Pengertian biopsikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara pikiran, emosi, perilaku, dan proses biologis dalam tubuh manusia. Ini meliputi studi tentang bagaimana sistem saraf dan hormon bekerja untuk mempengaruhi perilaku manusia dan bagaimana lingkungan mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak.
Pengertian atau definisi biopsikologi berbeda-beda menurut para ahli, namun beberapa definisi umum yang sering digunakan adalah:
- Biopsikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara sistem biologis dan fisiologis dengan proses mental dan perilaku manusia.
- Biopsikologi adalah campuran dari biologi dan psikologi yang menyelidiki permasalahan dari perspektif yang berbeda-beda dari kedua disiplin ilmu tersebut.
- Biopsikologi adalah cabang ilmu yang mengeksplorasi hubungan antara proses biologis dalam tubuh dan proses mental, seperti persepsi, ingatan, dan perilaku.
- Biopsikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana otak, sistem saraf, hormon, dan gen mempengaruhi perilaku dan proses mental manusia.
Secara umum, biopsikologi difokuskan pada pemahaman tentang bagaimana sistem fisiologis dalam tubuh berinteraksi dengan proses mental dan persepsi yang dikendalikan oleh otak, dan bagaimana pengalaman, lingkungan, dan faktor genetik mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak dan perilaku.
Beberapa contoh topik yang dibahas dalam biopsikologi meliputi: mekanisme yang mendasar dari ingatan dan belajar, efek pengalaman dan lingkungan pada perkembangan otak, peran hormon dalam regulasi emosi dan perilaku reproduktif, dan hubungan antara sistem saraf dan sistem endokrin dalam mengkoordinasikan fungsi tubuh.
Jadi, pengertian biopsikologi adalah campuran dari biologi dan psikologi yang menyelidiki permasalahan dari perspektif yang berbeda-beda dari kedua disiplin ilmu tersebut. Itu memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana sistem fisiologis yang berbeda dalam tubuh manusia berinteraksi dengan proses-proses mental dan persepsi yang dikendalikan oleh otak.
Contoh Kasus Biopsikologi Perkembangan Otak
Menurut pandangan biopsikologi, pengalaman merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan otak. Otak manusia memiliki kemampuan yang unik untuk beradaptasi dan berkembang sepanjang hidup, yang disebut neuroplastisitas. Ini berarti bahwa jalur saraf dapat dibentuk, dihapus, atau diperkuat berdasarkan pengalaman yang diterima oleh individu.
Pengalaman yang diterima selama periode kritis perkembangan, seperti masa kanak-kanak, dapat memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan otak. Misalnya, jika anak tidak menerima cukup interaksi sosial atau bimbingan dalam belajar, area otak yang terkait dengan perkembangan bahasa dan kognitif mungkin tidak berkembang dengan baik. Begitu juga, jika seseorang mengalami cedera otak atau penyakit, area otak yang terkena mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik, dan otak dapat berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan membentuk jalur saraf baru atau mengambil alih fungsi dari area lain dalam otak.
Pengalaman yang berkelanjutan juga dapat mempengaruhi perkembangan otak. Misalnya, jika seseorang selalu mengalami stres atau trauma, otak dapat merespons dengan meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol, yang pada jangka panjang dapat merusak jaringan otak dan menyebabkan masalah kesehatan mental. Begitu juga, pengalaman yang berkaitan dengan belajar atau pembelajaran juga dapat membentuk dan memperkuat jalur saraf dalam otak yang terkait dengan kognitif dan memori.
Jadi, biopsikologi menganggap bahwa pengalaman merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan otak, dan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang unik untuk beradaptasi dan berkembang sepanjang hidup.
Hormon Yang Mempengaruhi Emosi Manusia
Beberapa hormon yang dianggap penting dalam mempengaruhi emosi manusia menurut pandangan biopsikologi adalah sebagai berikut :
- Adrenalin dan noradrenalin: Ini adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang dapat meningkatkan frekuensi jantung, meningkatkan aliran darah ke otak, dan membuat seseorang merasa lebih terjaga dan siap untuk beraksi. Hormon ini dikenal sebagai hormon “larian atau lari” karena mereka dihasilkan dalam situasi yang memerlukan tindakan cepat atau perubahan aktivitas fisik.
- Kortisol : Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal, dan dikenal sebagai hormon “stres” karena tingginya dapat meningkatkan respon stres dan memberikan energi yang dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang menantang. Namun, jika kortisol terlalu tinggi atau berlangsung lama dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik
- Serotonin : Ini adalah hormon yang diproduksi oleh sistem saraf yang dapat mempengaruhi mood, perasaan, dan tingkah laku. Tingkat yang rendah dari serotonin dapat menyebabkan depresi dan masalah mood lainnya.
- Dopamin : Dopamin juga mempengaruhi mood dan motivasi. Dopamin tinggi dikaitkan dengan perasaan senang dan menyenangkan, serta dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan.
- Oksitosin : Hormon ini diproduksi oleh hipotalamus dan dikenal sebagai “hormon kasih sayang” karena dapat mempengaruhi perasaan keakraban dan koneksi sosial.
- GABA : Hormon ini dihasilkan oleh sistem saraf dan dapat menenangkan sistem saraf, membuat seseorang merasa lebih tenang dan rileks.
Itu adalah hormon yang dianggap penting dalam mempengaruhi emosi manusia. Namun, hormon bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi emosi, lingkungan sosial dan kejiwaan juga berperan dalam emosi seseorang.
Itulah sedikit apa yang bisa kami sampaikan mengenai pengertian biopsikologi adalah apa ? serta bagaimana contoh kasus umum dalam biopsikologi. Semoga bermanfaat dan selamat belajar dengan cara yang menyenangkan. (maglearning.id)