Pembelajaran Online Ditengah Pandemi

Pembelajaran Online Ditengah Pandemi COVID-19, Ternyata Ini Masalahnya!

Pembelajaran Online Ditengah Pandemi COVID-19 diselenggarakan oleh pendidikan tinggi secara cepat dan masif. Mereka beralih dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran online. Studi ini mengeksplorasi persepsi mahasiswa tentang penggunaan, adopsi, dan penerimaan (acceptance) pembelajaran online darurat selama anjuran stay-at-home karena COVID-19.

Faktor-faktor yang dianalisis adalah sikap, pengaruh, dan motivasi; kontrol perilaku yang dirasakan (kemudahan penggunaan teknologi, efikasi diri, dan aksesibilitas), dan keterlibatan kognitif. Ada dua item utama yang ditanyakan dalam kuisioner yaitu Item Kuantitatif dan Item Kualitatif.

Data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan dari 270 mahasiswa di sekitaran Pennsylvania Amerika. Mereka adalah mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran online ditengah pandemi COVID-19. Teknik penentuan sampel menggunakan snowball sampling. Sebanyak 86% responden adalah mahasiswa sarjana dan 14% mahasiswa pascasarjana.

Item kuantitatif termasuk item demografis, digunakan untuk menilai sikap terhadap pembelajaran secara langsung dibandingkan online, motivasi untuk melanjutkan program pembelajaran (kuliah), dan keadaan emosional. Juga item tentang pengetahuan sebelumnya, efikasi diri, aksesibilitas dan mobilitas, serta item tentang keterlibatan kognitif.

Item Kualitatifnya adalah dua pertanyaan tambahan yang bersifat terbuka tentang tantangan dan perubahan positif dalam pengalaman belajar siswa setelah anjuran stay-at-home. Dua pertanyaan adalah: “Jelaskan tantangan lain terkait pandemi COVID-19 yang memengaruhi pengalaman belajar Anda” dan “Jelaskan aspek positif dan atau perubahan yang Anda alami sejak anjuran stay-at-home.

Temuan Penelitian

Mahasiswa dan seluruh elemen lembaga pendidikan tidak boleh menganggap bahwa pembelajaran online di masa pandemi sama dengan pembelajaran online pada umumnya. Ada hal mendasar yang sama sekali berbeda.

Pendidikan tatap muka memiliki ekosistem yang sudah mapan yang dirancang untuk mendukung peserta didik (pusat pembelajaran, kegiatan ko-kurikuler, perpustakaan, dll.). Demikian pula dengan pembelajaran online, yang membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi banyak hal dan kemudian membangun pembelajarn online tersebut.

Selama keadaan darurat, penting untuk diingat bahwa penyampaian instruksional (pembeljaran) secara online atau blended sekalipun merupakan respons darurat yang kreatif dan fleksibel terhadap krisis tertentu. Hal ini membutuhkan lebih banyak refleksi dan komunikasi. Jadi sangat jauh berbeda denagn pengalaman pembelajaran sebelumnya karena ini bersifat unik untuk keadaan darurat.

Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa motivasi, efikasi diri, dan keterlibatan kognitif mahasiswa menurun dan hanya penggunaan teknologi saja yang meningkat. Pandemi belum berakhir, dan kita masih perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan berbagai aspek pembelajaran online. Namun, pengalaman mahasiswa dalam pembelajaran online ini masih berdampak positif pada kelanjutan pembelajaran mereka.

Saran Penerapan Pembelajaran Online Dimasa Pandemi COVID-19

Konten itu penting, tetapi tanpa kondisi yang tepat, siswa mungkin mengalami pengalaman negatif dan keterlibatan kognitif mereka dapat menurun. Pendidik harus memperhatikan keadaan ini dan mempromosikan sikap positif, mendorong motivasi, dan mengajak siswa untuk mengandalkan pengetahuan mereka sebelumnya. Semakin banyak dosen atau pendidik yang memahami keadaan yang dihadapi siswa, maka semakin baik kita dapat membangun pembelajaran yang baik.

Pekerjaan lebih lanjut adalah diperlukan eksplorasi bagaimana ketidaksetaraan dapat berdampak pada kesempatan dan hasil belajar siswa. Beberapa siswa tidak memiliki akses ke alat teknologi dan / atau kondisi keluarga mereka membatasi aksesibilitas mereka.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menjangkau populasi ini dan memahami efek jangka pendek dan jangka panjang yang mungkin ditimbulkan oleh pandemi bagi mereka (putus sekolah, kelas yang gagal, atau sumber daya yang mereka kembangkan). Ini akan menjadi cara paling efektif untuk membuat strategi dan sumber daya sehingga semua siswa dapat melanjutkan pendidikannya.

Selain itu, penting untuk memahami bagaimana COVID-19 memengaruhi gaya dan / atau strategi mengajar para guru/dosen. Pengalaman guru/dosen juga mungkin saling terkait dengan pengalaman belajar siswa. Fakultas, administrator, dan mahasiswa menghadapi tantangan berbeda selama pandemi yang mungkin berdampak pada proses belajar mengajar.

Arah penting lainnya di masa depan adalah untuk mengeksplorasi bagaimana pembelajaran daring darurat dapat memengaruhi penerapan pembelajaran daring di masa depan. Di satu sisi, mahasiswa dan dosen akan menjadi lebih berpengetahuan dan berpengalaman tentang alat untuk pengajaran dan pembelajaran jarak jauh.

Jika pengalaman belajarnya positif, kita dapat meningkatkan adopsi pembelajaran online secara bersama-sama. Nah, inilah salah satu informasi penting untuk menghadapi masalah pembelajaran online dimasa Pandemi COVID-19

Jenis Penelitian:

  • Dari sisi Aplikasi : Penelitian Terapan
  • Menurut Tujuan : Penelitian Eksploratoris
  • Metode yang digunakan : Penelitian Kualitatif

Judul Artikel:

College Students’ Use and Acceptance of Emergency Online Learning Due to COVID-19

Url Abstrak : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S266637402030011X

Sitasi :

Patricia, A. (2020). College Students’ Use and Acceptance of Emergency Online Learning Due to COVID-19. International Journal of Educational Research Open, 100011. https://doi.org/10.1016/j.ijedro.2020.100011

Download Fulltext : Link 1

Loading...

Tinggalkan Balasan