PENALARAN DALAM PENELITIAN – Penelitian merupakan sebuah proses pencarian dan penyelidikan yang dilakukan secara aktif dan sistematis dengan melakukan pengumpulan data, analisis kemudian menyimpulkan untuk memahami dan menjelaskan suatu fenomena. Semua jenis dan bentuk penelitian mempunyai prosedur yang benar-benar bermuara pada penyelidikan yang sistematis dan ketat, sehingga simpulan yang dihasilkan dapat dipercaya dan mudah diterima oleh semua orang.
Salah satu kunci dalam melakukan penyelidikan sebuah fenomena sampai pada proses penarikan simpulan adalah penalaran. Selain teori dan kajian empiris, penalaran mempunyai peran penting bagi setiap peneliti untuk menuntun pada pengungkapan fakta-fakta.
Penalaran merupakan salah satu komponen penting dalam penelitian. Dalam membuat simpulan penelitian seringkali peneliti merasa ragu ragu, sehingga simpulan penelitian dirasakan kurang berdasar. Penalaran yang tepat akan menghindarkan kita membuat simpulan yang kurang mantap. Mengetahui bagaimana penalaran yang benar dapat membantu membuat penyimpulan yang baik merupakan modal penting bagi peneliti.
Penalaran juga bisa didefinisikan sebagai suatu cara membuat simpulan dari kumpulan fakta-fakta atau premis-premis. Ada tiga tipe dalam penalaran yaitu: abduktif, induktif, dan deduktif.
PENALARAN ABDUKTIF. Penalaran abduktif merujuk pada penggunaan fakta yang ada untuk membuat penjelasan terbaik. Misalnya ketika kita melihat seseorang teman yang datang ke kelas sembari batuk dan sesekali bersin dengan membawa sebungkus tisu, kita bisa menyimpulkan bahwa teman kita tersebut sedang terkena flu. Hal ini merupakan penjelasan yang sangat mungkin berdasarkan fakta. Tetapi bagaimana bila orang lain menyimpulkan bahwa teman kita tersebut sedang terkena alergi?. Kedua hipotesis tersebut tidak ada yang salah, salah satu diantaranya bisa saja terbukti namun juga bisa tidak sama sekali. Dengan penyelidikan dan penalaran lebih lanjut kita dapat mengungkapkan kebenarannya.
Hampir semua ide tentang ilmu pengetahuan muncul melalui jalur abduksi. Abduksi merupakan penyelidikan fakta dan penentuan teori untuk menjelaskan kebenaran. Abduksi hanya sebatas justifikasi namun secara umum bisa diterima dan dipahami. Untuk membuat penalaran abduktif seorang peneliti menggunakan pengetahuan profesional, pengalaman, kesadaran, maupun naluri untuk membuat penjelasan terbaik dari sebuah fakta.
PENALARAN INDUKTIF. Penalaran induktif kita kenal sebagai proses penarikan simpulan dari sesuatu yang bersifat umum (teori) ke sesuatu yang bersifat khusus (aplikasi). Penalaran induktif ini berpotensi untuk menghasilkan simpulan yang beragam. Induksi merupakan pengujian eksperimen dari sebuah teori. Mengapa teori ini perlu diuji? Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan kesalahan dalam pengambilan simpulan, sehingga diperlukan investigasi lebih lanjut untuk meminimalisir kesalahan.
PENALARAN DEDUKTIF. Penalaran deduktif kita kenal sebagai penalaran dengan melakukan penyimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus ke sesuatu yang umum. Penalaran deduktif ini sejatinya adalah sebuah penggambaran dari penyimpulan logis berdasarkan pada fakta-fakta.
Secara garis besar fungsi penalaran dalam setiap penelitian adalah, dimana penalaran abduktif membantu kita untuk mendapatkan penjelasan yang masuk akal tentang suatu fenomena. Penalaran induktif digunakan untuk menguji hipotesis dan menghasilkan simpulan yang tepat. Sedangkan penalaran deduktif mampu menghasilkan simpulan logis berdasarkan bukti-bukti empiris dan pengujian hipotesis.
Demikianlah bahasan singkat kami mengenai berbagai penalaran dalam penelitian. Semoga bermanfaat, selamat belajar dan berkarya (maglearning.id)
One comment