Teori Keunggulan Dalam Perdagangan Internasional

Teori Keunggulan Dalam Perdagangan Internasional: Potensi!

Teori Keunggulan Dalam Perdagangan Internasional – Konsep kesejahteraan bersama yang dicapai melalui perdagangan antar negara berkat spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut dan atau keunggulan komparatif adalah dasar dari pentingnya perdagangan internasional. Lalu dari mana potensi sebagai sumber keunggulan sebuah negara?

Faktor Potensi sebagai sumber keunggulan komparatif

Teori keunggulan komparatif dalam perdagangan internasional adalah teori yang menyatakan bahwa barang yang memiliki nilai kegunaan pasti juga memiliki nilai penukaran. Ada dua faktor utama yang memungkinkan sebuah negara memiliki keunggulan komparatif, yaitu:

a. Faktor Pemberian Alam

Merupakan perdagangan antara perbedaan relatif harga produk yang berbeda antar negara-negara. Harga ini tergantung pada kurva kemungkinan produksi dan selera atau preferensi (permintaan kondisi) di negara-negara yang melakukan perdagangan. Kurva kemungkinan produksi ini utamanya ditentukan oleh kekayaan alam yang dimiliki oleh setiap negara.

b. Faktor Harga

Teori keunggulan dalam perdagangan internasional ini didasarkan pada nilai tenaga kerja yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu produksi ditekankan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Menurut teori ini suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang diproduksinya secara lebih efisien, bila dibandingkan dengan negara lain. 

Teori Stolper Samuelson

Teori Stolper-Samuelson adalah teorema dasar dalam model Heckscher-Ohlin. Model ini mendeskripsikan hubungan antara harga relatif barang dengan perolehan faktor relatif, seperti gaji dan pendapatan modal. Teori ini diusulkan oleh Wolfgang Stolper dan Paul Samuelson pada tahun 1941.

Menurut teori keunggulan komparatif perdagangan internasional ini berdasarkan beberapa asumsi ekonomi seperti skala hasil yang konstan, persaingan sempurna, dan kesetaraan jumlah faktor yang di gunakan untuk sejumlah produksi. Peningkatan harga relatif suatu barang akan mengakibatkan peningkatan skala hasil faktor yang di gunakan secara intensif untuk produksi barang tersebut, dan kejatuhan untuk skala hasil faktor lain.

Perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang di lakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang di maksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.

Teori Paradoks Liontief

Wassily Wassilyevich Leontief, seorang pelopor utama dalam analisis matriks input-output. Melalui studi empiris yang dilakukannya pada tahun 1953, dia menemukan sebuah fakta. Fakta tersebut mengenai struktur perdagangan luar negeri  (ekspor dan impor) Amerika Serikat sekitar tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga teori ini disebut sebagai Paradoks Leontief.

Adapun teori yang di kemukakan oleh Leontief, yaitu : teori paradoks Leontief yang merupakan kebalikan dari teori H-O yang menyebutkan bahwa ekspor Amerika Serikat akan terdiri atas barang-barang yang padat modal (capital intensive). Dan sebaliknya, import akan terdiri atas barang-bsarang yang padat karya atau tenaga kerja (labor insentive). Sedangkan menurut teori Liontief bahwa ekspor Amerika Serikat justru terdiri atas padat karya (labor intensive) dan impornya terdiri atas barang-barang padat modal (capital intensive).

Kelebihan dari teori keunggulan dalam perdagangan internasional ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.

Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangat mungkin terjadi ketika modal tidak bergerak antar industri pada jangka pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri.

Teori ini menyugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik  ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal.

Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini juga cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola perdagangan internasional. 

Apakah Perdagangan Membuat Negara Miskin Semakin Miskin?

Struktur masyarakat selalu cenderung ke arah ketidaksetaraan. Pasalnya, keuntungan investasi secara jangka panjang selalu lebih besar ketimbang pendapatan yang di dapat dari karyanya. Bahkan, selisihnya sangat besar. Akibatnya, orang yang memiliki modal untuk investasi , yang biasanya adalah orang kaya, akan menambah kekayaannya, pepatah lama tampaknya sangat sesuai untuk menggambarkan hal ini, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. 

Akan tetapi berbeda dengan teori conditional convergence yang menyatakan bahwa pendapatan per kapita di definisikan sebagai kondisi di mana adanya kecenderungan perekonomian daerah-daerah miskin tumbuh lebih cepat di bandingkan dengan perekonomian daerah kaya di saat berbagai determinan steady state diasumsikan konstan. 

Peran teknologi sebagai sumber keunggulan komparatif

Peranan teknologi yang muncul pertama kali adalah melalui perannya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia. Peranan teknologi komparatif seperti komputer, fax, telepon seluler, dan internet dapat melakukan sesuatu lebih cepat dari sebelumnya dan meningkatkan  daya tanggap secara istimewa.

Daya tanggap tersebut terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat dan memenuhi harapan pelanggan atau kepuasan pelanggan dengan segera. Peranan teknologi juga untuk meningkatkan kualitas produksi. Suatu produk akan dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dan dapat dimanfaatkan dengan baik,  juga diproduksi dengan cara yang benar dan baik, serta efisien.

Siklus hidup produk

Siklus hidup produk adalah siklus suatu produk/organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching) peluncuran resmi (launching), perubahan dari target awal, lalu mulai. Berkompetensi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetensi produk memiliki tingkat penerimaan/penjualan/distribusi yang luas dan tersebar.

Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat di lakukan upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, dan melakukan daur ulang siklus produk dengan memperbaiki atau dengan perubahan produk. Hal ini sering kita sebut dengan inovasi produk.

Keuntungan ekonomi yang dinamis

Ekonomi ini relatif. Indikatornya tidak statis dan mutlak. Relatif terhadap waktu, juga faktor lain atau masih banyak lagi. Terutama dari sisi waktu relatif, ekonomi bersifat dinamis.

Saat ini dinamika ekonomi yang paling sering dibicarakan dunia ialah evolusi cara mempromosikan, penjualan, dan pembayaran, bahkan produksi dari konvensional ke online. Perubahan itu berdampak pada semua pihak di semua negara. Konsumen semakin dimudahkan untuk membeli barang dan menyewa jasa yang tidak hanya berasal dari suplai dalam, tetapi juga luar negeri.

Konsumsi atas jasa pun kini mengalahkan barang. Perputaran uang semakin cepat dan persaingan usaha semakin ketat. Produsen di tuntut semakin efisien dan terbuka untuk kolaborasi. Manajemen produksi dan pemasaran kini dapat di lakukan secara online berbaris informasi data yang sangat besar (big data).

Informasi data dalam skala besar atau di kenal dengan big data membuka peluang bagi produsen untuk membaca perilaku konsumen dan pesaing. Big data membantu siapa pun yang memilikinya mendeteksi arah minat konsumen dari jejak digital atas barang dan jasa.

Dalam dunia yang semakin dinamis, pemerintah di seluruh dunia harus segera beradaptasi agar kebijakannya tidak mengurangi manfaat yang telah dinikmati konsumen dan bisnis tetap hidup. Seperti perubahan ekonomi sebelumnya dalam revolusi industri 1.0 hingga 3.0, manusia selalu mampu bertahan sepanjang ia mau menyesuaikan diri.

Subsidi ekspor

Subsidi ekspor adalah jenis subsidi yang di bayarkan oleh pemerintah kepada perusahaan ketika mengekspor barang keluar negeri. Tujuan pemberian subsidi adalah agar pengekspor dapat menjual barang di luar negeri dengan lebih murah, sehingga barangnya lebih kompetitif.

Beberapa jenis subsidi ekspor antara lain:

  • Pembayaran langsung
  • Pinjaman berbunga rendah
  • Keringanan pajak untuk eksportir
  • Iklan internasional yang di biayai oleh pemerintah
  • Bantuan biaya modal atau biaya pelatihan.

Dampak Subsidi

Subsidi ekspor merupakan bentuk keringanan yang di berikan oleh pemerintah kepada eksportir domestik untuk barang atau jasa tertentu. Kebijakan ini secara umum bertujuan untuk merangsang ekspor. Efek lainnya, produsen dalam negeri akan lebih cenderung untuk mengekspor output mereka dari pada menjualnya di pasar domestik.

Contoh yang paling terkenal adalah industri pesawat terbang sepeti Boeing dan Air Bus. Kedua produsen pesawat jet komersial dunia ini beroperasi di pasar oligopolistik yang telah didominasi oleh Boeing dari Amerika Serikat dan perusahaan Air Bus Eropa sejak tahun 1970-an.

Demikianlah bahasan kami tentang Teori Keunggulan Dalam Perdagangan Internasional dari sudut pandang potensi yang dimiliki oleh sebuah negara. Semoga bermanfaat. Salam belajar menyenangkan dimana saja kapan saja (maglearning.id).

Tim Resume:

  • Nur Hasiyah Jamil
  • Alya Naura Putra Pratama
  • Mohammad Alim Maulana
Loading...

Tinggalkan Balasan