Eksistensi Adab Makan dan Minum dalam Islam

Eksistensi Adab Makan dan Minum dalam Islam – Islam merupakan agama yang mengatur dengan rinci setiap perilaku yang meski dilakukan oleh pemeluknya. Hal ini bukan karena Islam ingin mengekang, melainkan sebaliknya, menjaga. Ya, semua aturan yang tertera dalam Islam bertujuan untuk menjaga pemeluknya dari berbagai perilaku yang tidak baik. Dan tentu saja, Allah memberikan larangan-larangan dan perintah bukan tanpa tujuan yang jelas.

Semua yang diperintahkan-Nya adalah kebaikan, begitu pun sebaliknya. Salah satu perilaku yang meski diperhatikan adalah perilaku saat makan dan minum. Islam sudah menetapkan dengan sangat baik seperti apa seharusnya seorang Muslim tatkala makan. Hal ini bahkan sudah dijelaskan Allah di dalam al-Quran dan disampaikan Rasulullah melalui sabdanya.

Ada banyak sekali adab makan dan minum dalam Islam yang meski kita ketahui, beberapa adab makan dan minum menurut ajaran Islam adalah tidak boleh mubazir, makan dengan tangan kanan, selalu berdoa sebelum makan, makan makanan yang halal dan thayyib, tidak boleh mencela makanan, makan dengan tiga jari, hingga makan makanan yang paling dekat.

Nah kali ini, kita akan membahas mengenai poin-poin terakhir, yakni dianjurkan untuk makan dengan tiga jari dan memakan makanan yang paling dekat. Bayangkan, bahkan hal yang tampaknya sangat sepele ini diatur dalam Islam. Hal ini karena kita tahu persis, makan dalam Islam bukan ajang menyenangkan perut belaka, tapi ajang mendekatkan diri kepada-Nya agar bisa beribadah dengan tenang.

Kita tak dapat memungkiri, bahwa semua ibadah membutuhkan tenaga, mulai dari shalat, bersedekah, membaca al-Quran, dan yang paling butuh tenaga ekstra adalah haji dan umrah. Maka tak heran jika kemudian Allah mengatur perihal makan dan minum bagi kita semua agar makan dan minum yang kita lakukan tidak hanya bisa menghadirkan sensasi nikmat saja, tapi juga bernilai ibadah.

Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasanya ketika itu ketika Rasulullah sedang makan bersama seorang anak dan Sayyidina Umar, anak tersebut memutar piring ketika makan. Rasulullah yang mengawasinya lantas mengatakan, wahai anakku, makanlah dengan menyebut nama Allah, dan makanlah dengan menggunakan tangan kanan, dan makanlah apa yang paling dekat denganmu. Selain diriwayatkan oleh Imam Muslim, hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitabnya.

Nah, selanjutnya adalah makan dengan tiga jari. Anda tentu tidak asing dengan akhlak makannya Rasulullah yang satu ini. Pernahkah Anda sejenak memikirkan, mengapa harus makan makanan yang paling dekat dan makan menggunakan tiga jari? Tentu hal ini tidak sembarangan dianjurkan oleh Rasulullah, melainkan ada tujuan dan eksistensinya.

Jika ditelusuri berdasarkan asbabul wurud atau sebab turunnya hadis, maka kedua hadis ini mempunyai eksistensi yang luar biasa, yakni mengajarkan kita agar tidak rakus. Ya, Islam sangat tidak memperbolehkan seorang Muslim bertindak rakus ketika makan atau dalam hal lain. Maka, dengan kedua anjuran ini sangat jelas bahwa kita diperintahkan untuk makan seadanya, tidak berlebih-lebihan.

Jika sedang makan besar, usahakanlah untuk mengindahkan anjuran Rasulullah untuk makan makanan yang dekat saja. Selain tidak mempersulit Anda, tentu Anda juga akan mendapatkan pahala karena telah mengikuti sunnah-Nya.

Untuk yang anjuran makan tiga jari, kalau memang memungkinkan, mengapa tidak? Kecuali jika memang kondisinya Anda tengah makan makanan yang berkuah, tentu tidak mengapa menggunakan sendok. Mudah sekali kan?

Karena aslinya, memang tak ada ajaran Islam yang memberatkan jika kita memang mengikutinya sesuai dengan rule yang telah ditetapkan. Begitu pula mengenai adab makan dan minum dalam Islam. Semoga aktivitas makan kita bisa bernilai ibadah ya. Salam belajar menyenangkan dari maglearning.id.

%%footer%%

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan