Meningkatkan Konversi dengan Segmentasi Pelanggan yang Tepat

Di era digital saat ini, bisnis semakin kompetitif. Bagi sebuah bisnis, kebutuhan untuk meningkatkan konversi penjualan pun semakin mendesak. Sebagai salah satu pihak di sebuah bisnis yang berkontribusi dalam meningkatkan konversi penjualan, tim pemasaran perlu memiliki strategi yang jitu untuk melakukan kampanye pemasaran yang tepat sasaran. Salah satu strategi yang umumnya digunakan oleh tim pemasaran sebelum menjalankan kampanye pemasaran adalah dengan melakukan segmentasi pelanggan.

Sebelum menerapkan strategi segmentasi pelanggan, alangkah baiknya menambah wawasan mengenai konsep dasarnya melalui pembahasan di artikel ini.

Di sini, pembaca juga akan mempelajari bagaimana cara mengklasifikasikan pelanggan dapat meningkatkan konversi, langkah-langkah utama dalam melakukan segmentasi yang efektif, serta cara menentukan segmen pelanggan yang tepat untuk ditargetkan. Simak terus pembahasannya di bawah ini, ya!

Definisi Segmentasi Pelanggan dalam Bisnis

Customer segmentation yaitu strategi krusial dalam bisnis yang berperan penting dalam memahami dan memenuhi kebutuhan berbagai kelompok pelanggan. Apalagi di era digital saat ini di mana banyak pelanggan dari berbagai kalangan memiliki akses yang mudah untuk berbelanja di belahan bumi manapun selama terkoneksi dengan internet. Kondisi ini adalah peluang bagi para pelaku bisnis untuk memenangkan hati para pelanggan dari berbagai segmentasi agar mereka meningkatkan konversi penjualan.

Segmentasi pelanggan didefinisikan sebagai strategi pemasaran yang dilakukan suatu bisnis untuk mengkategorisasikan pelanggan mereka berdasarkan kriteria-kriteria tertentu seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, domisili, dan lain-lain. Diharapkan dengan membagi pelanggan ke dalam kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu, bisnis dapat mengembangkan pendekatan pemasaran yang lebih personal dan efektif.

Peran Segmentasi Pelanggan dalam Tingkatkan Konversi

Sekarang, mari mengenal beberapa peran pengklasifikasian pelanggan dalam meningkatkan konversi berikut ini:

Pemasaran yang Lebih Tepat Sasaran

Dengan memahami kebutuhan dan preferensi setiap segmentasi pelanggan, bisnis dapat menyusun pesan promosi dan materi pemasaran lainnya yang lebih relevan dan menarik bagi setiap kelompok. Semakin relevan materi promosi yang dikirimkan, maka semakin tinggi kemungkinan tingkat responsivitas pelanggan terhadap materi promosi tersebut. Alhasil, tingkat konversi penjualan pun dapat semakin meningkat.

Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Efisien

Dengan memfokuskan upaya pemasaran pada klasifikasi pelanggan yang paling potensial, bisnis dapat mengalokasikan sumber dayanya dengan lebih efisien. Misalnya, menganggarkan dana yang cukup, tidak berlebihan maupun berkekurangan, dalam menjalankan suatu kampanye pemasaran. Bisnis juga dapat memprediksi sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan kampanye tersebut. Pada akhirnya, tidak ada waktu, uang dan tenaga yang terbuang sia-sia hanya untuk menjalankan satu kampanye pemasaran. Selain itu, uang, waktu, dan tenaga yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk menjalankan kampanye lain yang menghasilkan konversi penjualan juga.

Cara Menentukan Segmen Pelanggan Secara Efektif

Kini saatnya kita beralih untuk mempelajari beberapa langkah utama yang perlu diperhatikan untuk menentukan segmentasi pelanggan:

1. Mengumpulkan Data Pelanggan

Langkah pertama adalah mengumpulkan data yang relevan tentang pelanggan, seperti demografi, perilaku belanja, preferensi produk, dan lain-lain. Data ini dapat diperoleh melalui survei, analisis transaksi, atau alat analitik lainnya.

Meski langkah ini terdengar kompleks dan rumit, tetapi dengan perkembangan teknologi terkini, segmentasi pelanggan dalam konteks digital marketing dapat dilakukan dengan mudah. Segala macam data dari mulai riwayat percakapan yang masuk melalui berbagai saluran komunikasi resmi perusahaan seperti email, media sosial, atau kamu juga dapat mengumpulkan keseluruhan chat ke dalam perangkat lunak khusus yang disebut WhatsApp CRM.

2. Menganalisis Data untuk Mengidentifikasi Segmen

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut sehingga dapat terlihat segmentasi pelanggan bisnis tersebut dengan jelas. Untungnya di dalam software CRM, terdapat fitur analitik yang dapat membantu bisnis dalam proses ini. Dari data-data yang ada, perangkat lunak tersebut akan melakukan pengelompokan pelanggan baik dari demografis seperti usia, domisili, jenis kelamin, dan lain-lain. Selain itu, fitur ini juga dapat mengelompokkan pelanggan berdasarkan kesamaan tertentu seperti pembeli dengan riwayat pembelian tertentu, gaya hidup tertentu, dan lain sebagainya.

3. Mengembangkan Strategi Pemasaran untuk Setiap Segmen

Setelah segmen pelanggan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai untuk setiap segmen. Di tahap ini, tim pemasaran yang bertugas dapat mulai menyusun strategi pemasaran termasuk pesan promosi yang ingin disebarkan serta memilih saluran komunikasi yang tepat untuk melakukan pemasaran baik lewat email, media sosial, atau broadcast chat untuk menyasar target pasar yang diinginkan.

Tips Penentuan Target Segmen Pelanggan yang Tepat

Meskipun sudah didapatkan dari hasil analisis, segmentasi pelanggan bisa terdiri dari beberapa atau bahkan banyak segmen pelanggan. Tiap segmen pelanggan memiliki karakteristik dan perilaku masing-masing, yang bisa saja membawa konversi penjualan signifikan bagi bisnis, ada juga yang tidak membawa keuntungan yang berarti untuk bisnis tertentu.

Karenanya, dari pembagian pelanggan yang sudah ada, penting bagi tim pemasaran untuk menentukan segmen pelanggan yang tepat demi meningkatkan konversi. Berikut adalah beberapa cara untuk menentukannya:

1. Evaluasi Potensi Keuntungan

Menilai potensi keuntungan dari setiap segmen pelanggan adalah langkah penting dalam menentukan segmen yang tepat untuk ditargetkan. Berdasarkan data kampanye pemasaran yang sudah pernah dilaksanakan, perhatikan segmen pelanggan mana yang menghasilkan lebih banyak keuntungan. Segmen pelanggan dengan potensi keuntungan tertinggi inilah yang harus menjadi prioritas utama untuk diterapkan promosi dan strategi pemasaran selanjutnya.

Misalnya, sebuah brand jasa open trip wisata menemukan dari beberapa segmentasi pelanggan mereka yaitu mahasiswa, pekerja kantoran, dan keluarga, segmen pelanggan yang mendominasi menjadi pelanggan mereka di tiap open trip yang diadakan adalah kalangan dewasa muda usia produktif. Alasannya, karena harga trip yang diberikan sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan dan kenyamanan yang disukai para dewasa muda ini. Jadwal trip yang terbanyak diikuti adalah trip pada hari libur.

Maka brand jasa open trip wisata dapat menerapkan strategi pemasaran khusus untuk meningkatkan konversi penjualan produk-produk perjalanan mereka antara lain menyediakan opsi open trip ala backpacker, menerapkan promosi buy 1 get 1, dan lain-lain.

2. Analisis Kompetisi

Selain melihat dari potensi segmentasi pelanggan yang paling banyak memberikan keuntungan, bisnis juga dapat melakukan analisis kompetisi untuk menemukan celah dari kompetitor dengan cara mengamati bagaimana kompetitor menargetkan segmen pelanggan tertentu. Dari hasil observasi tersebut, bisnis dapat memodifikasi cara yang kompetitor lakukan dan menerapkannya ke dalam strategi pemasaran yang sedang berjalan di bisnisnya untuk menargetkan target pasar yang diinginkan.

Kesimpulan

Dengan melakukan segmentasi pelanggan serta strategi pemasaran yang tepat, suatu bisnis dapat menghasilkan konversi penjualan yang lebih tinggi.

Karenanya, suatu bisnis perlu menerapkan segmentasi pelanggan, apalagi proses klasifikasi pelanggan ini sudah sangat dipermudah dengan bantuan teknologi seperti software CRM. Yuk, mulai terapkan strategi segmentasi pelanggan demi raih keuntungan bisnis yang lebih banyak! (maglearning.id)

Tinggalkan Balasan