Rumus Daya Listrik dan Contoh Soalnya

Rumus Daya Listrik dan Contoh Soalnya – Masih ingatkah kamu konsep daya saat belajar di kelas VIII? Pengertian daya pada mekanika menjadi dasar penurunan daya pada listrik dinamik. Pada mekanika, yang dimaksud dengan daya adalah kecepatan melakukan usaha. Adapun, pada listrik dinamik, daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan tiap detik. Besar daya listrik dirumuskan sebagai berikut.

Karena W = VIt, maka persamaan daya listrik dapat ditulis sebagai berikut.

Adapun, menurut Hukum Ohm V = IR sehingga persamaan rumus daya listrik juga dapat ditulis sebagai berikut.

dengan:

P = daya listrik satuannya watt (W)
V= tegangan listrik satuannya volt (V)
I = kuat arus listrik satuannya ampere (A)
R= hambatan listrik satuannya ohm (Ω)
Cobalah kamu buktikan kebenaran penurunan rumus daya tersebut. Satuan daya listrik dalam SI adalah watt (W). Untuk daya listrik yang besar menggunakan satuan kilowatt (kW) atau megawatt (MW), dimana

1 kW = 1.000 watt = 103 watt

1 MW= 1.000.000 watt = 106 watt

Contoh Soal Daya Listrik

1. Lampu dipasang pada tegangan 220 V mengalir arus listrik 500 mA. Tentukan besar daya pada lampu.

Penyelesaian:

Diketahui:

V = 220 volt

I = 500 mA = 0,50 A

Ditanyakan: P= … ?

Jawab:

P = V x I
P = 220 u0,5
P = 110 watt

2. Pada alat listrik yang hambatannya 600 ohm mengalir arus listrik 250 mA. Berapakah daya alat itu?

Penyelesaian:

Diketahui :

R = 600 Ω

I = 250 mA = 0,25 A

Ditanya:

P = … ?

Jawab:

P = I2 X R

P = 0,252x 600

P = 37,5 watt

Daya Listrik pada Suatu Alat Listrik

Alat listrik yang dijual di toko biasanya sudah tercantum daya dan tegangan yang dibutuhkan alat itu. Misalnya, lampu bertuliskan 60 W/220 V, setrika bertuliskan 300W/220 V, dan pompa air bertuliskan 125 W/220 V. Lampu bertuliskan 60 W/220 V artinya lampu akan menyala dengan baik, jika dipasang pada tegangan 220 volt dan selama 1 detik banyaknya energi listrik yang diubah menjadi energi cahaya 60 joule.

Jika lampu dipasang pada tegangan lebih besar dari 220 V maka lampu akan rusak. Sebaliknya, jika dipasang pada tegangan kurang dari 220 V, lampu menyala kurang terang.

Ada kalanya alat-alat listrik tidak mencantumkan daya listriknya, tetapi tertulis tegangan dan kuat arus. Misalnya, motor listrik bertuliskan 220 V- 0,5 A. Artinya motor akan bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan 220 volt dan akan mengalir arus listrik 0,5 ampere.

Penggunaan Satuan kWh (kilowatt jam)

Alat untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam rumah tangga disebut kWh-meter (meteran listrik). Alat itu terdiri atas sebuah motor yang kecepatan berputarnya bergantung daya alat listrik yang digunakan dan waktu penggunaan. Angka yang ditunjukkan merupakan integrasi besaran daya kali waktu atau energi listrik.

Demikianlah bahasan kami mengenai rumus daya listrik dan contoh soalnya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain waktu (maglearning.id).

%%footer%%

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan