Macam macam Bunyi Pantul, Ada Tiga ?

Macam macam Bunyi Pantul – Keras-lemahnya bunyi pantul tergantung dari cepat rambat bunyi, jarak antara pendengar dengan dinding pemantul, dan jarak sumber bunyi dengan dinding pemantul. Bunyi pantul dibedakan menjadi 3, yaitu bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, gaung atau kerdam, dan gema.

a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli

Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga bunyi asli terdengar lebih keras. Bunyi pantul ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan pendengar dekat dengan dinding pantul sehingga bunyi dipantulkan dengan sangat cepat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut!

b. Gaung atau kerdam

Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang terdengar sebagian bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli hanya terdengar sebagian. Gaung terjadi karena sumber bunyi dan pendengar jaraknya cukup dekat dengan dinding pantul. Gaung juga dapat terjadi karena bunyi memantul pada bidang pantul yang tidak rata. Akibatnya, bunyi-bunyi pantul yang terjadi saling bertumpuk.

Bertumpuknya bunyi-bunyi pantul menyebabkan sebagian bunyi asli mengalami pelemahan dan sebagian lainnya mengalami penguatan sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Perhatikan ilustrasi macam macam bunyi pantul berikut ini!

Gaung merupakan jenis pemantulan bunyi yang merugikan. Gaung sering terjadi pada tebing-tebing terjal, gua, aula, dan gedung bioskop. Oleh karena itu, dalam aula dan gedung bioskop digunakan peredam suara untuk mengurangi gaung. Bahan-bahan yang sering digunakan sebagai peredam antara lain karpet, kertas karton, kain wol, gabus, dan busa.

c. Gema

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai terdengar. Bunyi pantul ini terjadi apabila jarak sumber bunyi dan pendengar jauh dari dinding pemantul. Perhatikan ilustrasi berikut!

Selisih waktu antara terjadinya bunyi asli dan bunyi pantul pada peristiwa gema dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan t. Pada peristiwa gema, selisih waktu antara bunyi asli dan bunyi pantul merupakan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak bolak-balik dari sumber bunyi menuju pendengar. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi:

s = (v.t)/2

Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai Macam-macam Bunyi Pantul. Jadi secara umum macam-macam bunyi pantul ada tiga macam, Yaitu: Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, gaung atau kerdam, dan gema. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan (maglearning.id).

%%footer%%

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan