Mengamalkan Salat Sunnah

PAI Kelas 8 BAB 4: Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah

Salah satu hikmah dan tujuan mengamalkan salat sunnah adalah lebih dekat kepada. Sudahkah kita rajin melaksanakan salat sunnah?

Marilah kita interospeksi diri, sudahkah kita melaksanakan salat wajib dengan benar dan sempurna? Bagaimana kalau ternyata dihadapan allah salat kita belum dianggap sempurna? Nah, untuk menjaga dari ketidak sempurnaan itu mari kita mengamalkan salat sunnah.

Pengertian salat sunah berjamaah dan munfarid

Salat terdiri atas salat wajib dan salat sunnah. Salat sunnah disebut juga dengan salat tathawwu’. Salat sunnah berfungsi untuk menambah atau menutupi kekurangan-kekurangan ibadah salat wajib.

Salat sunnah ada yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah dan munfarid. Salat sunnah berjamaah berarti salat sunnah yang dilakukan secara bersama-sama yang terdiri atas imam dan makmum.

Imam adalah orang yang menjadi pemimpin dalam salat dan berdiri paling depan. Imam disyaratkan sudah baligh, dewasa, dan faham tata cara salat. Sedangkan makmum adalah orang yang mengikuti imam dan berdiri di belakang imam serta tidak boleh mendahului gerakan imam.

Salat sunnah munfarid adalah salat sunnah yang dilakukan sendiri, tidak ada imam ataupun makmum. Ketentuan salat munfarid sama dengan ketentuan salat pada umumnya, yaitu memenuhi syarat dan rukun salat, suci badan, pakaian, dan tempat dari hadas maupun najis.

Pelaksanaan salat sunnah berjamaah

Ada beberapa salat sunah yang bisa dilakukan secara berjamaah. Salat sunah yang dapat dilakukan secara berjamaah di antaranya sebagai berikut :

  1. Salat tarawih ialah salat pada waktu malam pada bulan romadhon
  2. Salat witir adalah salat yang ganjil bilangan rokaatnya
  3. Salat idain ( dua hari raya ) adalah salat yang dikerjakan pada hari raya idul fitri dan hari raya idul adha
  4. Salat kusūf (gerhana matahari)
  5. Salat khusūf (gerhana bulan)
  6. Salat Istisqā (meminta hujan)

Pelaksanaan Salat sunnah munfarid

Ada beberapa salat sunah yang dilakukan secara munfarid. Salat sunah yang dilakukan secara munfarid diantaranya sebagai berikut :

  1. Salat sunah rawatib yaitu salat suanh yang mengikuti atau mengiringi salat fardu lima waktu hukum salat rawatib dibagi menjadi 2 yaitu salat sunah muakadah ( sangat dianjurkan dan ditekankan pelaksanaannya)
  2. Salat tahajud yaitu salat yang dikerjakan pada waktu malam sedikitnya 2 rokaat
  3. Salat istikharah yaitu salat sunah 2 rokaat dengan maksud memohan petunjuk yang baik kepada allah swt
  4. Salat tahiyatul masjid yaitu salat sunah menghormti masjid
  5. Salat dhuha yaitu salat yang dikerjakan pada pagi haru sekurang-kurangnya dua rokaat

Pelaksanaan Salat idain (dua hari raya)

Salat Idul Fitri adalah salat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal. Sedangkan salat Idul Adha adalah salat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Salat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah.

Hampir semua ketentuan dan tata cara salat Idul Fitri dan salat Idul Adha adalah sama. Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun perbedaannya hanya pada niatnya, dengan tata cara sebagai berikut :

  1. Imam memimpin pelaksanaan śalat Idul Fitri diawali dengan niat yang ikhlas di dalam hati.
  2. Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a iftitah bertakbir sambil mengangkat tangan sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir satu dan lainnya disunnahkan membaca: Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha ilallah wallahu akbar.
  3. Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut dilanjutkan membaca surah al-Fātihāh dan membaca salah satu surah dalam alQur`ān. Namun, diutamakan surah Qāf atau surah al-A’lā.
  4. Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil mengangkat tangan dan di antara setiap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah itu membaca surah al-Fātihāh dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau surah al-Gāsyiyah.
  5. Śalat Idul Fitri atau Idul Adha ditutup dengan salam. Setelah itu khatib mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.

Pelaksanaan Salat Kusūf (Gerhana Matahari) dan Salat Khusūf (Gerhana Bulan)

Salat Sunnah kusūf (kusūfus syamsi) adalah salat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Sedangkan salat sunnah khusuf (khusūful qamari) adalah salat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi peristiwa gerhana bulan. Hukum melaksanakan salat ini adalah sunnah muakkad.

Adapun tata cara peksanaan Salat Kusuf dan Salat Khusuf hampir sama. Yang membedakan adalah bunyi niatnya dan waktunya saja. Tentunya gerhana matahari terjadi di siang hari dan gerhana bulan terjadi di malam hari.

Adapun tata cara pelaksanaan salat gerhana adalah sebagai berikut :

  1. Berniat untuk salat kusūf (bila gerhana matahari), dan salat khusuf (bila gerhana bulan).
  2. Setelah takbiratul ihram dan selesai membaca doa iftitah dilanjutkan membaca surah al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah-surah yang panjang.
  3. Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih sebanyak-banyaknya.
  4. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah” tangan kembali bersedekap di dada.
  5. Membaca surah al-Fātihah dilanjutkan dengan membaca surah al Qur’ān yang lain.
  6. Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca tasbih yang sebanyak-banyaknya.
  7. Iktidal dengan mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah”.
  8. Sujud seperti biasa tetapi sujudnya agak dipanjangkan dibanding dengan śalat pada umumnya.
  9. Duduk di antara dua sujud seperti biasa.
  10. Sujud yang kedua agak dipanjangkan.
  11. Bangkit menuju rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat yang pertama dilaksanakan.
  12. Pada sujud yang terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak istigfar dan tasbih untuk memohon ampunan kepada Allah Swt.
  13. Setelah selesai śalat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah Swt.

Pelaksanaan Salat Istisqā (Memohon Hujan)

Salat sunnah istisqā adalah śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Salat ini disunnahkan bila terjadi kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit mendapatkan air. Adapun tata cara melaksanakan Salat istisqā sebagai berikut:

  1. Setelah semua bersiap untuk salat, muazin tidak perlu mengumandangkan azān dan iqāmah,
  2. Salat sunnah dilaksanakan seperti śalat sunnah yang lainnya. Setelah membaca surah al-Fatihah dilanjutkan membaca surah-surah yang panjang.
  3. Setelah salam, khatib membaca dua khutbah. Pada khutbah yang pertama dimulai dengan membaca istigfar sembilan kali dan yang kedua dimulai dengan membaca istigfar tujuh kali.

Latihan Soal Online

Setelah membaca rangkuman materi Pendidikan Agama Islam Kelas 8 Bab 4: Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah, lakukan pengulangan pembelajaran dan ujilah pemahamanmu melalui kuis online berikut ini:

Latihan Soal Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah

Loading...