Elemen Elemen Pendukung Dalam TQM – Total Quality Management (TQM) adalah sebuah filosofi manajemen yang menekankan pada kualitas produk atau jasa melalui partisipasi aktif dari semua anggota organisasi. TQM didasarkan pada prinsip bahwa kualitas adalah tanggung jawab bersama dari semua anggota organisasi dan bahwa kualitas dapat ditingkatkan secara terus-menerus melalui proses perbaikan yang berkesinambungan.
Tujuan utama dari TQM adalah meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Ini dicapai dengan mengidentifikasi dan menghilangkan sumber masalah, serta menerapkan prinsip-prinsip manajemen kualitas yang efektif.
Prinsip-prinsip dasar TQM meliputi komitmen yang kuat dari pimpinan organisasi, partisipasi aktif dari semua anggota organisasi, fokus pada pelanggan, proses yang dioptimalkan, perbaikan yang berkesinambungan, dan pengukuran kualitas yang valid dan relevan.
Implementasi TQM dapat mencakup berbagai proses seperti pengendalian kualitas, pengendalian persediaan, perbaikan proses, pengendalian biaya, dan pengembangan sumber daya manusia. TQM juga dapat digabungkan dengan pendekatan manajemen lain seperti Lean Management, Six Sigma, dan ISO 9000 untuk meningkatkan efektivitas manajemen kualitas.
TQM dapat digunakan dalam berbagai jenis organisasi, termasuk manufaktur, jasa, kesehatan, pendidikan, dan pemerintah. Namun, untuk sukses diterapkan, TQM memerlukan komitmen yang kuat dari pimpinan organisasi dan dukungan dari semua anggota organisasi.
Apa Saja Elemen Elemen Pendukung Dalam TQM ?
Elemen elemen pendukung untuk penerapan manajemen mutu terpadu (TQM) yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian tujuan dengan memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif, menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil menerapkan konsep manajemen mutu terpadu.
Pimpinan Senior suatu organisasi harus sepenuhnya menghayati implikasi manajemen di dalam suatu ekonomi internasional di mana manajer yang paling berhasil, paling mampu dan paling hebat pendidikannya di dunia, harus diperebutkan melalui persaingan yang ketat.
Pimpinan bisnis harus mengerti bahwa MMT adalah suatu proses yang terdiri dari tiga prinsip dan elemen-elemen pendukung yang harus mereka kelola agar mencapai perbaikan mutu yang berkesinambungan sebagai kunci keunggulan bersaing.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Mutu didasarkan pada ketrampilan setiap karyawan yang pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih semua karyawan, memberikan baik informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini memastikan bahwa suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di seluruh perusahaan.
3. Struktur Pendukung
Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk melakukan perubahan yang dianggap perlu melaksanakan strategi pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari luar melalui konsultan, akan tetapi lebih baik kalau diperoleh dari dalam organisasi itu sendiri.
Suatu staf pendukung yang kecil dapat membantu tim manajemen senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu, membantu melalui “network” dengan manajer mutu di bagian lain dalam organisasi dan membantu sebagai narasumber mengenai topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim manajer senior.
4. Komunikasi
Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh dengan cara berbeda-beda agar dapat berkomunikasi kepada seluruh karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.
5. Ganjaran dan Pengakuan
Tim individu yang berhasil menerapkan proses mutu harus diakui dan mungkin diberi ganjaran, sehingga karyawan lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa yang diharapkan. Gagal mengenali seseorang mencapai sukses dengan menggunakan proses manajemen mutu terpadu akan memberikan kesan bahwa ini bukan arah menuju pekerjaan yang sukses, dan memungkinkan promosi atau sukses individu secara menyeluruh. Jadi pada dasarnya karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu harus diakui dan diberi ganjaran agar dapat menjadi panutan/contoh bagi karyawan lainnya.
6. Pengukuran
Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting di dalam menetapkan proses manajemen mutu. Pengumpulan data pelanggan memberikan suatu tujuan dan penilaian kinerja yang realistis serta sangat berguna di dalam memotivasi setiap orang/karyawan untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya.
Mungkinkah TQM dapat diterapkan di Indonesia? Jawabnya mungkin saja kalau dipenuhi syarat-syarat berikut :
- Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus menerus melakukan perbaikan mutu produk dan pelayanan, sehingga dapat memuaskan para pelanggan.
- Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan dan para pemegang saham.
- Memiliki wawasan jauh kedepan dalam mencari laba dan memberikan kepuasan.
- Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil.
- Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu.
Kesimpulan
Menghadapi era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan/organisasi harus mampu menghasilkan produk dengan mutu yang baik, harga lebih murah dan pelayanan yang lebih baik pula dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perbaikan mutu semua aspek yang berkaitan produk tersebut yaitu : bahan mentah, karyawan yang terlatih, promosi yang efektif dan pelayanan memuaskan bagi pembeli, sehingga pembeli akan menjadi pelanggan yang setia. Mutu yang tercipta dengan kondisi seperti itulah yang disebut mutu terpadu secara menyeluruh (Total Quality).
Untuk keberhasilan pengembangan mutu di atas, diperlukan juga elemen elemen pendukung TQM seperti : kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran dan pengakuan, serta pengukuran. Keberhasilan manajemen Jepang karena negeri ini secara konsekuen melaksanakan prinsip-prinsip mutu terpadu seperti di atas, yang kemudian di contoh oleh Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara di Timur Tengah.
Di Indonesia menerapkan Manajemen Mutu Terpadu akan berhasil kalau secara konsekuen pula mengikuti prinsip-prinsip dasar mutu terpadu, serta dilengkapi dengan karakteristik bumi Indonesia, seperti budaya, adat-istiadat dan lain sebagainya.
Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai elemen elemen pendukung dalam TQM. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain kesempatan. (maglearning.id)