Tidak Ada Anak Bodoh, Setiap Anak Punya Kecerdasannya Sendiri

Tidak Ada Anak Bodoh, Setiap Anak Punya Kecerdasannya Sendiri

Tidak Ada Anak Bodoh – Anak yang memiliki nilai kurang dalam suatu mata pelajaran misalnya matematika atau bahasa, belum tentu ia ‘kurang’ dalam hal lain. Hindarkan tergesa-gesa mencap ‘bodoh’ pada anak. Menurut teori gardner 1983, pada diri anak terdapat kemampuan lain yang dapat digali oleh pendidik (orang tua dan guru) yaitu, kecerdasan bahasa, matematika, kinestetik, musik, spasial, intrapersonal, interpesonal, dan naturalis.

Di bawah ini adalah beberapa upaya yang dapat orangtua atau guru lakukan untuk menggali kemampuan kecerdasan anak, karena pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh :

Kecerdasan Linguistik atau Bahasa

Kecerdasan linguistik adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara tertulis maupun lisan. Cara terbaik untuk menggali kecerdasan linguistik anak adalah dengan mempromosikan cinta akan membaca dan menulis sejak usia dini. Buku-buku yang sesuai usia dan minat anak dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan berbicara dan menulis yang kuat.

  • Kenalkan anak pada buku-buku cerita bergambar.
  • Bacakan dongeng dan suruh anak untuk mengulang isi dongeng terebut.
  • Mintalah anak untuk menceritakan pengalamannya di sekolah atau tempat bermainnya.

Kecerdasan Logis Matematis

Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan anak untuk berpikir logis, menyelesaikan masalah, dan memahami konsep-konsep matematika. Orangtua dan guru dapat mendukung perkembangan kecerdasan ini dengan memberikan teka-teki, permainan matematika, dan tantangan yang merangsang pemikiran analitis anak. Mengajarkan anak tentang metode ilmiah dan eksperimen juga dapat membantu mengasah kecerdasan logis-matematis.

  • Mengenalkan bentuk angka, penjumlahan dan pengurangan ringan misalnya berhitung dengan jari atau mainan angka
  • Berikan anak permainan yang memerlukan pemikiran, seperti ular tangga
  • Ajaklah anak melakukan eksperimen dengan benda padat seperti es bisa berubah menjadi air.

Kecerdasan Spasial

Kecerdasan spasial atau visual-ruangan adalah kemampuan anak untuk memahami dan memanfaatkan ruang serta persepsi visual. Aktivitas seni, seperti melukis, membuat puzzle, atau membangun model, dapat membantu menggali kecerdasan ini. Menyediakan lingkungan yang kreatif dan bermain dengan bentuk, warna, dan desain juga dapat merangsang perkembangan kecerdasan visual-ruangan.

  • Untuk melatih imajinasi anak, biasakan ia mendengarkan dongeng tanpa gambar misalnya di radio.
  • Beri permainan yang dapat mengasah kecerdasan spasialnya seperti puzzle atau menggambar sesuai dengan minatnya.
  • Latih anak untuk membayangkan suatu benda dengan menutup matanya.

Kecerdasan Kinestetik Jasmani

Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan anak untuk menggunakan tubuh mereka dengan baik, baik dalam aktivitas fisik maupun ekspresi tubuh. Melibatkan anak dalam olahraga, tari, seni bela diri, atau kegiatan fisik lainnya dapat membantu menggali kecerdasan kinestetik mereka. Anak-anak yang aktif sering memiliki kecerdasan kinestetik yang kuat.

  • Libatkan dalam kegiatan atau permainan yang membutuhkan aktivitas fisik seperti main tali, mengikat tali sepatu atau masukkan dalam klub olah raga.
  • Latih gerak motoriknya misalnya melepas kancing pakaian, membentuk tanah liat dan membangun sesuatu dengan balok-balok.

Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musikal adalah kemampuan anak untuk memahami, menghargai, dan menciptakan musik. Mendengarkan musik dari berbagai genre dan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar alat musik atau menyanyi adalah cara yang baik untuk mengembangkan kecerdasan musikal. Sekolah musik atau les privat bisa menjadi pilihan yang bagus bagi anak yang menunjukkan minat khusus dalam kecerdasan ini.

  • Ajak anak untuk mengubah syair lagu.
  • Menghafal lagu-lagu yang sesuai dengan usianya.
  • Motivasi anak agar masuk klub musik.
  • Perkenalkan dengan alat-alat musik tertentu.

Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan anak untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain dengan baik. Mengajarkan anak untuk berempati, berbagi, dan bekerja sama dengan teman-teman mereka dapat membantu mengembangkan kecerdasan interpersonal. Memperkenalkan mereka pada berbagai situasi sosial, seperti kelompok bermain atau proyek bersama, juga bisa bermanfaat.

  • Agar tumbuh sikap empati ajaklah anak menengok keluarga yang terkena musibah.
  • Mengajarkan untuk berbagi dengan saudara ataupun teman (misalnya makanan).
  • Membangun kepercayaan diri anak misalnya dengan mengikutsertakan anak dalam berbagai lomba atau tampil di depan umum misalnya di ulang tahun temannya.
  • Membiasakan anak untuk menyapa atau memberi salam pada orang lain terlebih dahulu.

Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan anak untuk memahami diri mereka sendiri, emosi, dan tujuan hidup mereka. Mendukung perkembangan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan membantu anak mengenali perasaan mereka, mendorong refleksi diri, dan membimbing mereka untuk menetapkan tujuan pribadi. Ini membantu mereka membangun kepercayaan diri dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.

  • Tanyakan sesering mungkin tentang perasaan anak anda jika ekspresi wajahnya terlihat berubah.
  • Berikan pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri oleh anak misalnya mewarnai gambar atau merapikan piring-piring plastik.
  • Bimbing anak agar mengenali dirinya sendiri seperti menggambar wajah tentang kondisi perasaannya (wajah sedih, gembira, marah).

Kecerdasan Naturalis (Alam)

Kecerdasan naturalistik adalah kemampuan anak untuk mengenali dan memahami dunia alam, termasuk flora dan fauna. Menghabiskan waktu di alam, seperti berjalan-jalan di hutan atau mengunjungi kebun binatang, bisa membantu menggali kecerdasan naturalistik. Mengajarkan anak tentang ekologi dan menjelaskan hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan mereka juga bisa bermanfaat.

  • Aja anak untuk melakukan kegiatan di luar rumah seperti berkebun, menyiram tanaman, melihat serangga.
  • Kenalkan benda-benda alam yang ada di sekitarnya seperti batu, daun atau nama berbagai jenis tanaman).
  • Biarkan anak memelihara binatang seperti kucing, hamster (semacam marmut), ikan, kura-kura.
  • Ajaklah anak untuk menonton film flora dan fauna.

Kecerdasan Eksistensial

Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan anak untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan esensial tentang kehidupan dan makna eksistensi. Mendukung perkembangan kecerdasan ini melibatkan diskusi filosofis, mendorong pertanyaan-pertanyaan mendalam, dan memberikan ruang bagi refleksi tentang nilai-nilai dan makna dalam hidup.

Kecerdasan Keagamaan atau Spiritual

Kecerdasan keagamaan atau spiritual adalah kemampuan anak untuk memahami dan menghubungkan diri mereka dengan dimensi keagamaan atau spiritual dalam kehidupan mereka. Ini dapat dicapai melalui pendidikan agama, meditasi, atau diskusi tentang nilai-nilai moral dan etika. Memberikan anak kesempatan untuk menjelajahi keyakinan mereka juga penting.

Cara Menggali Kecerdasan Anak

Karena tidak ada anak yang bodoh, maka penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki campuran kecerdasan yang berbeda, dan fokusnya bisa berubah seiring waktu. Oleh karena itu, sebagai orangtua dan pendidik, kita harus melibatkan diri dalam pengamatan yang cermat untuk memahami minat dan kekuatan unik setiap anak. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu dalam menggali berbagai jenis kecerdasan anak:

  1. Dengarkan anak Anda dengan seksama. Amati minat mereka dan respons terhadap berbagai jenis aktivitas.
  2. Berikan kesempatan kepada anak untuk menjelajahi berbagai jenis kegiatan. Biarkan mereka mencoba hal-hal baru dan temukan minat yang sesuai dengan potensi mereka.
  3. Berikan dukungan tanpa tekanan. Anak harus merasa bebas untuk mengeksplorasi minat mereka tanpa tekanan untuk mencapai standar tertentu.
  4. Fasilitasi akses ke sumber daya yang relevan. Buku, alat musik, peralatan seni, atau kursus yang sesuai dapat membantu anak mengembangkan kecerdasan mereka.
  5. Berikan pujian dan dorongan positif saat anak mencapai pencapaian dalam berbagai jenis aktivitas.
  6. Berperan sebagai teladan. Tunjukkan minat pada pembelajaran dan eksplorasi yang seumur hidup, sehingga anak melihat nilai dalam belajar dan pengembangan diri.

Menggali berbagai jenis kecerdasan anak adalah proses yang membutuhkan kesabaran, dukungan, dan pemahaman. Dengan memberikan perhatian khusus pada kecerdasan anak yang unik, kita dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dan mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka sukses dalam kehidupan.

Jadi pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh, hanya saja kita belum tahu kecerdasannya. (maglearning.id)

Loading...

Tinggalkan Balasan