Definisi dan Pengertian Operant Conditioning

Definisi dan Pengertian Operant Conditioning

Definisi dan Pengertian Operant Conditioning (Memahami Teori Pembiasan Perilaku Respons) – Dalam kamus psikologi disebutkan bahwa operant ialah setiap respons yang bersifat instrumental dalam menimbulkan akibat-akibat tertentu seperti suatu hadiah makanan atau satu kejutan listrik. Respons tersebut beroperasi ke dalam lingkungan, sementara conditioning mempunyai arti mempelajari respons tertentu (Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Riyanto, 2005).

Kali ini kita akan membahas apa definisi, arti, dan pengertian dari Operant Conditioning. Diantara definisi-definisi itu antara lain adalah :

  • Suatu tipe (instrumental) conditioning yang melibatkan modifikasi operant respons melalui pemberian imbalan-imbalan. Dengan cara tertentu, suatu respons yang dipancarkan oleh organisme terjadi diperkuat sesuai dengan urutan waktunya, dan perubahan-perubahan yang ditimbulkannya dipelajari sebagai alat penguat respons yang biasa digunakan.
  • Suatu tipe belajar dengan mempelajari konsekuensi-konsekuensi atau akibat dari tingkah laku kita di dalam lingkungannya, perilaku-perilaku mana saja yang mendorong kita untuk menghindari akibat-akibat penguatan negatif “tidak menyenangkan”.
  • Suatu tipe pengondisian instrumental yang mencakup modifikasi/ perubahan dari suatu operant, satu respons yang dipancarkan oleh suatu organisme kemudian diperkuat dengan cara-cara tertentu sesuai jadwal-jadwal tertentu dengan menghasilkan perubahan-perubahan dalam kecepatan kejadiannya, semuanya dipelajari.

 

Teori Operant Conditioning Skinner

Teori Operant Conditioning dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai teori pembiasan perilaku respons, ditemukan oleh Burrhus Frederch Skinner yang lahir tahun 1904, dia adalah penganut teori behaviorisme. Karya tulis Skinner yang dianggap baru adalah “About Behaviorisme” yang diterbitkan pada tahun 1974 dengan tema pokok disebutkan bahwa tingkah laku itu dibentuk oleh konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri.

Ia mencetuskan asas “conditioning operant” pada tahun 1930 menanggapi teori Stimulus-Respon (S-R) yang dikembangkan oleh J.B Watson (seseorang yang pada mulanya belajar filsafat kemudian pindah ke dunia psikologi, dan sejak tahun 1912, J.B Watson menjadi terkenal karena risetnya tentang proses belajar hewan).

Watson menemukan model yang cocok dengan penelitiannya ketika membaca karya Ivan Petrovitch Pavlov (1849-1936) yang mengemukakan penelitiannya sebagai berikut: anjing dioperasi kelenjar lidahnya sedemikian rupa, sehingga memungkinkan si peneliti untuk mengukur dengan teliti air liur yang keluar sebagai respons (reaksi) apabila terdapat perangsang dari mulut.

 

Setelah dilakukan pengulangan terhadap percobaan tersebut, maka air liur telah keluar sebelum makanan sampai ke mulutnya:

  • waktu melihat piring makanannya
  • pada waktu melihat orang yang biasa memberikan makanan, bahkan
  • pada waktu mendengar langkah orang yang biasa memberikan makanan itu.

 

Skinner sendiri tidak sependapat dengan pandangan Stimulus-Respons (S-R) dan penjelasan tentang refleks syaraf di mana stimulus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendor. Penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungan.

Banyak tingkah laku menghasilkan perubahan-perubahan atau konsekuensi-konsekuensi pada lingkungan yang mempunyai pengaruh pada organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan-kemungkinan itu merespons nantinya. (Margaret E. Bell Gredler, 1986:115 dalam Riyanto, 2005:26).

 

Asas-asas skinner tentang conditioning operant memberikan pengarahan baru pada studi analisis tingkah laku. Studinya dimulai dengan analisis atas perbedaan-perbedaan antara refleks dan tingkah laku yang lain dan segera menyusul asas-asas mengenai conditioning operant (Margaret E. Bell Gredler, 1986:116 dalam Riyanto 2005:26).

 

Nah, itulah tadi informasi singkat tentang definisi dan pengertian operant conditioning. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di bahasan lain yang lebih mendalam tentang teori belajar behaviorisme. Selamat belajar dengan menyenangkan…….. (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan