Definisi Entrepreneur dan Entrepreneurship dalam Kewirausahaan

Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang definisi Entrepreneur dan Entrepreneurship. Kedua kata ini sering kita dengar dalam pembelajaran tentang kewirausahaan. Bahkan sebagian besar dari kita menyamakan kedua istilah ini atau sering pula menukarnya dalam penggunaan komunikasi sehari-hari. Baik itu komunikasi pembelajaran maupun komunikasi yang lebih luas.

Definisi dan Pengertian Entrepreneur

Kita mulai dari membahas tentang definisi dari istilah “entrepreneur”. Sebagian besar para ahli sepakat bahwa kata “entrepreneur” berasal dari kata kerja dalam bahasa Perancis yaitu “entreprendre” yang berarti “melakukan” atau “menjalankan”, yaitu menjalankan organisasi atau manajemen dan menanggung risiko bisnisnya.

Dalam bahasa Indonesia kata entrepreneur sering diterjemahkan menggunakan kata “pengusaha” atau “wirausahawan”. Manakah yang paling tepat? Untuk mengetahui jawabannya baca tulisan yang saya beri judul “Definisi Entrepreneur dan Entrepreneurship dalam Kewirausahaan” ini sampai selesai ya.

Kita kembali ke pengertian entrepreneur. Istilah “entrepreneur” kali pertama digunakan oleh Richard Cantillon, yang mendefinisikan entrepreneur adalah sebagai individu yang menanggung risiko membeli dengan harga tertentu dan menjual dengan harga yang tidak pasti (Messeghem dan Torrès 2015). 

Kemudian Schumpeter (1934) memperluas definisi ini di luar konsep pebisnis yang memperdagangkan barang atau jasa dengan memasukkan unsur “inovasi”. Schumpeter berpendapat bahwa pengertian entrepreneurship (bukan entrepreneur) adalah proses dimana perekonomian bergerak maju melalui tindakan kreatif atau inovasi. Tindakan ini di lain cerita yang lebih luas dianggap sebagai “gangguan”. Kita akan bahas di lain waktu. Definisi dari Schumpeter ini menempatkan inovasi di pusat perilaku entrepreneurship (kewirausahaan).

Ekonom lainnya seperti Hirschman (1958) berpendapat bahwa perkembangan ekonomi makro negara bahkan dunia bergantung pada entrepreneur (wirausahawan) yang mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang tersembunyi, tersebar atau belum digunakan secara efisien. Definisi ini lebih luas dari definisi entrepreneur menurut para ahli sebelumya, yaitu sebagai individu dengan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan mengelola sumber daya dengan cara baru dan inventif. 

Definisi ini merujuk pada entrepreneur (wirausahawan) sebagai individu daripada proses entrepreneurship (kewirausahaan), karena pada hakikatnya individulah yang melakukan kegiatan entrepreneurship. Jadi di sini kita sudah harus membedakan antara wirausahawan dan kewirausahaan.

Siapa itu Entrepreneur?

Istilah wirausaha atau entrepreneur belakangan diterapkan pada individu yang memulai bisnis baru serta mereka yang berinovasi. Namun, definisi tentang siapa yang termasuk atau siapa yang bukan wirausaha seringkali dapat membatasi ruang lingkup konsep. Oleh karena itu, definisi yang mempertimbangkan identifikasi dan eksploitasi peluang, penyusunan sumber daya, dan pemenuhan kebutuhan yang dirasakan di pasar memberikan pendekatan yang lebih inklusif untuk memahami wirausaha (entrepreneur).

Bagaimana ciri-ciri mengenali seorang entreprneur? Seorang pengusaha dapat dikatakan sebagai entreprenuer (wirausahawan) apabila mereka adalah:

  • Agen perubahan. Entrepreneur adalah orang yang secara historis telah membawa ide atau produk baru ke pasar dengan kemampuan untuk menciptakan kekayaan dan lapangan kerja.
  • Motivasi tinggi. Seorang wirausahawan memiliki motivasi individu dan kapasitas untuk mengidentifikasi peluang dan mengejar kesuksesan ekonomi terlepas dari sumber daya yang mereka kendalikan.
  • Mengubah peluang. Seorang wirausahawan mengubah peluang menjadi ide yang dapat dipasarkan, sering kali menanggung risiko, mengimplementasikan ide tersebut, dan mewujudkan keuntungan yang signifikan.
  • Menciptakan usaha baru. Seorang wirausahawan sering ditemukan memulai perusahaannya sendiri atau bekerja di sebuah organisasi pada proyek baru (intrapreneur).

Definisi dan Pengertian Entrepreneursip

Kompleksitas definisi entrepreneurship atau kewirausahaan telah membuat beberapa orang ahli menyarankan bahwa tidak perlu adanya definisi tunggal tentang enterpreneurship. Namun, enterpreneurship (kewirausahaan) bisa didefinisikan dalam beberapa istilah berikut:

Endrepreneurship atau kewirausahaan adalah kegiatan yang melibatkan penemuan, evaluasi dan eksploitasi peluang untuk memperkenalkan barang dan jasa baru, cara pengorganisasian, pasar, proses dan bahan baku melalui upaya pengorganisasian yang sebelumnya belum ada. (Venkataraman 1997; Shane dan Venkataraman 2000). 

Menurut Shane (2003), definisi ini harus diperluas untuk memasukkan konsep tambahan “entrepreneur”, di mana seseorang melakukan pekerjaan untuk keuntungan pribadi daripada upah yang dibayarkan kepada mereka oleh orang lain, dan “fondasi bisnis baru”. Konsep terakhir ini mencakup pendirian usaha untuk mencari laba atau nirlaba yang sebelumnya tidak ada. Juga, terkait dengan definisi kewirausahaan adalah konsep kinerja, yang pada gilirannya dapat diukur dari segi kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas usaha. 

Kewirausahaan adalah konsep yang kompleks dan beraneka segi yang telah menghasilkan banyak definisi. Dalam upaya memberikan definisi yang lebih tepat, pendekatan OECD-Eurostat dibangun di atas landasan teoritis untuk mendefinisikan wirausaha, kewirausahaan, dan aktivitas wirausaha sebagai berikut: 

  • Entrepreneur (Pengusaha) – adalah orang-orang (pemilik bisnis) yang berusaha menghasilkan nilai melalui penciptaan atau perluasan aktivitas ekonomi dengan mengidentifikasi dan mengeksploitasi produk, proses, atau pasar baru. 
  • Aktivitas kewirausahaan – adalah tindakan manusia yang giat dalam mengejar penciptaan nilai melalui penciptaan atau perluasan aktivitas ekonomi dengan mengidentifikasi dan mengeksploitasi produk, proses, atau pasar baru. 
  • Entrepreneurship (Kewirausahaan) – adalah fenomena yang terkait dengan aktivitas kewirausahaan (OECD 2009). 

Dapat dilihat dari definisi tersebut bahwa kewirausahaan difokuskan pada penciptaan atau perluasan kegiatan ekonomi melalui pengembangan produk, proses atau pasar baru. Istilah lain yang umum digunakan adalah “perusahaan”, “budaya perusahaan” dan “atribut perusahaan” yang mencakup konsep yang lebih luas daripada kewirausahaan. Istilah-istilah ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

  • Perusahaan – adalah penerapan atribut perusahaan dalam tugas atau lingkungan apa pun. 
  • Budaya perusahaan – adalah sekumpulan nilai, sikap dan keyakinan yang mendukung latihan dalam komunitas perilaku kewirausahaan mandiri dalam konteks bisnis. 
  • Atribut perusahaan – termasuk inisiatif, kekuatan persuasif yang kuat, pengambilan risiko yang moderat, fleksibilitas, kreativitas, otonomi, kemampuan memecahkan masalah, kebutuhan akan pencapaian, imajinasi, kepemimpinan dan kerja. 

Demikianlah uraian kami tentang definisi entrepreneur dan entrepreneurship dalam kewirausahaan. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat untuk pembaca sekalian. Salam belajar menyenangkan, kapan saja dan di mana saja (maglearning.id).

%%footer%%