Merayakan Tahun Baru Dengan Lebih Bermakna

Merayakan Tahun Baru Dengan Lebih Bermakna – Sudah menjadi kelaziman, setiap malam pergantian tahun (malam tahun baru) dirayakan dengan penuh meriah. Di setiap tempat diadakan acara menyambut pergantian tahun dengan berbagai cara. Di hotel-hotel dari kelas melati hingga berbintang 5 mendatangkan artis-artis penyanyi bertarif mahal. Di banyak kota dari kota kecamatan hingga ibukota diadakan pesta kembang api luar biasa dengan budget hingga ratusan juta, bahkan milyaran.

Bagi orang kaya dan berduit, malam pergantian tahun (malam tahun baru) adalah saatnya berpesta. Booking hotel dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya agar tidak kehabisan tempat menginap. Mereka habiskan “uang receh” untuk merayakan malam tahun baru dengan menikmati sajian musik dan sebagainya yang diberikan pihak hotel. Tidak lupa pula berdansa dansi meluapkan kegembiraan di penghujung malam pergantian tahun.

Bagi pencinta alam, malam pergantian tahun (malam tahun baru) digunakan untuk mendaki gunung. Mereka berangkat mendaki sore hari dan selanjutnya mendirikan kemah dipuncak sambil menanti pergantian tahun dari tahun lama ke tahun baru. Dan di fajar menjelang pagi, mereka menikmati matahari tahun baru yang terbit atau sunrise di ujung timur dunia.

Bagi sebagian orang yang lain, malam pergantian tahun (malam tahun baru) dirayakan dengan melek semalam suntuk. Mereka ditemani berbagai macam botol minuman yang memabukkan dan atau narkoba. Pesta mereka lakukan bersama teman sejawat. Karena mabuk dan telernya, mereka tidur tak karu-karuan dan bahkan ada yang di pinggir jalan.

Pendek kata, malam pergantian tahun (malam tahun baru) benar-benar dirayakan dengan berbagai macam pesta pora. Hal itu dilakukan seakan-akan sebagai sebuah kewajiban dan keharusan. Rasanya ada sesuatu yang kurang jika mereka tidak merayakan malam pergantian tahun (malam tahun baru).

Hakekat Pergantian Tahun

Ingatkah Anda wahai pembaca budiman, bahwa setiap manusia sudah mempunyai ajal (batas maksimal usia hidup di dunia). Masing-masing telah tertulis sampai usia berapa tahun. Ada yang hanya beberapa menit, jam, dan hari. Dan ada juga yang hanya beberapa bulan, satu tahun, beberapa tahun. Untuk ukuran normal manusia sekarang, 60 hingga 70 tahun adalah batas maksimal jatah hidup manusia di dunia. Meskopun ada yang sampai hingga usia 90 atau 100 tahun, tetapi itu sangatlah sedikit.

Malam pergantian tahun (malam tahun baru) berarti hal itu menunjukkan bahwa sisa usia kita telah terpakai satu tahun lagi. Maka berarti jatah hidup kita di dunia telah berkurang lagi satu tahun.

Sekiranya manusia diberi jatah 60 tahun dan sekarang telah berumur 59 tahun maka saat pergantian tahun berarti ia tinggal menyisakan satu tahun lagi kesempatan hidup di dunia. Demikian juga halnya Anda, sekiranya Anda diberi jatah maksimal 50, 40, 30 atau 20 tahun maka saat jam 24:00 tanggal 31 Desember berarti telah berkurang lagi satu tahun kesempatan menikmati hidup.

Jadi, hakikat dari malam pergantian tahun (malam tahun baru) adalah semakin dekatnya kita dengan kematian. Semakin dekatnya kita dengan saat menghadap kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa. Lalu apakah wajar, jika kita merayakan dan berpesta pora menyambut kematian kita. Tidakkah lebih baik kita melakukan hal-hal yang lebih bermakna dalam menyambut semakin dekatnya saat kematian kita.

Merayakan Malam Tahun Baru Yang Bermakna

Sebagai orang yang beriman dan meyakini adanya kehidupan setelah kematian, merayakan (atau lebih tepat dengan kata mengisi) malam pergantian tahun (malam tahun baru) dengan suatu kegiatan yang lebih bermakna dan bernilai. Sebuah kegiatan yang nir hura-hura, tanpa pemborosan dan tidak malampaui batas.

Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi malam pergantian tahun (malam tahun baru). Kegiatan-kegiatan tersebut tentu lebih sesuai dengan malam pergantian tahun yang pada hakekatnya adalah berkurangnya jatah hidup di dunia dan semakin dekatnya dengan kematian.

Kegiatan tersebut adalah antara lain :

  • Muhasabah atau evaluasi diri. Berapa banyak amal shaleh berkualitas yang sudah kita lakukan dan berapa banyak pula yang tidak dilakukan. Berapa banyak kesalahan hidup dan dosa yang menghiasi keseharian kita
  • Bertaubat kepada Allah dan berjanji tidak mengulangi kesalahan dan dosa serta mengganti dengan amal kebajikan
  • Mohon ampun kepada Allah atas banyak kesalahan dan dosa yang telah dilakukan, baik kesalahan dan dosa itu disengaja ataupun tidak
  • Mendatangi masjid yang mengadakan kegiatan dzikir akhir tahun
  • Buat resolusi dan komitmen diri akan hal-hal perbaikan yang hendak dilakukan di sisa waktu yang ada sebelum kematian menjemput

Akhirnya, demikianlah sedikit renungan tentang malam pergantian tahun (malam tahun baru) buat kita semua. Sekiranya Anda hendak menambahkan kegiatan positif sebagai cara untuk mengisi malam pergantian tahun atau merayakan malam tahun baru sangat dipersilahkan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan (maglearning.id).

%%footer%%

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan