Dampak Negatif Lagu Dewasa Terhadap Anak

Dampak Negatif Lagu Dewasa Terhadap Anak

Tahukah Sobat, bahwa saat ini banyak orang tua yang abai pada dampak negatif lagu dewasa terhadap anak. Saat ini anak-anak Indonesia sedang dalam keadaan terjajah oleh lagu-lagu dewasa. Mereka tidak punya preferensi lagu yang sesuai dengan usia mereka saat ini.

Berbeda dengan beberapa tahun silam. Ketika eranya Joshua dan Eno Lerian yang masih imut-imut ditambah Sherina Munaf dan Tasya yang centil menyanyikan lagu-lagu ceria khas anak kecil.

Indonesia kini tengah krisis lagu anak. Ini membuat anak tak mempunyai lagu yang sesuai dengan usianya. Tak jarang kita sering mendengar anak menyanyikan lagu dewasa yang berisi soal percintaan, kata-kata kotor dan sebagainya. Ini tentu akan berdampak buruk bagi mereka.

Entah apa yang terjadi di dunia musik anak-anak di Indonesia. Apakah karena sudah kehilangan penyanyi usia belia atau para pencipta lagu yang sudah kehilangan ide-idenya, ataukah karena memang bisnis ini sudah tidak gurih lagi.

Tapi, apa pun yang terjadi seharusnya ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan namun sayangnya belum ada yang mau menggarap niche market ini. Yang kasihan sebenarnya yang anak-anak. Mereka tidak punya dunia seceria orang tuanya lagi. Khususnya dalam hal musik.

Meskipun hanya berupa lagu, anak bisa meniru apa yang ada di lagu tersebut. Maka dari itu kita sebagai orang tua wajib mengawasi anak agar tidak mendengar lagu yang tidak sesuai umurnya.

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif lagu dewasa terhadap anak. Silakan disimak.

Mengganggu Pola pikir

Kebanyakan lagu dewasa isinya tidak sesuai dengan umur anak. Lagu romansa muda mudi, lagu sindiran politik dan lagu berunsur 18+ sering kita jumpai dengan mudah. Ini akan jadi masalah saat anak mendengarkan musik-musik tersebut.

Perlu diketahui bahwa pola pikir anak itu masih terbatas. Mereka belum mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Anak bisa dengan mudah meniru apa yang ia dengar. Peran orang tua untuk menyaring konten mana yang layak untuk ditonton anak sangatlah penting.

Orang tua wajib hadir dalam hal ini. Mereka harus mau dan mampu menjelaskan apa yang sedang didengarkan atau ditiru oleh anak-anaknya.

Logika mereka belum terbangun dengan sempurna. Sering kali akan mengacaukan pola pikir mereka yang masih sangat sederhana.

Mengganggu Emosi

Terlalu sering mendengar lagu dewasa akan membuat emosi anak terganggu. Terutama saat anak mendengar lagu bernuansa kesedihan, putus cinta, atau lagu penuh emosi kemarahan. Lagu-lagu tersebut bisa mempengaruhi emosi anak.

Perlu diketahui anak-anak memang belum memiliki pengendalian emosi yang sempurna. Kita sebagai orang tua harus mengawasi anak dalam mendengarkan musik. Jangan sampai anak terlalu larut dalam Emosi. Pilihlah lagu yang bisa membangun semangat anak.

Menimbulkan Trauma

Ternyata lagu dewasa dapat meninggalkan trauma untuk anak. Banyak kita temukan lagu dewasa bermuatan kisah patah hati, orang ketiga, dan lagu beremosi negatif lainnya. Jika anak terlalu mendalami hal tersebut ini akan berdampak buruk untuk anak.

Anak belum mengerti problematika Orang dewasa. Namun sudah menghayati hal tersebut dari mendengar lagu. Ini akan membuat anak Trauma dan membuat persepsi anak terganggu. Penting untuk memberikan musik yang sesuai umur anak.

Dewasa Sebelum waktunya

Salah satu alasan kenapa anak tidak boleh sering mendengar lagu dewasa adalah akan mengganggu perkembangan mentalnya. Anak bisa menjadi dewasa sebelum waktunya. Anak-anak mengenal sesuatu yang belum waktunya seperti pacaran, orang ketiga dan sejenisnya.

Jika terus dibiarkan bukan tak mungkin anak akan meniru hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Dewasa sebelum waktunya bukanlah hal baik untuk anak. Mereka mungkin akan melewatkan betapa indahnya masa ceria dan bermain.

Nah, demikianlah sobat sedikit coretan saya tentang dampak negatif lagu dewasa terhadap anak. Semoga industri musik anak-anak di Indonesia cepat bangkit demi masa depan bangsa. Akhir kata mohon maaf bila ada salah dan semoga hidup kita semakin menyenangkan, terutama buat anak-anak (maglearning.id)

Loading...

Tinggalkan Balasan