Pada tulisan singkat ini kita akan membahas sedikit tentang sejarah kelahiran dan pendidikan Montesquieu. Tulisan selanjutnya kita akan membahas lebih dalam tentang karya-karyanya.
Keluarga Montesquieu termasuk kaum bangsawan; kakeknya adalah Presiden Parlemen Bordeaux, ayahnya, Jacques de Secondat, adalah anggota pengawal kerajaan, dan ibunya, Marie Francoise de Penel, yang wafat saat Montesquieu berumur sebelas tahun, berasal dari keluarga Inggris-Gascon.
Charles Louis de Secondat Baron de la Brede et de Montesquieu lahir di Chateau de la Brede, sekitar sepuluh mil dari Bordeaux, Perancis, pada tanggal 18 Januari 1689. Meskipun berasal dari keluarga yang berada, selama masa kanak-kanak Montesquieu berada di bawah asuhan orang tuanya yang miskin. Karena itu ia mengenal orang-orang miskin sebagai saudaranya sendiri.
Pada tahun 1700, ia dikirim ke Fakultas Seni Berpidato di Juilly, dekat Meaux, dimana ia belajar kesusastraan klasik, sejarah dan ilmu pengetahuan umum hingga tahun 1711. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1713, ia berada di bawah asuhan pamannya dari pihak ayah, Baron de Montesquieu, dan menjadi Dewan Penasehat Parlemen Bordeaux.
Pada tahun 1715, ia menikah dengan seorang gadis Protestan, ahli waris perempuan dari sebuah keluarga militer, Jeanne Lartigue, dan dikaruniai tiga orang anak. Namun demikian, profesinya sebagai Dewan Penasihat maupun statusnya sebagai kepala keluarga, tidak menyita banyak perhatiannya untuk menuntut ilmu.
Tahun 1716, pamannya wafat dan mewariskan kepada Montesquieu kedudukannya sebagai Presiden Parlemen Bordeaux, kekayaannya dan namanya; Baron de Montesquieu, yang dengan nama itu ia kemudian dikenal. Kemudian pada tahun itu juga ia menjadi anggota The Bordeaux Academy of Sciences dimana ia belajar hukum, adat istiadat serta ilmu pemerintahan negara-negara Eropa.
Pengalaman dan aktivitas intelektual Montesquieu
Meskipun memegang jabatan kepresidenan di Parlemen dan beraktivitas selayaknya seorang ahli hukum profesional, Montesquieu kelihatan lebih tertarik pada bidang kepustakaan dan model eksperimen ilmu alam.
Di Akademi Bordeaux, antara tahun 1717 sampai 1723, Montesquieu mengajukan sejumlah paper dalam berbagai tema diantaranya tentang politik keagamaan Romawi, sebab-sebab kemabukan, demam yang tiap sebentar kambuh, seluk beluk gema, kelemahan dan berat badan, arus air laut, peninggalan-peninggalan fosil, dan studi tentang bunga merambat.
Pada satu kesempatan, ia berencana menulis tentang “Physical History of the Earth” (Sejarah Fisik Bumi) yang untuk itu ia mulai mengumpulkan bahan-bahan di tahun 1719. Namun dua tahun kemudian, ia disibukkan oleh topik yang sama sekali berbeda; mempublikasikan karya besar pertamanya di Amsterdam yang berjudul Lettres Persanes (Surat-Surat Orang Persia).
Buku yang dipublikasikan pada tahun 1921 ini berisi tentang surat menyurat antara dua orang Persia yang melancong ke Eropa dengan teman mereka di Persia. Melalui surat-surat dari dua orang Persia ini – tokoh fiktif yang diciptakan Montesquieu – Montesquieu bebas mengecam dengan penuh sindiran dan cemooh, berbagai kebodohan masyarakat Perancis tentang gaya hidup, pemerintahan, Parlemen, Akademi, Universitas, dan cercaan yang paling sengit dilontarkannya untuk gereja, Paus, dogma dan praktik agama Katolik.
Dalam satu tahun buku ini sudah terjual sebanyak empat edisi asli yang sah dan sejumlah besar edisi bajakan. Ketika buku ini dipublikasikan, Montesquieu tidak mencantumkan namanya. Namun nama penulis ternyata segera dapat diketahui oleh masyarakat umum yang kemudian menominasikannya untuk masuk ke dalam French Academy. Tahun 1725, ia diterima di Frenc Academy tetapi tidak diakui oleh Raja Louis XV akibat kecamannya dalam Lettres Persanes.
Di tahun berikutnya, Montesquieu menjual masa jabatan kedudukannya di Bordeaux dengan syarat bahwa setelah ia wafat, jabatan itu kembali pada anak laki-lakinya. Setelah itu ia pindah ke Paris untuk mencurahkan perhatiannya pada literatur, dan sekali lagi ia diterima di French Academy, dan diakui di tahun 1728.
Perjalanan Montesquieu keliling Eropa
Pada tahun itu juga, Montesquieu mulai mengadakan perjalanan panjang keliling Eropa untuk mengobservasi berbagai masalah hukum, masyarakat, dan adat istiadat mereka, yang kemudian dari perjalanan itu menghasilkan karya besar selanjutnya, L`Esprit des Lois. Dalam perjalanannya, ia menyertai Pangeran Waldegrave ke Vienna, mengunjungi Hongaria, singgah beberapa waktu di Venice, Florence, Naples, Genoa, dan Roma dimana ia disambut oleh Cardinal de Polignac dan Benedict XIII.
Di tahun 1729, bersama Lord Chasterfield, ia pergi ke Inggris melalui Piedmont dan the Rhine. Selama delapan belas bulan di Inggris, ia menjumpai tokoh-tokoh terkemuka seperti Perdana Menteri Walpole, Swift dan Paus; serta memperoleh wawasan yang luas tentang kehidupan di Inggris. Kemanapun ia berkunjung, Montesquieu membuat catatan yang banyak tentang segala sesuatu yang ia lihat dan dengar, kemudian mempelajarinya dengan penuh semangat. Dan dari pengamatannya terhadap praktek pemerintahan Inggris inilah, ia kemudian menyandarkan pemikirannya tentang hubungan antar lembaga negara.
Setelah absen selama tiga tahun, pada tahun 1731, ia kembali pada keluarga, bisnis, perkebunan anggur dan lahan pertaniannya di Chateau de la Brede. Di sana ia sering membagi waktu untuk berkunjung ke Paris, berbaur dengan para sastrawan dan teman-teman mereka di salon Madame de Tencin, du Deffand dan Geoffrin. Namun dalam interaksi itu, ia dengan hati-hati berusaha menghindari hal-hal yang berbau filsafat. Karena meskipun keyakinan agamanya tidak begitu kuat, pemikirannya tidak punya kesamaan dengan pemikiran Voltaire dan teman-temannya yang tidak mengakui adanya Tuhan.
Penulisan Karya-Karya Montesquieu
Mulai saat itu, tujuan besar hidupnya adalah menulis LEsprit des Lois, dan seluruh waktu luangnya dalam sanggar terpencil di la Brede disediakannya untuk itu. Adalah sebuah kebijaksanaan – menurut Montesquieu – untuk menjembatani masa peralihan antara Lettres persanes dengan LEsprit des Lois dengan menampilkan sebuah karya yang lebih penting dari karya pertama (Lettres Persanes) dan tidak lebih terperinci dari karya yang akan datang (L`Esprit des Lois).
Les Considerations sur les causes de la Grandeur et de la decadence des Romains (Studi tentang Faktor-Faktor Penyebab Kejayaan dan Kemunduran Romawi) dipublikasikan pada tahun 1734 di Amsterdam. Dalam buku ini, Montesquieu memaparkan dengan baik tentang kemajuan gemilang dan keruntuhan perlahan yang dialami kerajaan dari mulai berdirinya Roma hingga penaklukan Konstantinopel oleh Turki.
Ia tidak mengisahkan berbagai peristiwa secara naratif, namun lebih memfokuskan pada mata rantai hubungan yang terjalin antar peristiwa, dengan anggapan bahwa para pembaca sudah mengetahui gambaran berbagai peristiwa tersebut. Berbeda dengan Bossuet yang dahulu telah menyediakan dua bab dalam karyanya Histoire Universelle untuk menjelaskan rangkaian perubahan di Roma, Montesquieu memaparkan subyek yang sama dengan cara yang lebih luas dan dengan hubungan antar fakta yang lebih dekat.
Secara formal, Montesquieu belum mulai menulis L`Esprit des Lois sebelum tahun 1743. Empat tahun kemudian, setelah naskah tersebut selesai, Montesquieu mengajukannya pada sekelompok sahabatnya, seperti Helvetius, Fontenelle, dan Crebillon the Younger. Meskipun mereka dengan suara bulat menolak pempublikasian buku itu, namun Montesquieu tetap menerbitkannya di Geneva pada tahun 1748. Di Perancis, buku itu mendapat sambutan yang tidak bersahabat dari pendukung maupun penentang rezim Louis XV. Tetapi di negara-negara Eropa lain, terutama di Inggris, buku ini disambut dengan penghargaan yang tinggi.
Dalam L`Esprit des Lois ini Montesquieu mengkaji tentang hukum-hukum masyarakat dan hubungannya dengan pemerintahan, karakter umum dari suatu negara, adat istiadat dan agama yang melingkupinya. Ia berusaha untuk tidak mengkaji berbagai bentuk hukum dan menjelaskan artinya, tetapi untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar hukum dan untuk menentukan beberapa kondisi yang harus diuji apakah suatu hukum itu diberlakukan untuk kebahagiaan manusia dalam masyarakat.
Ia mengemukakan pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif; mengecam perbudakan, mendukung perlakuan yang lebih lembut pada pelaku kriminal, toleransi antar umat beragama dan kebebasan dalam menjalankan ibadah. Para negarawan pertama Amerika begitu dekat dengan L`Esprit des Lois dan darinya mereka mendapat ide tentang pemerintahan federal. Thomas Jefferson, pencetus Declaration of Independence, Hamilton, Madison, dan Jay, yang mendukung pembentukan konstitusi baru, mereka semua antusias pada pokok-pokok pemikiran Montesquieu. Kesuksesan buku ini terletak pada pengaruhnya yang begitu besar terhadap sistem politik negara-negara dunia.
Ketika merevisi bagian terakhir dari buku ini, ia berujar: “This work has nearly killed me, and now I shall rest and labor no more.” Di penghujung tahun 1745, Montesquieu berkunjung ke Paris dengan maksud menutup rumahnya di sana sehingga ia dapat tinggal tetap menikmati pensiunnya di la Brede. Ketika di Paris, ia diserang demam dan wafat dua minggu kemudian pada tanggal 10 Februari 1755, dan dimakamkan di Gereja St. Sulpice, Paris.
Upacara peringatan dilangsungkan untuknya oleh The French Academy, The Prussian Academy, dan The British Royal Society. Frederick the Great memberikan penghormatan padanya, dan dalam kaitannya dengan titah Lord Chesterfield, The London Evening Post menyatakan penyesalan atas kematiannya sebagai hilangnya seorang sahabat bagi umat manusia.
Demikianlah sedikit ulasan mengenai sejarah kelahiran dan pendidikan Montesquieu. Sampai jumpa lagi di bahasan selanjutnya (maglearning.id).