laporan praktikum biokimia lengkap

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (CONTOH)

Berikut ini kami sajikan contoh laporan praktikum biokimia lengkap, yaitu praktikum penentuan kadar protein total, albumin, dan globulin serum dengan metode Kingsley.

LANDASAN TEORI

Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O, N dan pada beberapa jenis protein mengandung unsur S (belerang) dan F (fosfor). Zat yang disintesis di hati ini penting untuk menyusun sel, keratin, kolagen, hormon, enzim, dan juga protein transporter seperti hemoglobin dan mioglobin. Dalam darah manusia, Albumin merupakan jenis protein yang penting untuk menjaga tekanan onkotik.

Protein tersusun atas beberapa sub unit yang yang disebut asam amino (Mckee and McKee, 1996: 78). Antara asam amino yang satu dengan lainnya digabungkan melalui ikatan peptida. Dua puluh asam amino yang saat ini umum dikenali berbeda satu sama lain tergantung dari rantai sampingnya.

Kedua puluh asam amino yang terdapat pada protein bersifat esensial bagi kesehatan. Dari 12 asam amino yang secara nutrisional non esensial, 9 buah di antaranya dibentuk dari zat amfibolik dan 3 buah (sistein, tirosin, dan hidroksilin) dibentuk dari asam amino yang esensial secara nutrisional. Identifikasi 12 asam amino yang dapat disintesis oleh manusia terutama didasarkan pada data yang berasal dari diet dengan protein yang digantikan oleh asam amino murni.

Untuk dapat berfungsi secara fisiologis, suatu protein minimal harus bersifat 3dimensi (tersier). Beberapa molekul asam amino berikatan membentuk protein. Protein-protein yang saling berikatan akan membentuk ikatan primer. Dua ikatan primer protein akan membentuk ikatan sekunder (2-dimensi), dan apabila antar rantai samping tiap protein tersebut saling berikatan, dia akan membentuk protein 3 dimensi atau protein tersier. Protein tersier yang berikatan dengan mineral makro akan membentuk protein kuartener. Misalnya hemoglobin, protein tersier yang berikatan dengan Fe.

Pengukuran kadar protein sangatlah penting untuk menentukan kondisi kesehatan seorang pasien, karena minimnya jumlah protein dalam tubuh seseorang dapat menjadi indikator dari penyakit-penyakit, seperti penyakit hati.

Pada percobaan ini, total protein dan albumin ditentukan secara spektrofotometrik dengan mereaksikan dengan reagen biuret. Kadar albumin ditentukan sesudah globulin dipisahkan dengan mengendapkannya memakai larutan Na2SO4 23% dan selanjutnya digumpalkan dengan dietileter. Pemberian dietileter juga dimaksudkan untuk menghilangkan kekeruhan yang mungkin terjadi oleh karena adanya lipid di dalam serum. Kekeruhan akan mempengaruhi pembacaan.

ALAT DAN BAHAN

Berikut ini alat dan bahan laporan praktikum biokimia penentuan kadar protein total, albumin, dan globulin serum dengan metode Kingsley.

  1. Tabung reaksi
  2. Blue Tip
  3. Pipet ukur dan Bubble
  4. Sentrifuge
  5. Vortex
  6. Spektrofotometer
  7. Kuvet
  8. Pipet
  9. Serum vena brachialis
  10. Reagen:
  • Na2SO4 23% : larutkan 230 g Na2SO4 anhydr. dalam H2O (aquadest) panas. Kemudian tambahkan H2O (aquadest) 1 L. Simpan dalam botol yang tertutup rapat dalam suhu kamar.
  • Reagens biuret : masukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml sebanyak 300 ml NaOH 5,7 N (95 ml NaOH jenuh diencerkan sampai 300 ml) dengan 100 ml CuSO4 1%. Campur dengan baik, simpan di dalam botol dengan tutup karet.
  • Larutan standar protein yang diketahui kadarnya (ditentukan dengan cara Kjehldahl). Sebaiknya larutan standar ini mengandung kira-kira 6 g protein per 100 ml larutan.

LANGKAH KERJA

Berikut ini adalah langkah kerja laporan praktikum biokimia penentuan kadar protein total, albumin, dan globulin serum dengan metode Kingsley.

  • Total protein

Pipet 0,5 ml serum dan masukkan dalam tabung pengaduk (15 ml), tambahkan 7,5 ml larutan Na2SO4 23%, campur baik-baik lalu ambil 2 ml dari campuran tersebut dan masukkan ke dalam tabung. Tambahkan 4 ml reagen biuret dan biarkan selama 10menit pada suhu kamar. Tentukan bacaannya dengan spektrofotometer pada gelombang 545 nm.

  • Albumin

Pada sisa campuran 6 ml, tambahkan 3 ml dietileter dan sumbat baik-baik. Kocok agak kuat dengan sekali-sekali membuka tutupnya untuk mengurangi tekanan yang terdapat dalam tabung tersebut.

  1. Aduk selama 10 menit. Harus terlihat 3 fase berbatasan jelas dari masing-masing campuran yang terdapat dalam tabung pengaduk tersebut. Fase yang teratas adalah eter yang mengandung lipid, fase yang di tengah merupakan cincin endapan globulin dan fase yang terbawah merupakan larutan yang terjernih dari albumin.
  2. Miringkan hati-hati tabung sehingga cincin globulin terlepas dari dinding tabung. Masukkan hati-hati sebuah pipet 2 ml dengan ujung atas pipet ditutup jari waktu pipet menembus lapisan eter.
  3. Isaplah larutan albumin itu dengan tersebut lalu bersihkan ujung pipet yang basah dengan kertas pembersih dan turunkan permukaan larutan sampai pada garis tanda dari pipet.
  4. Masukkan larutan albumin ini ke dalam tabung reaksi.
  5. Tambahkan 4 ml reagen biuret dan biarkan selama 10 menit pada suhu kamar.
  6. Tentukan bacaannya dengan spektrofotometer pada gelombang 545 nm.

Perhitungan :

laporan praktikum biokimia

Globulin = TP Alb

Keterangan : AbsTP = absorbance TP

AbsA = absorbance albumin

AbsS = absorbance standard

CS = kadar protein standard dalam g/100 ml

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Perhitungan :

AbsTP – AbsB

T.P = ——————————– X CS( gr % )

AbsS – AbsB

0,747 – 0,252

= ——————————– X 6,42 gr %

0,611 – 0,252

0,495

= ——— X 6,42 gr % = 8,85 gr%

0, 359

AbsA – AbsB

Alb = —————————— X CS gr %

AbsS – AbsB

0,566 – 0,252

= ——————————– X 6,42 gr %

0,611 – 0,252

0,314

= ——— X 6,42 gr % = 5,62 gr%

0,359

Pada percobaan ini, diperoleh hasil total protein yang jumlahnya lebih besar dibandingkan jumlah albumin, tetapi hasil tersebut melebihi 0,85 gr% dari harga standar.Sedangkan harga albumin, diperoleh hasil 0,62 melebihi 0,62 gr% dari harga standart normal.

Pembahasan :

Jumlah total protein yang lebih 0,85 gr% dan jumlah albumin lebih 0,62 gr% dari harga standar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

  1. Kesalahan dalam pembacaan spektrofotometer
  2. Kurang bersih dalam membersihkan tabung kuvet, sehingga terjadi kesalahan dalam pembacaan spektrofotometer, sehingga apabila tersentuh oleh jari tangan maka lipid/minyak pada permukaan kulit jari akan menempel pada tabung kuvet yang mempengaruhi pembacaan.

Reagen Biuret direaksikan dengan campuran larutan total protein dan albumin untuk memudahkan pembacaan pada spektrofotometer. Reagen Biuret ini dibentuk dari 300 ml NaOH 5,7 N ( 95 ml NaOH jenuh diencerkan sampai 300 ml) dengan 100 ml CuSO4 1%. Kadar albumin ditentukan sesudah globulin dipisahkan dengan mengendapkannya memakai larutan Na2SO4 23% dan selanjutnya digumpalkan dengan dietileter. Pemberian dietileter juga dimaksudkan untuk menghilangkan kekeruhan yang mungkin terjadi oleh karena adanya lipid di dalam serum. Kekeruhan akan mempengaruhi pembacaan.

Albumin adalah protein utama dalam plasma darah

Albumin (69 kDa) adalah protein utama dalam plasma manusia (3,4-4,7 g/dL) dan membentuk sekitar 60% protein plasma total. Sekitar 40% albumin terdapat dalam plasma, dan 60% sisanya terdapat di ruang ekstrasel. Hati menghasilkan sekitar 12 galbumin per hari, yaitu sekitar 25% dari semua sintesis protin oleh hati dan separuh jumlah protein yang disekresikannya.

Sintesis albumin berkurang pada beragam penyakit, terutama penyakit hati. Plasma protein dengan penyakit hati sering memperlihatkan penurunan rasio albumin terhadap globulin. Pembentukan albumin mengalami penurunan relatif dini pada kondisi-kondisi malnutrisi protein, misalnya kwashiorkor.

Albumin manusia terdiri dari satu rantai polipeptida dengan 585 asam amino dan mengandung 17 ikatan disulfide. Albumin berbentuk elips yang berarti bahwa albumin tidak meningkatkan viskositas plasma sebanyak peningkatan yang dilakukan oleh molekul panjang seperti fibrinogen. Karena massa molekulnya yang relatif rendah dan konsentrasinya yang tinggi, albumin diperkirakan menentukan sekitar 75-80% tekanan osmotic plasma manusia. Ada beberapa orang yang dalam plasma nya tidak terdapat albumin disebut analbuminemia. Penyebab nya adalah mutasi yang mempengaruhi penggabungan (splicing). Orang dengan albuminemia memperlihatkan edema sedang.

Fungsi penting albumin lainnya adalah: kemampuannya mengikat berbagai ligan. Ligan-ligan tersebut mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormone steroid tertentu, bilirubin, dan sebagian triptofan plasma. Selain itu, albumin juga tampaknya berperan penting dalam mengangkut tembaga dalam tubuh manusia.

Kaitan dengan klinis:

Jika jumlah albumin menurun, misalnya pada pasien sirosis hati maka sel-sel hepatosit dalam hati akan mengkerut kemudian ruang-ruang kosong dalam sel hepatosit itu diisi dengan jaringan fibrotic yang akan membentuk jaringan parut, seperti yang diterangkan di atas bahwa albumin menentukan tekanan osmotic dan onkotik plasma manusia menurun sehingga terjadi penurunan cairan yang terjadi secara berlebihan di rongga peritoneum yang disebut sebagai ascites.

KESIMPULAN

Laporan praktikum biokimia kali ini yang menggunakan metode Kingsley, dan hasil yang didapatkan adalah kurang akurat untuk kedua nara coba. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan pengambilan serum, penambahan reagen, maupun kesalahan pada pembacaan spektrofotometer. Kadar normal untuk Total Protein adalah 6-8 gr%, Albumin 3,5-5 gr%, dan Globulin 1-2 gr%, sementara hasil yang didapatkan pada percobaan kali ini sedikit di atas normal.

Protein sangat penting untuk menyusun sel-sel tubuh, keratinisasi, pembentukan kolagen, hormon, enzim, maupun protein transporter sehingga kebutuhan akan protein merupakan suatu kebutuhan yang harus dicukupi.

Kadar protein pada diri seseorang dapat dipengaruhi oleh asupan makanan dan karena protein disintesis di hati, kondisi hati seseorang dapat sangat mempengaruhi kadar protein dalam darah. Minimnya kadar protein dapat menandakan kerusakan atau malfungsi dari hati seseorang, sehingga pengukuran kadar protein merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui.

Demikianlah contoh laporan praktikum biokimia yang bisa kami sajikan, semoga bermanfaat. Salam belajar menyenangkan dari mana saja kapan saja (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan