Pilihan Investasi Reksadana Syariah, Jenis Dan Risiko

Pilihan Investasi Reksadana Syariah, Jenis Dan Risiko

Pilihan Investasi Reksadana Syariah, Jenis Dan Risiko – Salah satu instrumen keuangan yang digunakan dalam perencanaan keuangan berbasis  syariah adalah reksadana syariah. Yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah bedanya antara reksadana biasa atau reksadana konvensional dengan reksadana syariah.

Terdapat berapa macam reksadana syariah, bagaimanakah sifat-sifat masing-masing jenis reksadana syariah tersebut dan  bagaimana tingkat pengembalian hasil investasi dan risiko investasinya.

Prinsip umum dalam melakukan perencanaan syariah adalah bahwa perencanaan Keuangan islami diarahkan agar tercapai keseimbangan antara pencapaian tujuan sejahtera di dunia dan sejahtera di hari kemudian.

Ajaran Islam telah memberikan tuntunan dalam melaksanakan kegiatan bisnis yaitu agar tidak mengandung kegiatan yang bersifat maisir, gharar dan riba. Sehingga tentunya reksadana syariah telah dipilah dan dipilih hanya berinvestasi yang sesuai dengan ketentuan syariah, instrumen-instrumen keuangan yang dipilih adalah saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks dan Sukuk.

Jenis Reksadana Syariah

Reksadana syariah terdiri dari berbagai jenis saham bergantung pada jenis instrumen investasi yang digunakan dalam portofolio investasi reksadana syariah. Jenis pilihan investasi reksadana Syariah terdiri dari :

  1. Reksadana Syariah Saham adalah reksadana syariah yang sebagian besar dana kelolaan reksadana sebagian besar, biasanya sekitar 70-80% dari total dana kelolaan reksadana diinvestasikan ke dalam saham-saham syariah, yaitu saham yang masuk ke dalam daftar  Jakarta Islamic Indeks.
  2. Reksadana Syariah Campuran adalah reksadana syariah yang dana kelolaannya diinvestasikan ke dalam instrumentasi saham syariah dan instrumen obligasi syariah atau sukuk dengan persentase tertentu sebagaimana disampaikan pada prospektur reksadana. 
  3. Reksadana Syariah Pendapatan Tetap adalah reksadana syariah yang sebagian besar dana kelolaannya diinvestasikan ke dalam instrunmen obligasi syariah atau sukuk, biasanya 70-80% dari dana kelolaan reksadana syariah pendapatan tetap.

Tingkat Risiko Investasi Reksadana Syariah

Dilihat dari sisi risikonya risiko reksadana syariah dapat diurutkan sebagai berikut, reksadana syariah yang paling besar risikonya adalah reksadana syariah saham. Risiko reksadana syariah saham berbanding lurus dengan risiko-risiko saham-saham yang ada dalam portofolio  reksadana syariah tersebut.

Tingkat risiko yang lebih rendah pada urutan berikutnya adalah risiko reksadana campuran, reksadana syariah campuran memiliki tingkat risiko yang lebih kecil dari risiko reksadana syariah saham. Risiko reksadana syariah Campuran pada umumnya berada diantara risiko reksadana syariah saham dan risiko reksadana syaraiah pendapatan tetap.

Risiko reksadana dana syariah  campuran merupakan bauran risiko yang melekat pada saham-saham  dan obligasi syariah atau sukuk yang menjadi bagian dari portofolio reksadana syariah campuran tersebut. Risiko reksadana pendapatan tetap memiliki risiko paling rendah dibandingkan dengan risiko-risiko yang dimiliki oleh reksadana syariah saham dan risiko reksadana campuran. 

Pilihan Reksadana Syariah Sebagai Instrumentasi Investasi 

Cara memilih reksadana syariah gampang-gampang sulit, dibilang gampang karena, instrumen tersebut sudah banyak ditawarkan di agen penjual yang pada umumnya adalah bank atau asuransi manakala asuransi dikaitkan dengan investasi yang sering disebut unit link. Namun untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita tidaklah semudah dibayangkan.

Berikut adalah panduan untuk memilih investasi reksadana syariah yang tepat, pertama kita harus melakukan self assessment terhadap hal-hal sebagai berikut; antara lain tujuan finansial kita, kemampuan finansial kita saat ini, kemampuan menanggung risiko, jangka waktu posisi saat ini dan saat kebutuhan finansial terjadi.

Setelah melalui self assessment, apabila merasa memerlukan bantuan sebaiknya meminta bantuan Certified Financial Planner untuk memperoleh hasil assessment yang lebih baik.

Tahapan berikutnya adalah melakukan analisis terhadap produk-produk yang ditawarkan diagen-agen penjual atau langsung oleh manajemen investasi dicari produk yang sesuai dengan kebutuhan finansial kita dan kemampuan kita menanggung risiko investasi.

Apabila jangka waktu yang dimiliki cukup panjang misalkan 10-15 tahun maka reksadana syariah saham dapat menjadi pilihan, karena dalam jangka panjang kenaikan atau hasil investasi yang dihasilkan oleh reksadana saham akan lebih besar dari jenis reksadana syariah jenis yang lain.

Para investor yang memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap risiko investasi maka pilihan reksadana campuran atau reksadana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan. Namun tentunya agar diingat bahwa reksadana jenis ini memberikan imbalan yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis reksadana syariah saham.

Para calon pensiunan yang sudah dekat dengan masa pensiunnya pilihan reksadana campuran merupakan pilihan yang masih direkomendasikan, mengingat pilihan reksadana pendapatan tetap memberikan hasil yang minimal dibandingkan jenis reksadana lainnya. Namun apabila faktor pertimbangan risiko mendominasi keputusan investasi maka reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan.

Demikianlah bahasan kami mengenai pilihan investasi reksadana syariah, mulai dari pengertiannya, risiko investasi, sampai bagaimana menentukan pilihan reksadana syariah yang tepat. Semoga bisa bermanfaat dan sukses selalu buat Anda semua (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan