Gambar 3 Dimensi (3D)

Gambar 3 dimensi (3D) sejati menggunakan model geometris yang mempunyai tiga elemen yaitu panjang, lebar, dan kedalaman (juga termasuk volume). Gambar 3D banyak membantu dalam menyelesaikan masalah keterbatasan fisik dalam pemodelan dan perencanaan misalnya untuk keperluan desain desain obyek nyata seperti arsitektur, desain interior, dan berbagai bidang. Gambar 3D bisa merupakan reproduksi dari dunia nyata, atau juga murni kreasi imajiner.

Pembuatan gambar 3D membutuhkan perhatian pada geometri 3D yang ketat dan tekstur permukaan yang sesuai, yang seringkali dilakukan dengan proses pengembangan yang mahal dan membosankan. Namun akan menghasilkan lebih banyak informasi dimensi bagi pemirsa. Objek memiliki kedalaman volumetrik. Pengalaman siswa dari gambar 3D akan lebih mendalam dan imersif.

Relief Bas

Perangkat lunak komputer memungkinkan kita membuat kreasi gambar visual karya-karya masa lalu. Gambar bas-relief atau low-relief biasanya berupa relif patung atau obyek-obyek tertentu yang diproyeksikan sedikit menonjol dari background. Bas-relief maupun low-relief menyajikan tantangan unik untuk membentuk permukaan datar menjadi persepsi 3D penuh. Ukiran warna dapat dilakukan secara digital dengan garis-garis halus dan area yang luas dengan pemanfaatan frekuensi warna seragam (frekuensi tinggi dan frekuensi rendah).

Photogravure

Photogravure digital mengemulasi proses intaglio (ukiran menggunakan desain yang tenggelam di bawah permukaan) dari pencetakan foto-mekanis atau penggunaan logam atau pelat kayu atau silinder kayu atau silinder untuk membuat gambar. Proses mekanisnya sebuah pelat datar diukir atau digores. Kemudian tinta dioleskan pada pelat tersebut lalu dibersihkan. Tinta yang tersisa di ceruk digunakan untuk mencetak. Dalam pemotretan digital, gambar dapat diubah untuk meniru ukiran wajah. Mungkin ada emulasi efek visual ukiran tembaga.

Digital Rubbings atau Frottage

Digital Rubbings atau efek frottage juga dapat dibuat dengan emulasi efek visual gambar 3 dimensi dari menggosok media seperti kapur atau timah di atas permukaan seperti relief. “Penggosokan” digital ini berfungsi sebagai bentuk penangkapan informasi. Seakan-akan membuat stensil digital, dengan penciptaan gambar dengan menyikat warna di atas pola berlubang ke gambar digital menggunakan pena dan bantalan digital.

Formasi Digital Lainnya

Formasi digital 3D lainnya termasuk kristal, fraktal, dan objek fisik. Gambar tiga dimensi lebih sering menangkap kesan empat-dinding dunia nyata. Gambar ini mampu menarik individu ke dalam ruang digital sensorik penuh. Gambar ini dapat menciptakan sensasi visual yang mengesankan. Gambar 3D mampu membangkitkan dunia imajiner dengan kenyataan yang dapat membuat orang tenggelam dan terlibat dalam waktu yang lama. Ruang yang dirancang dengan baik akan membawa pemirsa ke dalam sebuah ruang virtual. Pembelajaran menggunakan gambar ini akan menjadi sangat menarik dan dapat menimbulkan kesan mendalam.

Dalam gambar di atas hampir semua mempunyai unsur dinding kanan dan kiri, dinding belakang, dinding lantai dan atap. Dinding-dinding ini kadang digambarkan secara eksplisit, kadang juga menggunakan trigger untuk mendorong imajinasi pemirsanya.

%%footer%%

Demikianlah bahasan sederhana kami mengenai apa itu gambar 3 dimensi. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya (maglearning.id).

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan