Ciri Ciri Tumbuhan Lumut – Merupakan tumbuhan yang memiliki ciri cukup unik dan sering disebut sebagai tumbuhan perintis (pionir). Tahu kenapa? Sebelum dijelaskan lebih detail, terlebih dulu coba sebutkan apa yang kamu ketahui tentang lumut, dan contoh lumut yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Jika sudah, silakan pelajari lebih lanjut tentang ciri-ciri lumut, klasifikasi, contoh, ataupun manfaatnya. Ada baiknya juga teman-teman masih ingat tentang materi sebelumnya, materi apa saja itu?
Ya, materi jamur, bakteri, virus, dan materi lainnya yang ada di semester 1. Materi-materi sebelumnya jika diamati merupakan materi yang bersifat mikroskopik dari yang paling kecil hingga yang cukup besar dan bisa dilihat oleh penglihatan manusia.
Karena itu, di awal mempelajari materi tumbuhan juga dimulai dari tumbuhan lumut, karena tumbuhan ini pada umumnya memiliki ukuran jauh lebih kecil dari tumbuhan yang tingkatannya lebih tinggi seperti paku (Pteridophyta) dan juga tumbuhan berbiji (spermatophyte).
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Lumut merupakan tumbuhan yang biasanya hidup di permukaan tanah, batu, tembok, atau pohon yang basah. Itulah kenapa, tumbuhan lumut merupakan tumbuhan perintis, karena mampu hidup di tempat-tempat yang tidak bisa ditumbuhi oleh tumbuhan lain. Dan setelah tempat yang ditempati lumut mulai mengalami pelapukan, misalnya batu yang awalnya keras menjadi semakin lunak, maka semakin lama akan semakin ditumbuhi oleh tumbuhan lainnya selain lumut, misal paku, atau tumbuhan berbiji.
Ada sekitar 23.000 spesies lumut yang telah diidentifikasi, tumbuhan ini biasanya hidup di tempat yang basah dan lembab. Supaya lebih jelas mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut, silakan lakukan pengamatan langsung dengan tim atau kelompokmu dengan mengambil contoh atau sampel tumbuhan lumut yang ada di sekitarmu
Ciri Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Berikut ini adalah 20 ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum.
- Tumbuhan autotrof (menghasilkan makanan sendiri) dengan fotosintesis
- Tidak memiliki jaringan pembuluh (pengangkut) xylem & floem
- Memiliki batang dan daun, tapi akar masih berupa rizoid
- Memiliki klorofil dan umumnya berwarna hijau
- Disebut juga tumbuhan peralihan Thallophyta (tumbuhan bertalus) dan Cormophyta (tumbuhan berkormus)
- Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)
- Habitat di tempat yang basah dan lembab, permukaan batuan, batang pohon besar, bahkan ada yang hidup di air (kecuali air laut) seperti spaghnum
- Ukuran relatif kecil antara 1-2 cm, namun ada juga yang sampai 20 cm
- Multiseluler
- Selnya bersifat eukariotik
- Dinding sel tersusun atas selulosa
- Daun tersusun atas selapis sel kecuali pada tulang daun bisa terdiri dari 15 lapis sel
- Permukaan tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin, fungsinya untuk menahan masuknya air dan mengurangi penguapan
- Berkembang biak dengan spora
- Tumbuhan lumut yang sebenarnya terlihat merupakan fase gametofit atau bersifat haploid (n), dan
- yang bersifat diploid (2n) adalah zigot dan sporogoium yang merupakan fase sporofit
- Saat zigot berkembang menjadi embrio, masih tetap tinggal di dalam Gametangium betina.
- Sperma diproduksi oleh Anteridium dan ovum diproduksi oleh Arkegonium
- Pertumbuhan batang bersifat primer, yaitu hanya bertambah panjang (tinggi) tidak bertambah lebar (membesar)
- Hidup secara berkoloni
Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Setelah mengetahui ciri ciri tumbuhan lumut, berikut ini adalah klasifikasi tumbuhan lumut. Ada beberapa macam tumbuhan lumut, diantaranya:
- Lumut daun
- Lumut hati
- Lumut tanduk
Sebagai contoh klasifikasinya berikut ini adalah klasifikasi tumbuhan lumut Marchantia sp.
Kingdom: Plantae
Division: Marchantiophyta
Class: Marchantiopsida
Order: Marchantiales
Family: Marchantiaceae
Genus: Marchantia L.
Contoh Tumbuhan Lumut
Contoh tumbuhan lumut yang sering ditemui di lingkungan sekitar antara lain Marchantia geminata, Anthoceros natans, Ricceia natans, Marchantia polymorpha, Sphagnum, dan masih banyak lagi lainnya. Keterangan lengkapnya silakan pelajari pada materi jenis tumbuhan lumut.
Metagenesis Tumbuhan Lumut
Dalam hidupnya, tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan atau disebut metagenesis. Metagenesis pada tumbuhan lumut adalah suatu proses perubahan dan perkembangan dari satu tahap ke tahap lain dalam hidup tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut adalah tumbuhan berbiji yang hidup sebagai tumbuhan epifit atau tumbuhan yang tumbuh di atas permukaan tanah, tanah atau batu, memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia dari lingkungan sekitarnya.
Metagenesis pada tumbuhan lumut meliputi beberapa tahap, seperti gametofit, sporofit, dan tahap sporangium. Dalam tahap gametofit, tumbuhan lumut memproduksi gamet yang bertugas untuk berfusi dan membentuk zigot. Setelah itu, zigot akan berkembang menjadi sporofit yang memproduksi spora.
Tahap sporofit melibatkan pembentukan dan pematangan spora. Spora ini kemudian akan tersebar dan membentuk tahap sporangium, yaitu tahap di mana spora akan berkecambah dan membentuk gametofit baru. Ini adalah tahap awal dari suatu siklus hidup baru bagi tumbuhan lumut.
Metagenesis pada tumbuhan lumut sangat penting karena membantu tumbuhan lumut dalam beradaptasi dan bertahan hidup dalam lingkungan yang berbeda. Selain itu, metagenesis juga memungkinkan tumbuhan lumut untuk memperbanyak diri dan menjangkau area baru.
Di beberapa spesies tumbuhan lumut, metagenesis dapat berlangsung secara alternatif, dimana tumbuhan lumut dapat mengalami perubahan dan perkembangan dari tahap gametofit ke tahap sporofit dan sebaliknya. Ini membantu tumbuhan lumut dalam mengatasi kondisi lingkungan yang sulit dan memastikan kesinambungan hidup mereka.
Berikut ini adalah bagan metagenesis tumbuhan lumut.
Manfaat Tumbuhan Lumut
Pada umumnya tumbuhan lumut dimanfaatkan untuk obat, misalnya Clavatum, Marchantia polymorpha untuk obat hepatitis, dan masih banyak lagi lainnya.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari tumbuhan lumut:
- Mencegah erosi: Tumbuhan lumut memiliki akar yang kuat dan kokoh yang membantu menjaga tanah dan memperlambat erosi. Tumbuhan lumut juga membantu mempertahankan kelembaban tanah dan memperkuat stabilitas tanah.
- Menjaga kualitas air: Tumbuhan lumut membantu menjaga kualitas air dengan mengurangi pencemaran dan mengurangi kandungan bahan kimia berbahaya seperti besi dan mangan. Tumbuhan lumut juga membantu mempertahankan kadar oksigen dalam air dan membantu menjaga kebersihan air.
- Sumber makanan: Beberapa jenis tumbuhan lumut dapat dimakan oleh manusia dan hewan sebagai sumber makanan yang bergizi.
- Konservasi habitat: Tumbuhan lumut memainkan peran penting dalam konservasi habitat dan menjaga keragaman hayati. Tumbuhan lumut dapat menjadi rumah bagi berbagai jenis spesies hewan, seperti katak, kelelawar, dan serangga, dan membantu mempertahankan keanekaragaman hayati dalam ekosistem.
- Sumber obat: Beberapa jenis tumbuhan lumut mengandung zat aktif yang berkhasiat sebagai obat tradisional dan dapat digunakan dalam pengobatan tradisional.
- Industri: Tumbuhan lumut digunakan dalam berbagai industri, seperti industri tekstil, farmasi, dan pangan. Tumbuhan lumut juga digunakan sebagai bahan baku untuk produk kosmetik dan perawatan kulit.
- Landskap: Tumbuhan lumut dapat menambah keindahan dan estetika lingkungan, dan digunakan dalam taman dan proyek landskap untuk menambah keindahan dan kesan alami.
Demikian penjelasan mengenai materi ciri ciri tumbuhan lumut. Semoga memberikan manfaat bagi yang membacanya, sehingga selalu menjaga lingkungan sekitar agar tetap hijau dan tidak tercemar. (maglearning.id)