Ada beberapa atribut kepemimpinan yang sangat penting yang sering diterapkan dalam mempelajari akan kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :
- Memiliki Rencana ke Depan (Visioner)
Seorang pemimpin harus dapat melihat masa depan dan memiliki visi, baik untuk dirinya maupun timnya. Contohnya : kita sering kali mendengar kehebatan tokoh – tokoh penting di dunia bisnis, seperti Henry Ford, Steve Jobs atau Walt Disney. Apabila ditelusuri, kekuatan para pemimpin bisnis dan tokoh dunia terletak pada visinya. Henry Ford misalnya, memiliki visi menciptakan mobil dengan harga terjangkau dan visi Steve Jobs adalah impiannya mengenai computer meja (desktop) untuk keperluan personal.
Pemimpin – pemimpin seperti ini lahir karena mempunya visi yang kuat. Mereka tahu apa yang akan dilakukan ke depan, tidak saja mau dan mampu memikirkan satu bulan atau satu tahun ke depan, bahkan dalam rentang waktu lebih jauh lagi.
Faktor kunci untuk menjadi seorang pemimpin besar adalah penetapan tujuan bagi diri mereka sendiri. Mereka harus mengembangkan kemampuan mereka melihat masa depan, setidaknya lima hingga tujuh tahun ke depan. Untuk tingkat yang lebih senior, seorang pemimpin harus memiliki visi setidaknya hingga sepuluh tahun ke depan, sementara untuk pemimpin tingkat eksekutif, ia harus mampu bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi di lingkup nasional maupun internasional serta sudah merancang visi untuk dua puluh tahun ke depan.
Dalam menjalankan mimpinya, pemimpin harus mampu fokus pada tujuan, cara pandang, dan memiliki sistematika tujuan dalam hidupnya. Kesemuanya ini dirangkum dalam bentuk visi. Visi inilah yang dijalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Bung Karno bicara mengenai Indonesia merdeka dan Bhineka Tunggal Ika. Bung Hatta bicara soal ekonomi kerakyatan.
Mahatma Gandhi, Martin Luther King dan Nelson Mandela bicara soal perlawanan tanpa kekerasan. Bunda Theresa bicara soal cinta kasih kepada orang miskin. Semua itu rumusan visi yang sederhana, namun berdaya gerak luar biasa, ketika dikomunikasikan dengan keyakinan yang besar dan totalitas diri yang nyaris tanpa pamrih.
Kita mengharapkan pemimpin kita mempunyai rasa akan arah dan perhatian akan masa depan organisasi. Harapan ini secara langsung sesuai dengan kemampuan membayangkan masa depan yang ditunjukkan pemimpin.
“You are not here merely to make a living. You are here in order to enable the world to live more amply, with greater vision, with a finer spirit of hope and achievement. You are here to enrich the world, and you impoverish yourself if you forget the errand.”
– Woodrow Wilson –
- Jujur
Arti kata Jujur: lurus hati; tidak berbohong (msl dng berkata apa adanya); 2 tidak curang (msl dl permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yg — dan disegani; 3 tulus; ikhlas; Kejujuran paling sering dipilih dibandingkan dengan ciri kepemimpinan yang manapun. Jelas sekali bahwa kalau kita bersedia mengikuti seseorang, kita mula-mula mau meyakinkan diri kita bahwa orang itu layak mendapatkan kepercayaan kita. Kita ingin tahu apakah orang itu tulus, etis, dan mempunyai prinsip.
Kita ingin sepenuhnya yakin akan integritas pemimpin kita, apapun konteksnya. Bagaimana seorang pengkikut dapat menilai kejujuran dari pemimpinnya? Mereka mengamati dari perilaku pemimpinnya, bagaimana konsistensi antara kata-kata dan perbuatan. Kejujuran juga berhubungan dengan nilai dan etika. Kita sama sekali tidak mempercayai orang yang tidak mengatakan kepada kita nilai-nilai, etika dan standart mereka.
- Peduli, menghargai karyawan
Dengan adanya rasa menghargai kepada anak buah, tentu menjadi suatu motivasi yang jitu dalam memacu semangat kerja anggota tim. Pekerjaan yang mungkin terlihat ”remeh” adalah hasil kerja keras anggota tim kita. Pujian dan penghargaan walau terhadap sesuatu yang kecil akan membuat anggota tim merasa dihargai. Alhasil, kemajuan kinerja akan terus meningkat.
Seorang pemimpin dapat menghargai dan memberikan pujian bagi timnya. Namun jangan hanya sekedar berkata, ”Good job” atau “Excellent” tetapi cobalah menyelaminya lebih dalam lagi. Tunjukkan rasa ingin tahu bilamana hal tersebut dapat dicapai. Sehingga hal ini dapat juga menjadi masukan bagi anggota tim lainnya. Adanya ”share” antara anggota tim akan membuat tim menjadi semakin solid dan terhindar dari kerja tim yang buruk.
Namun kepedulian bukan hanya ditunjukkan dengan pujian, kepedualian juga ditunjukkan dengan adanya teguran – nasihat yang membangun atas kekurangan atau kesalahan yang ada. Pemimpin yang hanya memberikan pujian tidak akan membangun tim yang kuat, namun harus disertai teguran (apabila timnya salah atau kurang) sehingga setiap anggota team dibangun untuk menjadi tough.
Respect your fellow human being, treat them fairly, disagree with them honestly, enjoy their friendship, explore your thoughts about one another candidly, work together for a common goal and help one another achieve it.
~ Bill Bradley ~
- Integritas
Integritas berarti melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan. Saat Anda mengatakan kepada tim Anda untuk berlari, maka Anda akan menjadi orang terdepan yang berlari. Integritas membuat orang lain percaya bahwa Anda dapat diandalkan dan mampu membawa ‘pengikut’ Anda ke posisi teratas. Integritas adalah penepatan janji-janji anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang anda janjikan.
“Character cannot be developed in ease and quiet. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, ambition inspired, and success achieved.”
Helen Keller
- Bijaksana
Seorang pemimpin yang bijaksana dapat mengubah sisi negatif dari anggota timnya menjadi suatu kekuatan positif yang dapat memajukan timnya. Misalnya, seorang yang “cukup vokal” dalam suatu kelompok cenderung mudah menilai rekan-rekannya yang lain, entah itu penilaian negatif ataupun positif, bahkan sering kali menjadi “provokator”. Seorang pemimpin yang bijaksana hendaknya tidak cepat mengambil sikap antipati pada si”vokal” namun dengan bijaksana dapat mengarahkannya menjadi partner dalam bertukar pendapat serta menjadikannya motivator bagi timnya.
Adakalanya suatu tim bahkan tidak terlihat sama sekali kekuatannya. Bukan berarti tidak memiliki kekuatan tetapi di sinilah seorang pemimpin diperlukan untuk menggali potensi yang ada dari tim yang dimilikinya serta mengasahnya menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi organisasinya.
Kemampuan seorang pemimpin dapat dilihat dari langkah-langkah yang diambil saat menghadapi situasi genting atau di luar kendali. Dari sanalah teruji kapasitas yang sesungguhnya dari pemimpin tersebut.
“How we spend our days is, of course, how we spend our lives.”
Annie Dillard – Author and Nobel Prize recipient
- Memberikan arahan dan dukungan
Pemimpin adalah mereka yang bisa memberikan arahan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu sasaran. Memberikan arahan dan dukungan disini juga berarti involve atau perhatian dalam apa yang dilakukan anggota team, memberikan nasihat dan arahan – khususnya dalam menghadapi keadaan yang sulit.
Pemimpin yang baik selalu open door – apabila hendak ditemui oleh anggota teamnya, terlebih dalam menghadapi suatu permasalahan atau kondisi pengambilan keputusan yang penting. Ada beberapa pemimpin yang sulit sekali dimintakan arahan dan dukungannya, sehingga membuat anggota team frustasi atau terhambat dalam mengerjakan sesuatu dengan cepat serta efektif.
“To live is to choose. But to choose well, you must know who you are and what you stand for, where you want to go and why you want to get there.”
Kofi Annan
- Mau bekerjasama (kooperatif)
Kerja sama adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki setiap orang agar mampu bertahan dalam suatu lingkungan atau kelompok sosial. Pada lingkungan pekerjaan, kerja sama merupakan hal yang mutlak dilakukan agar tujuan dapat tercapai maksimal.
Agar kerja sama terjalin dengan efektif, perlu adanya rasa saling memahami antara sesama rekan kerja, terutama antara atasan dan bawahan, sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi kedua belah pihak. Untuk mendapatkan kerja sama yang baik, seseorang harus tahu terlebih dahulu bagaimana kemampuan dan komitmennya terhadap pekerjaan, dan apa yang harus dilakukan pemimpin terhadap hal tersebut.
- Bersikap adil
Bersikap adil sangat penting agar setiap anggota team tahu bahwa mereka tidak dinomorduakan dan setiap mereka – bagian yang mereka lakukan – penting. Bersikap adil bukan berarti membagi waktu dan perhatian yang sama kepada setiap anggota, namun memberikan perhatian, perlakuan yang adil, yang sepantasnya kepada setiap anggota team. Mengukur prestasi seseorang berdasarkan kinerjanya – bukan berdasarkan kedekatan/pertemanan. Memberikan penghargaan bukan berdasarkan senioritas, namun berdasarkan kontribusi yang diberikan setiap anggota team.
Seringkali banyak pemimpin terjebak dalam istilah “urut kacang”. Yang lebih senior yang lebih dahulu diprioritaskan. Tidak seharusnya demikian, namun berdasarkan kontribusi dan kesungguhan seseorang dalam melakukan pekerjaannya.
- Memberikan ide/inisiatif – menggerakkan orang lain
Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah dengan kesadaran mereka sendiri. Mereka mampu menumbuhkan harapan, kepercayaan diri, gairah, antusiasme dan tindakan dari para pengikut. Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain?
Kadang kala pemimpin juga “sedikit memaksa” agar orang lain bergerak dan bersikap lebih rajin, proaktif, demi kepentingan orang tersebut.
Kita juga mengharapkan pemimpin kita antusias, penuh semangat dan positif tentang masa depan. Tidak cukup bagi seorang pemimpin untuk punya impian tentang masa depan, Seorang pemimpin harus bisa menyampaikan wawasan dengan cara yang mendorong kita untuk siap bertahan.
Success seems to be connected with action. Successful people keep moving. They make mistakes, but they don’t quit.
::: Conrad Hilton :::
- Cerdas (pandai, menguasai pekerjaan)
Kita harus berkeyakinan bahwa orang itu cakap membimbing kita ke tempat yang kita tuju. Kita harus melihat pemimpin cakap dan efektif. Kalau kita meragukan kemampuan pemimpin, kita tidak bisa diajak untuk berjuang bersama. Kecerdasan pemimpin diperlukan terlebih dalam menghadapi situasi permasalahan dan apabila ada dalam keadaan yang statis.
Pemimpin yang cerdas akan mampu membawa kita melewati persoalan dan menerobos cakrawala memberikan suatu dimensi harapan yang lebih terlihat, sehingga seseorang akan menjadi lebih self confidence dan berpikir lebih kreatif untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
- Berani menghadapi tantangan/ risiko
Superman menjadi superman karena berani menghadapi Lex Luthor. Spiderman menjadi pahlawan karena berani melawan Venom. Smash (boyband penyanyi lagu I heart you alias Cinta Cenat-Cenut) menjadi terkenal di kalangan ABG, main iklan dan sinetron karena berani menghadapi risiko dilecehkan 200 juta rakyat Indonesia.
Saat kita mencoba sesuatu di luar kebiasaan, itu artinya kita sedang mengambil risiko. Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang amat penting. Para pemimpin menimbang risiko dan keuntungan di balik itu lalu cepat bertindak sebelum kehilangan kesempatan.
Berani itu hendaknya tidak hanya dipersepsi sebagai berani mengambil keputusan saja, TETAPI juga berani mengakui kesalahan.
“I’ve missed over 9,000 shots in my career. I’ve lost almost 300 games. 26 times I’ve been trusted to take the game-winning shot…and missed. I’ve failed over and over and over again in my life. And that is why I succeed.”
Michael Jordan
- Mau susah dan menjalani proses
Seorang pemimpin tentu tidak menjadi pemimpin dengan sendirinya. Ia haruslah seseorang yang mau menjalani proses supaya kepemimpinannya bukan kepemimpinan yang seumur jagung, namun kepemimpinan yang makin lama makin berkembang, baik bagi dirinya, bagi teamnya, maupun bagi perusahaan/komunitas yang lebih besar.
Pemimpin yang mau susah dalam pengertian mau untuk bersama-sama anggota team menyelami permasalahan, tantangan yang dihadapi, membahas bersama untuk memecahkan masalah dan menjadi lebih maju. Menjalani proses karena tidak ada sesuatu yang terjadi secara instan, proses harus dijalani, langkah demi langkah tindakan yang harus diambil harus dipersiapkan dan dijalani.
Tidak ada super formula keberhasilan in a minute. Yang ada adalah tangga yang harus dijalani satu per satu sehingga dengan berjalannya sang waktu bersama-sama mencapai keberhasilan yang lebih tinggi.
“Patience, persistence and perspiration make an unbeatable combination for success.”
Napoleon Hill
Itulah beberapa atribut penting kepemimpinan yang perlu kita ketahui. Semoga berguna buat kita praktekkan dalam pekerjaan kita!
Salam sukses! (maglearning.id)