 tahun mayoritas dari merka akan terus melakukannya.

Para peneliti yang menyelidiki manfaat latihan ini pada anak kecil. Relatif mudah untuk mengetahui apakah mereka berlatih atau tidak, karena kebanyakan dari mereka menggerakkan bibir ketika melakukannya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa ketika anak-anak melihat benda-benda umum yang diminta untuk diingat, anak-anak tertua (berusia sekitar 10 tahun) lebih mungkin untuk berlatih daripada anak-anak yang berusia 5 tahun. Penelitian itu juga menemukan bahwa anak-anak yang lebih tua mengingat item lebih banyak daripada anak-anak yang lebih muda.

Temuan ini konsisten dengan pendapat bahwa latihan membantu belajar lebih baik, tetapi belum membuktikan hal itu terjadi. Mungkin saja anak-anak yang lebih tua kebetulan lebih banyak berlatih atau bisa saja hanya mengingat. Namun, temuan dari percobaan lebih lanjut mengkonfirmasi bahwa memang ada hubungan sebab dan akibat antara berlatih dan belajar.

Penelitian ini dilanjutkan dengan memilih beberapa anak dalam percobaan sebelumnya yang tidak berlatih. Anak-anak ini ditunjukkan cara melakukan latihan, lalu efeknya diamati. Terbukti bahwa cukpu mudah untuk mengajarkan latihan kepada anak-anak usia 6 dan 7 yang awalnya tidak berlatih. Hal ini dilakukan dengan hanya memberitahu mereka untuk membisikkan nama-nama benda yang mereka lihat sampai saat mereka diminta untuk mulai mengingat. Kinerja mereka menjadi jauh meningkat dalam mengingat item-item yang dipelajari.

Eksperimen latihan ini menunjukkan bahwa anak-anak dapat dengan mudah menerapkan strategi latihan, dan dengan melakukan hal itu kemampuan belajar mereka sangat meningkat. Temuan ini memiliki implikasi praktis yang jelas. Bahwa, banyak siswa anak-anak akan memperoleh manfaat dalam pembelajaran ketika guru mereka memastikan bahwa siswa tahu cara berlatih dan mendorong mereka untuk melakukannya.

Praktik (Practice)

Kajian tentang pengulangan dan praktik yang telah kita bahas sebelumnya masih berkaitan dengan perolehan pengetahuan. Pengulangan juga berkontribusi pada pembelajaran keterampilan. Dalam hal ini jenis pengulangan yang sangat efektif adalah praktik aktif dari keterampilan daripada latihan verbal saja.

Pengulangan dalam bentuk latihan praktik adalah komponen utama kesuksesan di semua keterampilan, mulai dari yang memiliki elemen fisik yang besar, seperti keterampilan olahraga dan keterampilan musik hingga keterampilan intelektual, seperti aritmatika dan bermain catur.

Namun, berlatih sendiri tidak selalu efektif. Agar lebih efektif, penting untuk memperhatikan jenis kegiatan praktik tertentu yang cocok dengan tugas pembelajaran dan sesuai dengan tahap kemajuan yang telah dicapai oleh siwa. Penting juga bahwa tugas praktik yang diberikan mendapatkan perhatian semua siswa.

Latihan praktik ini sangat penting dalam pembelajaran. Latihan praktik yang efektif adalah salah satu prediktor terbaik (sering kali merupakan prediktor tunggal terbaik) dari tingkat pencapaian yang dicapai setiap individu dalam berbagai kegiatan. Prinsip pengulangan dalam pembelajaran ini akan sangat efektif digunakan untuk mencapai hasil pembelajaran tertentu.

%%footer%%