Cara dan Strategi Kerja Sama Menulis Karya Ilmiah

Cara dan Strategi Kerja Sama Menulis Karya Ilmiah – Karya ilmiah yang baik adalah karya ilmiah hasil kolaborasi atau kerja sama. Hampir tidak ada publikasi karya ilmiah bereputasi baik internasional maupun nasional yang hanya dikerjakan sendirian. Pasti ada yang namanya kolaborasi, baik itu dalam hal penulisan, pengumpulan data, analisis, sampai pada pendanaan.

Ketika sebuah tim berkolaborasi dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah, membuat laporan, presentasi, dan sampai pada proses publikasi ilmiah, energi kolektif dan keahlian dari berbagai anggota dapat menghasilkan hasil yang melampaui apa yang dapat dilakukan oleh seorang individu sendirian. Sebagus apa pun kualitas seorang individu, hasil proyek kerja sama akan selalu lebih baik, dengan catatan kolaborasi berjalan dengan perencanaan serta eksekusi yang tepat.

Berkolaborasi dalam menulis karya ilmiah memerlukan upaya dan perencanaan khusus. Dalam upaya kolaboratif atau kerja sama apa pun, anggota tim yang berasal dari latar belakang yang berbeda mungkin memiliki kebiasaan atau prioritas kerja yang berbeda.

Seorang pakar teknis mungkin berfokus pada akurasi dan standar ilmiah. Seorang ahli statistik mungkin lebih fokus pada analisis data. Editor mungkin lebih peduli tentang organisasi dan koherensi. Seorang manajer mungkin fokus pada jadwal, biaya, dan pencapaian tujuan. Selain itu, anggota tim juga sering berbeda dalam gaya penulisan, kebiasaan kerja, dan sifat kepribadian.

Panduan Berkolaborasi Dalam Karya Tulis Ilmiah

Setiap tim punya cara dan strategi kerja sama menulis karya ilmiah namun ada beberapa pedoman umum yang bisa dijadikan acuan untuk menjalankan sebuah kolaborasi yang efektif dan efisien. Untuk berkolaborasi secara efektif, setiap orang yang terlibat harus fleksibel dan terbuka terhadap pendapat lain, berfokus pada tujuan tim daripada prioritas individu.

Sebagian besar ide dapat diungkapkan dengan banyak cara, jadi hindari sikap “cara saya adalah yang terbaik” saat bekerja dengan orang lain. Sikap seperti itu akan merusak sebuah proses kerja sama.

Poin-poin panduan berikut ini akan membantu Anda dalam berkolaborasi dengan lebih baik:

  • Pilih kolaborator dengan hati-hati. Bila memungkinkan, pilih kombinasi orang-orang yang bersama-sama memiliki pengalaman, informasi, dan bakat yang dibutuhkan untuk setiap proyek. Salah dalam memilih salah satu saja kolaborator bisa berdampak signifikan, apalagi individu yang toxic.
  • Setujui tujuan setiap proyek bersama sebelum mulai. Memulai tanpa gagasan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh tim pasti akan mengarah pada frustrasi dan waktu yang terbuang percuma. Akan banyak energi yang dikeluarkan tanpa output yang jelas.
  • Berikan waktu kepada tim Anda untuk menjalin ikatan sebelum terjun. Jika orang-orang belum pernah memiliki kesempatan untuk bekerja sama sebelumnya, cobalah untuk mengatur waktu agar mereka dapat saling mengenal sebelum diminta untuk berkolaborasi. Ketua atau pimpinan bisa mengajak tim untuk bekerja sama dalam level proyek yang lebih mudah dulu, atau bisa mengagendakan beberapa pertemuan non formal.
  • Memperjelas tanggung jawab individu. Karena anggota akan saling bergantung, pastikan tanggung jawab individu jelas. Jangan sampai ada individu yang tidak mempunyai peran sama sekali, serta komunikasikan bila ada peran individu yang sama.
  • Tetapkan proses yang jelas. Pastikan semua orang tahu bagaimana pekerjaan akan dikelola dari awal sampai akhir. Pertanyaan penting di sini adalah tentang kontrol dan wewenang, yang mencegah dua orang atau lebih mengubah dokumen secara bersamaan tanpa sepengetahuan satu sama lain. Dalam beberapa kasus, aplikasi atau sistem yang kita gunakan bisa dikelola bersama dengan tingkat wewenang yang sama pula.
  • Pikirkan baik-baik tentang menulis sebagai tim. Berbeda dengan tugas-tugas lain dalam proyek-proyek kolaboratif, mencoba untuk melakukan penyusunan yang sebenarnya sebagai sebuah tim tidak selalu merupakan pendekatan yang produktif. Menyusun kalimat adalah aktivitas yang sangat individual yang membutuhkan banyak pemikiran dan refleksi, dan sebagian besar ide dapat diekspresikan secara efektif dalam lebih dari satu cara. Dua (atau lebih) orang dapat memiliki cara yang sama-sama valid untuk mengekspresikan sesuatu dan menghabiskan waktu mencoba meyakinkan kelompok untuk menggunakan versi mereka. Hasilnya bisa menjadi proses yang lebih lambat yang tidak menghasilkan hasil yang lebih baik secara signifikan. Jika Anda membagi tulisan, cobalah untuk meminta satu orang melakukan revisi akhir untuk memastikan gaya yang konsisten.
  • Pastikan alat sudah siap dan kompatibel di seluruh tim. Bahkan detail kecil seperti versi perangkat lunak yang berbeda dapat mengganggu kinerja tim. Jadi selaraskan dulu alat-alat yang digunakan oleh seluruh anggota tim.
  • Periksa berkala untuk melihat bagaimana segala sesuatunya berjalan. Jangan berasumsi bahwa semuanya bekerja hanya karena Anda tidak mendengar sesuatu yang negatif, sesekali coba dengarkan masukan anggota tim yang terlibat aktif maupun pasif.

 

Teknologi Untuk Penulisan Kolaborasi

Cara dan strategi kerja sama menulis karya ilmiah jaman digital sangat terkait dengan teknologi alat. Berbagai alat tersedia untuk membantu penulis berkolaborasi dalam segala hal mulai dari dokumen pendek hingga seluruh situs web.

Alat paling sederhana adalah fitur di Google Docs, Microsoft Word, dan produk serupa yang mendukung komentar (yang memungkinkan rekan menulis komentar dalam dokumen tanpa memodifikasi teks dokumen) dan pelacakan atau peninjauan revisi (yang memungkinkan satu atau lebih penulis mengusulkan perubahan pada teks sambil menjaga suntingan semua orang terpisah dan dapat dibalik). Juga ada sistem dokumen digital (file PDF) Adobe Acrobat yang banyak digunakan memiliki fitur ulasan dan komentar grup yang ekstensif.

Beberapa alat ini mendukung kolaborasi langsung, sehingga dua orang atau lebih dapat mengerjakan dokumen secara bersamaan dan melihat perubahan satu sama lain saat dibuat. Sebagian besar alat penulisan utama menawarkan kolaborasi berbasis cloud, yang berarti konten disimpan di server di suatu tempat di Internet, dan setiap pengguna mengaksesnya melalui aplikasi atau browser web.

Selain itu ada juga plaform yang mendukung kerja kolaborasi secara online khususnya dalam hal cara dan strategi kerja sama menulis karya ilmiah. Salah satunya adalah Mendeley Desktop, juga ada Qiqqa, Paperile dan masih banyak lagi.

Namun, secara pribadi saya lebih suka platform cloud berbagi folder, misalnya Dropbox atau Google Drive karena lebih fleksibel dan lebih mudah dipahami oleh seluruh tim.

Sistem Kolaborasi

Ketika kolaborasi dilakukan di level organisasi yang lebih besar, pasti memiliki volume konten yang besar yang perlu dibuat dan diperbarui oleh banyak penulis, mereka dapat menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif yang mendukung kolaborasi saat menyimpan, mengontrol, dan mendistribusikan konten.

Berkolaborasi di situs web sering kali terkait dengan penggunaan sistem manajemen konten, yang mengatur dan mengontrol konten digital dan dapat menyertakan fitur yang membantu anggota tim bekerja sama di halaman web dan dokumen lainnya. Seperti sistem blogging sederhana hingga sistem perusahaan yang kuat yang mengelola konten web di seluruh perusahaan. Banyak sistem menyertakan fitur alur kerja yang mengontrol bagaimana halaman atau dokumen dapat dibuat, diedit, dan diterbitkan.

 

%%footer%%

Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai cara dan strategi kerja sama menulis karya ilmiah di era digital. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan (maglearning.id).

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan