Bukti dan Fakta Sejarah, Pengertian dan Contohnya

Bukti dan Fakta Sejarah, Pengertian dan Contohnya – Apa kabar sobat semua ?, artikel tentang sejarah akan dimulai kembali. Kali ini akan dibahas tentang Apa sih Bukti adanya sejarah? Apa itu Fakta sejarah? lau apa manfaat dari adanya Bukti dan Fakta Sejarah pada kehidupan saat ini? Yuk kita pelajari semua itu pada artikel ini biar kita semakin tahu tentang sejarah.

 

Pengertian Bukti dan Fakta Sejarah

Sejarah suatu masyarakat dan bangsa di masa lampau dapat diketahui melalui penemuan bukti atau fakta (kata fakta berasal dari bahasa Latin, factus atau facerel, yang artinya selesai atau mengerjakan). Fakta menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di masa lampau.

Bukti peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah. Fakta adalah hasil dari seleksi data yang terpilih. Fakta sejarah ada yang berbentuk benda konkret, misalnya, candi, patung, perkakas yang sering disebut artefak. Fakta yang berdimensi sosial disebut sociofact, yaitu berupa jaringan interaksi antar manusia, sedangkan fakta yang bersifat abstrak berupa keyakinan dan kepercayaan disebut mentifact. Bukti dan fakta sejarah dapat diketahui melalui sumber primer dan sumber sekunder. Dengan adanya fakta maka para sejarawan dapat menyusun cerita sesuai dengan bahan yang ada.

Umumnya, fakta erat hubungannya dengan pertanyaan tentang apa, siapa, kapan dan di mana. Kebenaran fakta tergantung pada keberadaan evidensi empiris sehingga setiap pengamat yang tertarik atau tidak memihak akan sependapat. Kebenaran atau kepalsuan dari pernyataan-pernyataan semacam itu dapat diuji oleh setiap orang yang ingin melakukannya.

Menurut Sartono Kartodirdjo, (1992) fakta dapat digolongkan menjadi dua, pertama adalah fakta yang masih lunak (cold facts/soft fact), yakni fakta yang masih labil, fakta yang masih perlu diselidiki atau diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran fakta-fakta tersebut, sejarawan harus mendapatkan bukti bukti yang kuat. Kedua adalah fakta yang keras (hard fact), yakni fakta yang sudah stabil, fakta yang sudah teruji kebenarannya. Contoh fakta yang masih lunak adalah pembunuhan J.F. Kennedy yang masih sangat kontroversial. Sedangkan fakta yang keras antara lain Declaration of Independence 1776, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diucapkan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945, dua tokoh Proklamator Indonesia ialah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta; itu semua telah pasti dan telah menjadi bukti dalam sejarah.

 

Contoh Bukti dan Fakta Sejarah

a. Artefak

Artefak adalah semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan manusia, contohnya, candi, patung, dan perkakas. Peralatan-peralatan yang dihasilkannya dapat menggambarkan tingkat kehidupan masyarakat pada saat itu (sudah memiliki akal dan budaya yang cukup tinggi), bahkan dapat juga meggambarkan suasana alam, pikiran, status sosial, dan kepercayaan para penciptanya dari suatu masyarakat, hal inilah yang perlu dicermati oleh para sejarawan.

b. Fakta sosial

Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia, contoh pakaian adat, atau pakaian kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu negara yang menumbuhkan hubungan sosial yang harmonis serta komunikasi sosial yang terjaga baik.

Fakta sosial sebagai bukti sosial yang muncul di lingkungan masyarakat mampu memunculkan suatu peristiwa atau kejadian. Masyarakat pembuat logam memunculkan ciri sosial yang maju, berintegritas, dan mengenal teknik. Di balik itu mereka memiliki tradisi animisme atau dinamisme melalui benda hasil garapannya, bahkan jika kita teliti dengan saksama masyarakat tersebut sudah mengenal persawahan dan hidup dengan ciri gotong royong.

c. Fakta mental

Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat memengaruhi mental kehidupan pada masa kini bahkan ke masa depan.

Fakta mental erat hubungannya antara peristiwa yang terjadi dengan batin manusia, sebab perkembangan batin pada suatu masyarakat dapat mencetuskan munculnya suatu peristiwa (ingat peristiwa bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang yang menyisakan perubahan watak dan rasa takut, itu sebabnya Jepang memelopori kampanye anti bom atom).

Fakta mental merupakan fakta yang sifatnya abstrak atau kondisi yang menggambarkan alam pikiran, kepercayaan atau sikap, misalnya kepercayaan keyakinan dan kepercayaan benda yang melambangkan nenek moyang dan benda upacara, contohnya nekara perunggu di Pejeng (Bali), untuk dipuja. Namun ada artefak yang juga menunjukkan fakta sosial dan ciri fakta mental, contoh kapak perunggu atau bejana perunggu adalah artefak yang merupakan fakta konkret, tetapi jika dilihat dari hiasannya dapat berfungsi sebagai fakta sosial, dan jika menempatkan kapak perunggu dan bejana perunggu sebagai sistem kepercayaan maka disebut fakta mental.

 

%%footer%%

Demikian artikel mengenai Bukti dan Fakta Sejarah ini kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat belajar dengan cara yang menyenangkan (maglearning.id).

One comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan