Wedang Ronde Yogyakarta Langganan Pak Soeharto

Musim hujan seperti sekarang ini memang paling enak minum wedang ronde Yogyakarta langganan Pak Soeharto ini. Sayangnya wedang ronde ini ada di Yogyakarta. Beruntung sekali jika Anda sedang berada di kota istimewa ini.

Jika berkunjung ke sana, maka rugi bila tidak merasakan hangat dan sedapnya wedang ronde ini. Harganya murah tapi penuh cita rasa bercampur kenangan. Namun, saat ini sedang pandemi jadi sepertinya keinginan itu masih dalam sebatas angan.

Virus Corona berdampak signifikan terhadap usaha pedagang kaki lima, atau pedagang pinggir jalan. Pelanggan mulai enggan untuk jajan di luar, hal tersebut membuat dampak buruk terhadap omset pedagang dibanding biasanya. Terutama pedagang yang menggunakan empon-empon sebagai bahan dasar dagangannya, contohnya adalah wedang ronde.

Harga jahe yang melonjak akan secara otomatis menjadikan biaya produksi ronde bertambah. Meski demikian, di Jogja ada seorang wanita yang sudah sangat sepuh tetap berusaha menyajikan ronde kepada para pelanggan, namanya Mbah Payem. Dengan usianya yang sudah sangat senja, beliau tetap memberikan pelayanan dan sajian hangat lewat seporsi rondenya.

Sosok yang menginspirasi ini banyak mengajarkan hal di luar dugaan kepada para pelanggannya secara tidak langsung, di antaranya adalah arti kebersamaan, semangat,  dan kekeluargaan, karena Mbah Payem ditemani oleh cucunya, mereka bekerja sama untuk bergantian melayani pelanggan. Jika Anda sedang jalan-jalan di Jalan Kauman, Ngupasan, Gondoman, Yogyakarta, pukul 20:00 sampai 24:00, depan Optik Naufal, Barat Alun-Alun Utara, cobalah untuk mampir sejenak ke ronde Mbah Payem yang merupakan penjual ronde legendaris Jogja. Wedang ronde tradisional Yogyakarta ini langganan Pak Soeharto, Presiden Ke-2 NKRI.

Sejak tahun 1865, beliau sudah berjualan wedang ronde. Wedang ronde Mbah Payem merupakan wedang rondenya warga Kauman, dan dulu, wedang ronde Mbah Payem adalah langgannya pak Soeharto, dan Hanung Bramantyo loh. Dengan usia yang sudah 90 tahun, Mbah Payem tetap menyuguhan wedang ronde yang lezat, sambil mengajak becanda dan bercerita zaman gestapoe para pelanggannya.

Beliau masih sangat ingat tentang zaman-zaman kemerdekaan awal-awal, jadi tidak salah jika Anda memilih wedang ronde ini, karena selain mendapatkan sensasi segar, lezat dan mengembalikan stamina. Anda juga bisa sekaligus belajar sejarah dengan saksi sejarahnya langsung. Keren!

Tak perlu mengorek kantong terlalu dalam, Anda cukup mengeluarkan Rp. 5.000 saja untuk seporsi rondenya. Seporsi wedang ronde ini akan membuat tubuhmu hangat kembali. Cita rasanya manis yang ringan, rasanya juga sangat otentik Indonesia yang kaya rempah. Jahenya sangat terasa, hingga mampu membuat tubuhmu enakan.

Air jahenya pas, tidak  terlalu manis. Dalam seporsi, Anda akan mendapati kolang-kaling yang dipotong kecil-kecil dengan tekstur lembut, tidak keras, dan lezat. Anda akan merasakan segar dan hangat usai menyantap wedang ronde racikan Mbah Payem, apalagi jika dinikmati setelah hujan, dijamin nikmatnya akan double.

Anda juga akan merasakan ronde yang sangat mantul. Rondenya kenyal-kenyal, sangat enak digigit begitu sampai di mulut. Nah, ronde racikan Mbah Payem ini ada isian kacangnya yang disangrai, kemudian diberi kolang kaling. Perpaduannya sempurna, kolang kaling yang kenyal berpadu dengan kacang yang cruncy.

Namun, karena faktor usia, Mbah Payem kadang suka ngelantur kalau ngomong, cukup Anda dengarkan saja sambil meneguk seporsi wedang ronde yang diracik Mbah Payem dengan rasa yang uwenak tenan. Di Jogja, Anda akan menemukan banyak sekali pedagang wedang ronde, dan yang paling the best dan legend memang wedang ronde Yogyakarta Mbah Payem ini. Sensasi kehangatan luar biasa akan Anda nikmati dengan semangkuk wedang ronde racikan Mbah Payem.

Wedang ronde bisa menjadi pilihanmu untuk  menutup harimu, rasakan segarnya yang nikmat, yang akan membuat staminamu kembali. Kudapan yang mampu menghangatkan tubuh ini sangat nikmat Anda teguk saat malam di Kota Jogja.

Ronde Mbah Payem ini berbeda dengan ronde pada umumnya, karena masih dibuat dengan cara tradisional. Tepung ketannya masih diayak dan tumbuk sendiri, sehingga rasa rondenya sangat istimewa. Yuk cicipi kudapan istimewa yang lezat ini.

Nah, jika Anda penasaran, silakan masukkan dalam daftar kunjungan destinasi wisata Anda. Siapa tahu wisata kuliner murah meriah ini bisa mengobati hati Anda yang sedang galau. Atau menambah mood Anda dalam menatap dunia. Ingat ya, wedang ronde tradisional Yogyakarta Mbah Payem langganan Pak Soeharto (maglearning.id).

%%footer%%

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan