Fungsi dan Karakteristik Komunikasi Nonverbal – Mark Knapp (1978) menyebut bahwa kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk:
- Repeating (repetisi) , yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal. Contohnya mengangguk kepala ketika mengatakan ‘iya’ dan menggelengkan kepala ketika mengatakan ‘tidak’.
- Substituting (substitusi) , yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Contohnya menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan menghadap depan sebagai penganti kata ‘tidak’ saat pedagang menghampiri Anda. Kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata “menang”, namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `v’ (victory) yang bermakna kemenangan. Menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata yang berlinang-linang.
- Contradicting (kontradiksi) , yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Contohnya seorang suami mengatakan ‘bagus’ ketika dimintai komentar istrinya mengenai baju yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada koran yang sedang dibacanya.
- Complementing (komplemen) , yaitu melengkapi dan memperkaya pesan maupun makna nonverbal. Contohnya melambaikan tangan saat mengatakan selamat jalan.
- Accenting (aksentuasi) , yaitu menegaskan pesan verbal atau mengaris bawahinya. Contohnya mahasiswa membereskan buku-bukunya atau melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir atau akan berakhir, sehingga dosen sadar diri dan akhirnya menutup kuliahnya.
Dalam perkembangannya, fungsi komunikasi nonverbal dipandang sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah fungsi pemrosesan informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik mencakup identifikasi, pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan struktur percakapan. Komunikasi nonverbal terutama berfungsi mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat melakukan apa yang kita perintahkan.
Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu :
- Pengendalian terhadap percakapan,
- Kontrol terhadap perilaku orang lain,
- Ketertarikan atau kesenangan,
- Penolakan atau ketidaksenangan,
- Peragaan informasi kognitif,
- Peragaan informasi afektif,
- Penipuan diri (self-deception),
- Muslihat terhadap orang lain.
Fungsi Komunikasi Nonverbal Digunakan Untuk Memastikan Bahwa Makna Yang Sebenarnya Dari Pesan-Pesan Verbal Dapat Dimengerti Atau Bahkan Tidak Dapat Dipahami. Keduanya, Komunikasi Verbal Dan Nonverbal, Kurang Dapat Beroperasi Secara Terpisah, Satu Sama Lain Saling Membutuhkan Guna Mencapai Komunikasi Yang Efektif.
Karakteristik Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal memiliki karakteristik yang bersifat universal, diantaranya:
- Komunikatif, yaitu perilaku yang disengaja/tidak disengaja untuk mengomunikasikan sesuatu sehingga pesan yang ada bisa diterima secara sadar. Contoh mahasiswa memandang keluar jendela saat kuliah yang menunjukkan perasaan bosan.
- Kesamaan perilaku, yaitu kesamaan perilaku nonverbal antara 1 orang dengan orang lain. Secara umum bisa dilihat pada gerak tangan, cara duduk, berdiri, suara , pola bicara, kekerasan suara, cara diam.
- Artefaktual, yaitu komunikasi nonverbal bisa juga dalam bentuk artefak seperti cara berpakaian, tata rias wajah, alat tulis, mobil, rumah, perabot rumah & cara menatanya, barang yang dipakai seperti jam tangan.
- Konstektual, yaitu bahasa nonverbal terjadi dalam suatu konteks. Membantu tentukan makna dari setiap perilaku non verbal. Misalnya, memukul meja saat pidato akan berbeda makna dengan memukul meja saat dengar berita kematian.
- Paket, yaitu bahasa nonverbal merupakan sebuah paket dalam satu kesatuan. Paket nonverbal jika semua bagian tubuh bekerja sama untuk komunikasikan makna tertentu. Harus dilihat secara keseluruhan (paket) dari perilaku tersebut contoh : ada cewek lewat kemudian kedipkan mata. Gabungan paket verbal dan nonverbal, misalnya marah secara verbal disertai tubuh & wajah menegang, dahi berkerut. Hal yang wajar jadi tidak diperhatikan. Dikatakan tidak satu paket bila menyatakan “saya senang berjumpa dengan anda” (verbal) tapi hindari kontak mata atau melihat/mencari orang lain (non verbal).
- Dapat dipercaya, pada umumnya kita cepat percaya perilaku non verbal. Verbal & non verbal haruslah konsisten. Ketidakkonsistenan akan tampak pada bahasa nonverbal yang akan mudah diketahui orang lain. Misalnya seorang pembohong akan banyak melakukan gerakan-gerakan tidak disadari saat ia berbicara.
- Dikendalikan oleh aturan, sejak kecil kita belajar kaidah-kaidah kepatutan melalui pengamatan perilaku orang dewasa. Misalnya: mempelajari penyampaian simpati (kapan, dimana, alasan) atau menyentuh (kapan, situasi apa yang boleh atau tidak boleh).
dari komunikasi yang kita lakukan, komunikasi verbal hanya memiliki porsi 35% , sisanya 65% adalah komunikasi nonverbal. bahasa yang umum digunakan dalam komunikasi verbal itu memiliki lebih banyak keterbatasan dibandingkan dengan komunikasi nonverbal. keterbatasan tersebut dipengaruhi oleh faktor integritas, faktor, budaya, faktor pengetahuan, faktor kepribadian, faktor biologis dan faktor pengalaman.
Komunikasi verbal dan nonverbal itu saling melengkapi satu sama lain. meskipun beda cara maupun bentuk tetap saja tujuan utama dari komunikasi verbal dan nonverbal itu sama yaitu bertujuan untuk menyampaikan pesan untuk mendapatkan respons, timbal balik maupun efek.
eModul Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Bahasan selengkapnya tentang Fungsi dan Karakteristik Komunikasi Nonverbal dapat Anda baca di eModul Komunikasi Verbal dan Non Verbal di bawah ini.
Asesmen Fungsi dan Karakteristik Komunikasi Nonverbal (eModul Komunikasi Perkantoran)
Setelah membaca materi di atas, silakan gunakan latihan soal Komunikasi Verbal dan Nonverbal berikut ini untuk berlatih.
https://quizizz.com/join/quiz/5ec3de52dde3f5001c868da9/start
Demikianlah bahasan ringkas kami tentang Fungsi dan Karakteristik Komunikasi Nonverbal (eModul Komunikasi Perkantoran). Semoga bermanfaat (maglearning.id)