Apa yang Dimaksud Dengan Listrik Statis dan Listrik Dinamis ?

Apa yang Dimaksud Dengan Listrik Statis dan Listrik Dinamis ?

Apa yang Dimaksud Dengan Listrik Statis dan Listrik Dinamis ? Listrik statis adalah muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam atau tidak bergerak, listrik statis seperti muatan-muatan elektron dan proton, elektron bermuatan (-) dan proton bermuatan (+). Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan listrik yang bergerak, seperti arus listrik melalui penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Listrik statis adalah jenis listrik yang terjadi tanpa arus listrik yang bergerak. Ini dapat diciptakan melalui gesekan antara dua bahan yang berbeda atau melalui pemutaran atau pengubahan bahan yang mengandung elektron. Listrik statis dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti kilatan petir di langit atau listrik yang dihasilkan saat menyikat rambut.

Listrik statis dapat menyebabkan masalah dalam beberapa aplikasi, seperti dalam industri penerbangan, di mana arus listrik statis yang terkumpul dapat menyebabkan kerusakan pada komponen elektronik. Namun, listrik statis juga dapat digunakan dalam aplikasi yang bermanfaat, seperti dalam proses pengelasan listrik dan proses pembuatan cat.

Listrik statis dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut elektrometer. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi intensitas listrik statis termasuk kekuatan gesekan, ukuran dan bentuk bahan, serta kelembaban udara.

Listrik statis dapat dihindari atau diatasi dengan menggunakan metode yang disebut “grounding” atau “earthing”. Ini melibatkan menyalurkan arus listrik statis ke tanah atau bahan yang konduktif lainnya, sehingga arus listrik statis tidak dapat menumpuk dan menyebabkan masalah.

Listrik dinamis adalah sebuah sistem listrik yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik dengan menggunakan perbedaan tegangan yang diciptakan oleh pergerakan atau perubahan kondisi pada suatu sistem. Dalam hal ini, energi mekanis diubah menjadi energi listrik. Contoh aplikasi dari listrik dinamis adalah pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, dan pembangkit listrik termal.

Pembangkit listrik tenaga air menggunakan energi potensial air yang ditimbulkan oleh perbedaan ketinggian air untuk menggerakkan turbin yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Sedangkan pembangkit listrik tenaga angin menggunakan energi kinetik angin untuk menggerakkan turbin yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Pembangkit listrik termal menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan arus listrik.

Listrik dinamis juga digunakan dalam berbagai aplikasi lainnya seperti trafo, generator dan motor listrik. Dalam generator listrik, perubahan medan magnet yang diciptakan oleh rotor yang berputar digunakan untuk menghasilkan arus listrik pada stator. Sedangkan dalam motor listrik, arus listrik yang masuk digunakan untuk menggerakkan rotor yang berputar untuk menghasilkan energi mekanis.

Besaran listrik

Besaran listrik adalah suatu tegangan, kuat arus, dan hambatan, yang dapat di ukur yang  dapat dinyatakan dalam bentuk satuan/angka. Seperti Amperemeter ( untuk mengukur kuat arus listrik), Voltmeter (untuk mengukur tegangan listrik ), dan Jembatan Wheatstone (untuk mengukur hambatan secara tidak langsung).

Besaran listrik adalah sebuah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat listrik pada suatu sistem. Beberapa besaran listrik yang penting antara lain:

  1. Tegangan (Voltage) adalah besaran listrik yang menggambarkan tingkat perbedaan potensial listrik pada suatu sistem. Tegangan adalah banyak sedikitnya arus listrik yang mengalir dalam satuan waktu. Tegangan dinyatakan dalam satuan Volt (V).
  2. Arus listrik (Current) adalah besaran listrik yang menggambarkan jumlah muatan yang mengalir pada suatu sistem dalam satuan waktu. Arus listrik adalah aliran  partikel-partikel bermuatan positif melalui suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik dinyatakan dalam satuan Ampere (A).
  3. Daya listrik (Power) adalah besaran listrik yang menggambarkan tingkat energi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu sistem dalam satuan waktu. Daya listrik dinyatakan dalam satuan Watt (W).
  4. Hambatan (Resistance) adalah besaran listrik yang menggambarkan tingkat kerasnya arus listrik yang mengalir melalui suatu sistem. Hambatan juga bisa dikatakan sebagai banyak sedikitnya kuat arus listrik  yang mengalir melalui suatu penghantar pada medan listrik. Hambatan dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω).
  5. Kapasitansi (Capacitance) adalah besaran listrik yang menggambarkan tingkat kemampuan suatu sistem untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitansi dinyatakan dalam satuan Farad (F).
  6. Induksi (Inductance) adalah besaran listrik yang menggambarkan tingkat kemampuan suatu sistem untuk menghasilkan medan magnet akibat arus listrik yang mengalir. Induksi dinyatakan dalam satuan Henry (H).
  7. Konduktansi (Conductance) adalah besaran listrik yang menggambarkan tingkat kemampuan suatu sistem untuk mengalirkan arus listrik. Konduktansi dinyatakan dalam satuan Siemens (S).

Semua besaran listrik tersebut saling terkait dan dapat digunakan untuk menganalisis dan memahami sifat-sifat listrik dari suatu sistem.

Demikianlah sedikit ringkasan mengenai apa yang dimaksud dengan listrik statis dan listrik dinamis serta besaran listrik. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa kembali dengan kami di lain kesempatan. (maglearning.id)

Loading...

Tinggalkan Balasan