Komponen Pemaknaan Obyek Visual – Obyek visual memiliki makna pribadi dan sosial serta nilai-nilai praktis dan estetika. Obyek visual berisi ekspresi diri serta ekspresi komunal. Ada implikasi budaya dan juga lintas budaya. Gambar membangkitkan makna yang berbeda bagi pengguna yang berbeda.
Pemaknaan dibentuk tidak hanya dalam pengertian umum tetapi juga dalam aspek unik dari berbagai bidang domain dengan konvensi aslinya. Bahkan berbagai jenis gambar memiliki tata bahasa mereka sendiri, misalnya diagram ekonomi, peta, citra satelit, sampai gambar 3D.
Berikut ini beberapa komponen yang menentukan pemaknaan obyek visual.
Persepsi Gerakan
Gerakan visual dapat dibuat meskipun memiliki bingkai foreground yang statis dengan background bergerak. Kita bisa menggunakan teknik tertentu untuk membuat veksi, yaitu kesan ilusi self-motion.
Veksi jauh lebih kuat dirasakan jika bagian yang bergerak dari bidang visual adalah bagian background daripada objek di foreground. Bahkan, veksi dapat dirasakan dengan memanfaatkan bidang bergerak yang cukup kecil. Contoh nyatanya adalah ketika kita duduk di kereta di suatu stasiun, ketika ada pergerakan kereta yang berdekatan (dilihat melalui jendela) menyebabkan kita merasa bergerak meskipun kereta yang kita tumpangi tidak bergerak.
Keaslian dan Forensik Gambar
Kompetensi pengetahuan dan keterampilan tentang gambar digital pada intinya sangat terkait dengan pengidentifikasian gambar, pengambilan makna inferensial dari gambar, dan mengidentifikasi manipulasi atau rekayasa pembuatannya. Ada beberapa mode pemahaman yang berbeda dari satu gambar, sehingga penting untuk melihat gambar visual itu dari sudut yang berbeda.
Gambar memiliki kapasitas terbatas dalam memuat informasi. Penafsiran yang berbeda pada akhirnya harus merujuk kembali ke gambar asli dan perangkat pemindai yang digunakan. Forensik akuisisi gambar dapat melacak asal pembuatan atau kreasi gambar melalui koefisien interpolasi warna dan statistik noise. Bisa juga menggunakan suatu algoritma untuk mendeteksi pemrosesan lebih lanjut sebuah dari gambar yang dihasilkan kamera digital.
Pengambilan makna dari gambar digital sangat ditentukan oleh kaslian bila gambar tersebut merupakan foto-foto realistis. Kecanggihan teknologi pengeditan gambar, membuat kita sulit menentukan keaslian gambar. Kita harus mampu mencari tanda-tanda pengeditan gambar, komposisi cahaya pada bagian-bagian gambar, atau ketidakkonsistenan visual lainnya. Jika diperlukan penyelidikan konteks pengambilan gambar juga perlu dilakukan.
Metadata gambar dapat menambahkan lapisan informasi lain untuk membantu melacak sumber gambar. Kapan gambar dibuat, menggunakan perangkat apa, dan apakah ada proses editing setelah gambar asli dibuat. Gambar yang telah melalui banyak tangan mungkin telah mengalami berbagai manipulasi dan pengeditan.
Implikasi sosial dan politik dari gambar perlu dieksplorasi untuk memahami jika ada kemungkinan campur tangan propagandis di belakang gambar. Kredibilitas sumber menjadi sangat penting dalam hal ini.
Estetika Visual
Aspek lain dari pemaknaan gambar terkait dengan estetika, atau apresiasi keindahan dalam berbagai bentuk. Selain itu juga sangat tergantung dengan bahasa yang digunakan untuk membahas gambar dan efeknya. Mungkin juga termasuk referensi historis dalam hal aliran pemikiran tentang seni. Individu yang melek secara visual harus dapat menghargai nilai-nilai gambar dan mengartikulasikan kepekaannya.
Sudut pandang
Sudut kamera dapat menyampaikan kekuatan atau kelemahan. Sudut pengambilan gambar juga bisa menuntun kita pada persepsi yang berbeda tentang sebuah peristiwa.
Sudut pandang bagi pengguna mengacu pada pandangan egosentris dan eksosentris tentang dunia. Sudut pandang pertama bagi setiap orang selalu berdasarkan pada pandangan egosentris atau subyektif.
Kerangka referensi egosentris merupakan pandangan subjektif kita tentang dunia. Pandagan tentang segala sesuatu yang kita lihat berpusat di kepala atau dada, bukan arah pandangan. Perasaan kita tentang apa yang ada di depan, kiri, dan kanan tidak berubah ketika kita dengan cepat menggerakkan mata kita untuk merubah bagian yang kita lihat, tetapi bisa berubah ketikan orientasi tubuh dan kepala berubah.
Efek dan Manipulasi Digital
Berbagai manipulasi gambar digital memungkinkan menciptakan gambar visual tertentu yang dapat memengaruhi persepsi dan perilaku manusia. Overlay satu gambar di atas gambar yang lain adalah contoh manipulasi. Penggunaan PhotoShop dapat mengubah informasi secara faktual juga merupakan contoh salah satu bentuk manipulasi. Saat ini banyak foto-foto hoaks yang bisa dengan mudah mempermainkan persepsi individu dan komunitas.
Gestur Deiktik
Memahami gestur deiktik adalah salah satu aspek penting yang penting dalam konteks literasi visual. “Deixis” bisa diartikan kaya akan identitas ruan dan waktu. Misalnya, gerakan melingkari dapat mengidentifikasi seluruh kelompok objek atau wilayah ruang. Gerakan deiktik memperkuat rasa dari konteks visual.
Demikianlah bahasan kami mengenai beberapa komponen yang menentukan pemaknaan obyek visual. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya (maglearning.id).
One comment