Menerapkan Interthinking Untuk Pembelajaran Keterampilan Abad 21 Dalam Pendidikan Ekonomi

Menerapkan Interthinking Untuk Pembelajaran Keterampilan Abad 21 Dalam Pendidikan Ekonomi

Istilah “keterampilan abad 21” digunakan secara luas dalam konteks pendidikan yang sangat terkait dengan keterampilan penting yang dapat membantu siswa bernavigasi dan berkembang di dunia modern saat ini, siap kerja serta “siap hidup” setelah mereka lulus. Keterampilan ini memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah dunia nyata sebagai warga negara yang produktif di zaman sekarang dan menjadi “anggota komunitas yang lebih besar dengan suara dan rasa tanggung jawab kepada orang lain”.

Menurut World Economic Forum (2015), keterampilan ini membantu siswa dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan lingkungan yang berubah dalam pelajaran sekolah, di rumah mereka, serta di tempat kerja masa depan mereka.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menentukan hubungan antara pembelajaran ekonomi rumah tangga dan keterampilan abad ke 21 (berpikir kritis, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi) dalam konteks pembelajaran sosial.

Federasi Internasional untuk Ekonomi Rumah Tangga menyatakan bahwa ekonomi rumah tangga adalah sebagai area kurikulum “memfasilitasi siswa untuk menemukan dan mengembangkan lebih lanjut sumber daya dan kemampuan mereka sendiri untuk digunakan dalam kehidupan pribadi mereka, dengan mengarahkan keputusan dan tindakan profesional mereka atau mempersiapkan mereka untuk hidup”.

Tim peneliti melihat potensi dalam diskusi siswa saat bekerja sama dengan anggota kelompok yang berbeda dan mempraktikkan keterampilan penting yang diperlukan untuk menghadapi dunia kontemporer. Dengan menggunakan kerangka sosio-kultural, kami fokus pada pembicaraan siswa dan penggunaan bahasa sebagai alat dalam lingkungan pendidikan.

Selain itu, interthinking dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan bahasa untuk berpikir bersama saat menyelesaikan tugas belajar yang membutuhkan thinking-in-action dalam konteks pelajaran ekonomi rumah tangga.

Mercer, N. (1995) menciptakan istilah interthinking untuk menghubungkan fungsi kognitif dan sosial dari pembicaraan kelompok. Pada dasarnya, interthinking adalah menggunakan pembicaraan untuk berpikir secara kolektif, untuk terlibat dengan gagasan orang lain melalui bahasa lisan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana interthinking muncul dalam diskusi kerja kelompok siswa selama proses penyelesaian masalah dalam berbagai tugas ekonomi rumah tangga secara kolaboratif, dengan siswa sebanyak 11 orang.

Dengan demikian interthinking ditetapkan sebagai media yang baik untuk pengembangan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran di sekolah. Berdasarkan data empiris, peneliti berpendapat bahwa interthinking sangat sesuai dengan tujuan dan konteks pendidikan ekonomi rumah tangga, karena memungkinkan promosi kompetensi tindakan siswa sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di sekolah dapat menjadi kenyataan kehidupan siswa di sekolah.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan kerja sama antara peneliti dengan seorang guru ekonomi di Estonia.

 

Jenis Penelitian:

  • Dari sisi Aplikasi : Penelitian Terapan
  • Menurut Tujuan : Penelitian Tindakan
  • Metode yang digunakan : Penelitian Kualitatif

 

Judul Asli Artikel:

Applying interthinking for learning 21st-century skills in home economics education

Url Abstrak : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210656122000162

Sitasi :

Taar, J., & Palojoki, P. (2022). Applying interthinking for learning 21st-century skills in home economics education. Learning, Culture and Social Interaction, 33, 100615. https://doi.org/10.1016/J.LCSI.2022.100615

 

 

%%footer%%

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan