Analisa Teknikal Saham, Memilih Indikator Terbaik

Analisa Teknikal Saham, Memilih Indikator Terbaik

Analisa Teknikal Saham, Memilih Indikator Terbaik – Satu kesulitan yang biasanya dihadapi oleh trader pemula adalah bagaimana memilih indikator yang paling tepat dalam melakukan analisis teknikal saham sebelum membeli saham tertentu?

Sering sekali kita melihat para trader saham pemula yang mencoba melakukan open position tetapi mereka sama sekali belum paham satu indikator pun. Alhasil, mereka cuma bisa melihat dan menebak  gerakan chart/grafik,  dan chart yang mereka amati waktu itu yang juga masih chart/grafik yang berbentuk garis! Karena bagaimana memilih type chart pun mungkin mereka belum tahu.

Jadi keputusan untuk membeli saham dan menentukan kapan waktu yang tepat (timing) untuk membeli dan menjual masih berdasarkan feeling dari orang tersebut atau bahkan ada yang cuma asal ikut ikutan teman yang merekomendasikan saja. Itu pun kalo temannya tahu analisa saham baik secara analisa teknikal maupun analisa fundamental saham.

Bagaimana apabila teman yang merekomendasikan itu membeli saham dan menjual saham, serta kapan beli dan jual saham juga berdasarkan pada feeling nya saja? Bukankah itu sama saja dengan orang buta menuntun orang buta? Jika masuk lubang maka dua-duanya akan masuk ke lubang juga.

Baru setelah beberapa lama, mereka akan menyadari bahwa cara open position yang asal tebak seperti itu sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Akhirnya, mereka akan mulai terpacu untuk belajar memahami indikator dan masing-masing fungsinya Tapi ternyata kesadaran akan perlunya indikator ini justru awal dari masalah yang lain.

Bukan apa-apa, saking banyaknya indikator yang tersedia untuk dipelajari dan dipahami, akhirnya jadi bingung sendiri, indikator mana yang harus dipakai dalam analisa teknikal saham?

Memahami Analisa Teknikal Saham

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah bertanya kepada teman-teman trader senior, indikator apa yang biasa mereka pakai. Tetapi ternyata ini juga tidak menyelesaikan masalah karena ternyata masing-masing trader ternyata mempunyai indikator andalan yang berbeda-beda.

Sebenarnya, indikator apa sih yang paling baik dan paling maknyus ? Mungkin saat ini ada di antara Anda yang sedang mengalami kesulitan yang sama seperti yang pernah dialami oleh orang-orang itu.  Di sini kami hanya sekedar ingin memberikan saran, barangkali bisa dijadikan titik tolak dalam memilih indikator yang akan Anda gunakan untuk melakukan analisis khususnya analisa teknikal dalam memilih saham.

Pertama-tama yang perlu Anda pahami adalah: setiap indikator itu punya keunggulan dan kelemahannya masing-masing.  Kalau anda cukup telaten dan cukup punya banyak waktu, anda bisa telaah dan mempelajari sendiri masing-masing keunggulan dan kelemahan dari indikator-indikator tersebut. Tapi bagi anda yang kurang telaten dan tidak memiliki banyak waktu, saya sarankan untuk cukup memilih 3 indikator yang masing-masing menggambarkan: trend, momentum, dan support-resistant.

Untuk indikator yang menggambarkan trend, anda bisa pilih salah satu dari beberapa indikator seperti: Moving Average dengan beberapa variannya, trend line atau Parabolic SAR. Untuk menggambarkan momentum, silakan pilih satu di antara indikator seperti: MACD, RSI, ADX, William%R. Sedangkan untuk patokan support-resistant, anda bisa menggunakan perhitungan Pivot Point, atau bisa juga menggunakan Fibonacci Retracement.

Ramuan dari ketiga indikator tadi setidaknya bisa dijadikan pedoman untuk mendapatkan gambaran tentang arah pergerakan chart, kekuatan dari sebuah trend dan tingkat harga yang bisa menjadi batasan-batasan pergerakan chart.

Bagi anda yang kurang berminat untuk meramu indikator sendiri, bisa mencoba indikator yang sudah berbentuk “ramuan jadi” seperti misalnya ichimoku atau custom indicator lainnya. Apa yang saya kemukakan di atas hanya sekedar saran. Anda bebas memilih indikator yang menurut anda paling mudah dipahami. Semua indikator pada hakikatnya sama bagusnya, yang penting adalah bagaimana kita memahami dan menggunakan indikator tersebut.

Jadi, Mana Indikator yang Paling Bagus ?

Memahami indikator analisa teknikal saham memang memerlukan keahlian tersendiri. Tapi selama kita enjoy dalam melakukannya, semua akan terasa asyiknya. So jadikanlah trading sebagai sesuatu yang bisa dinikmati. Bukankah asyiknya trading itu justru di utak-atiknya itu. 

Banyak teman trader, terutama yang baru belajar trading menanyakan: “indikator apa sih yang paling bagus?” Saya selalu menjawab pertanyaan seperti ini dengan jawaban standar: “semua indikator bagus, tergantung pemahaman kita terhadap indikator tersebut.”

Indikator kan ada banyak sekali. Masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Tinggal kita saja yang memilih mau memakai indikator yang mana. Atau apabila belum terpuaskan dengan indikator yang ada, bisa membuat custom indikator sendiri.

Setelah paham satu indikator, biasanya kita akan terpacu untuk memahami indikator yang lain. Nah setelah sampai di sini, akan muncul masalah baru. Banyak teman trader yang malahan mengeluh setelah tahu banyak indikator… “makin banyak tau kok jadi makin ragu yaa?” Banyak yang malahan merasa, trading jadi terasa ruwet setelah “agak” paham tentang indikator. Mendingan dulu, waktu belum pakai indikator, kapan beli dan jual saham hanya berdasarkan feeling saja.

Jadi perlukah kita paham banyak indikator? Dan  idealnya berapa indikator yang kita pasang di satu chart/grafik ?

Biasanya saya cuma memakai satu indikator untuk melihat trend, satu indikator untuk melihat momentum, dan satu indikator untuk melihat batasan support-resistant. Tetapi sebenarnya indikator bagaimanapun juga cuma alat bantu analisa teknikal saham. Keputusan tetap sepenuhnya ada di tangan kita. Indikator cuma berperan meningkatkan tingkat keyakinan kita terhadap tingkat keberhasilan keputusan kita.

Jadi semuanya terserah pada kita. apakah mau memakai beberapa indikator yang bertumpuk-tumpuk di chart kita atau cukup pake naked chart (chart/ grafik polos tanpa indikator apa pun)  saja, alias candlestick saja asalkan kita yakin dalam mengambil keputusan. Itulah seni dalam trading. Tidak ada keharusan apa pun, termasuk keharusan dalam memilih dan memakai indikator.  Jadi jangan bingung ya dalam memilih indikator terbaik dalam analisis teknikal saham. Pilih saja yang paling mudah dipahami, atau pakai saja naked chart.

Demikianlah tulisan sederhana kami mengenai bagaimana cara memilih indikator terbaik dalam analisa teknikal saham. Sukses selalu untuk Anda semua, selamat berkarya (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan