Hampir seluruh ahli ekonomi memandang masalah utama dalam ekonomi makro adalah scarcity sumberdaya. Scarce berhubungan erat dengan kata terbatas atau ekonomis sebagai lawan dari tidak terbatas atau bebas. Kata ini biasa diterjemahkan dengan kelangkaan.
Namun jangan salah, kelangkaan yang dimaksud di sini sebenarnya artinya sangat berbeda dengan kata kelangkaan pada umumnya. Langka (scarce) bukan berarti sulit ditemukan atau jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari.
Kelangkaan di sini harus dikembalikan pada arti sebenarnya dari scarce yang lebih dekat dengan keterbatasan atau ketidakcukupan. Jadi, bukan berarti beras itu langka, namun beras itu jumlahnya terbatas sehingga diperlukan pengorbanan untuk mengkonsumsinya, alias tidak gratis. Kelangkaan merupakan masalah pokok setiap masyarakat.
Sumber daya ekonomi, faktor produksi, atau input mengacu kepada tenaga kerja, peralatan modal, tanah (atau sumber-sumber alam), dan keahlian usaha (pengusaha/wirausaha).
Persediaan sumber daya dalam masyarakat bukan tak terbatas dalam penawaran melainkan terbatas dan langka, maka mereka menuntut suatu harga. Balas jasa ini umumnya dalam bentuk upah atau gaji.
Sumber daya dalam setiap perekonomian bersifat terbatas, dan apabila lebih banyak sumber daya yang digunakan untuk produksi, maka akan berkurang sumber daya untuk produksi yang lain. Oleh karenanya, masyarakat menghadapi persoalan memilih teknik yang memungkinkan biaya produksi terendah pada sumber daya yang digunakan, untuk memproduksi tiap unit barang dan jasa yang diinginkan.
Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?, menggambarkan bagaimana output total dibagi antar konsumen yang berbeda. Karena sumber daya input berupa barang dan jasa bersifat langka dalam setiap perekonomian, maka tidak ada masyarakat yang dapat memuaskan semua keinginan dari semua anggotanya. Dengan demikian, timbul persoalan memilih untuk siapa hasil produksi dibuat.
Masalah Kemungkinan Produksi
Kenyataan menunjukkan bahwa karena terbatasnya jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa maka mengharuskan suatu keputusan ekonomi untuk memilih barang dan jasa mana yang harus dihasilkan.
Misalnya (anggaplah) bahwa dalam suatu perekonomian hanya menghasilkan dua macam barang, yaitu : textil dan beras, maka perekonomian tersebut menghadapi dua kemungkinan produksi. Kemungkinan produksi dapat disebut production possibility atau production transformation.
Berbagai kemungkinan produksi pada perekonomian tersebut dapat diikuti dengan tabel berikut ini.

Berbagai kemungkinan produksi yang terjadi antara lain :
- Apabila perekonomian tersebut hanya memproduksi textil saja tanpa beras, akan menghasilkan 15 juta meter textil.
- Sebaliknya bila perekonomian tersebut memproduksi beras tanpa textil, maka beras yang dihasilkan sejumlah 5 ribu ton.
- Bila perekonomian tersebut memproduksi sebanyak 9 juta meter textil maka perekonomian tersebut dapat menghasilkan beras sejumlah 3 ribu ton.
- Dan masih banyak kemungkinan lainnya.
Dari berbagai kemungkinan produksi itu dapat digambarkan dalam suatu kurva, yang disebut Kurva Kemungkinan Produksi atau Kurva Transformasi Produksi.
Kurva transformasi produksi yang diperlihatkan dalam kurva ABCDEF adalah kurva yang menunjukkan suatu perekonomian dalam keadaan full employment, sehingga merupakan keharusan. Artinya, untuk memproduksi lebih banyak dari satu barang harus mengkorbankan barang lain. Keadaan ini ditunjukkan kurva berikut.

Kurva transformasi produksi yang bergeraknya dari kiri atas ke kanan bawah, ini mempunyai arti bahwa : untuk memproduksi satu barang dengan jumlah lebih banyak dari sebelumnya, harus dibayar dengan biaya yang lebih tinggi yaitu dalam bentuk pengorbanan barang lain. Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang ditunjukkan tabel ini.

Masalah Penduduk
Ada tiga masalah penduduk yang dihadapi negara-negara dunia yaitu :
- Negara dengan jumlah penduduknya yang masih jarang seperti di negara Kanada dan Australia,
- Negara dengan penduduknya yang sangat padat di negara Cina dan India, serta
- Negara dengan penduduk padat tetapi penyebarannya tidak merata.
Menurut Thomas Robert Maltus setiap 25 tahun sekali penduduk akan berkembang menurut deret ukur sedangkan bahan makanan bertambah menurut deret hitung”. Hal ini dapat dilihat dalam tebel berikut.

Rintangan-rintangan atau checks terhadap perkembangan penduduk yang dimaksudkan TR Malthus adalah :
- Positive Checks. Yaitu rintangan-rintangan berupa kenaikan tingkat kematian, seperti misalnya : wabah penyakit, bencana alam, malapetaka, kecelakaan, perang dan lain-lain.
- Preventive Checks. Yaitu rintangan-rintangan yang akan menurunkan tingkat kelahiran, seperti : penundaan perkawinan, keluarga berencana dan sebagainya.
Jadi dua masalah utama itulah yang akan terus berlangsung dalam mengelola ekonomi makro sebuah negara. Masalah-masalah lainnya adalah masalah turunan dari kedua masalah utama tersebut.
One comment