Definisi Inovasi Dalam Kewirausahaan

Definisi Inovasi Dalam Kewirausahaan serta Jenis Inovasi

Jenis Inovasi dalam Kewirausahaan

Setelah membahas definisi inovasi dalam kewirausahaan, sekarang saatnya kita membahas tentang jenis-jenis inovasi dalam kewirausahaan. Menurut Tushman dan Nadler (1986) setidaknya ada dua macam inovasi: yaitu inovasi produk dan inovasi proses.

Inovasi produk adalah inovasi yang berkaitan dengan desain dan pengembangan produk dan layanan baru atau peningkatan signifikan dari produk atau jasa yang sudah ada. Sedangkan inovasi proses adalah inovasi yang berkaitan dengan cara produk itu dibuat atau jasa/layanan tersebut disediakan.

Di dalam masing-masing dari dua kategori ini ada tiga derajat inovasi, yaitu:

  1. Inkremental (incremental)
  2. Sintesis (synthetic)
  3. Diskontinu (discontinuous)

Sebagian besar inovasi produk bersifat inkremental, dan sangat jarang yang bersifat diskontinu. Inovasi diskontinu biasanya akan berdampak signifikan dan mengglobal. Seperti adanya konsepsi revolusi industri 1.0 sampai 4.0 yang selalu ditandai dengan inovasi berderajat diskontinu.

Inovasi inkremental adalah inovasi yang hanya setingkat perubahan kecil atau peningkatan pada teknologi yang ada. Ini biasanya dibuat sebagai respons atas persaingan yang semakin ketat, atau sebagai tanggapan atas umpan balik pelanggan.

Setelah produk baru diluncurkan dan dibuat, proses peningkatan bertahap sepanjang siklus hidupnya (product life cycle) biasanya masih sedang berlangsung. Dengan cara yang sama, inovasi proses inkremental berupaya untuk terus meningkatkan kualitas atau menurunkan biaya melalui peningkatan produktivitas atau pengurangan biaya.

Inovasi sintetis adalah inovasi yang terkait dengan kemampuan untuk menggabungkan ide atau teknologi yang sudah ada dengan cara kreatif untuk menghasilkan produk atau proses baru. Pada tahun 1930-an, Douglas DC-3 menggabungkan teknologi yang sudah tersedia dalam industri pesawat terbang, tetapi melakukannya dalam kombinasi yang lebih unggul dari semua pesawat angkut lainnya pada saat itu.

Boeing mengikuti pendekatan yang serupa pada 1960-an dengan pesawat B-707-nya, dan IBM melakukan ini pada periode yang sama dengan keluarga 360 komputer mainframe. Inovasi proses sintetis biasanya terkait dengan kemajuan besar di bidang manufaktur atau produksi.

Inovasi diskontinu adalah derajat inovasi yang bersumber dari ide-ide baru yang radikal dan menghasilkan terobosan teknologi dan memajukan industri ke tingkat yang baru. Hal ini ditandai dengan berakhirnya daur hidup produk lama. Misalnya pergeseran dari tabung vakum ke transistor, dari piston ke mesin jet dalam inovasi produk.

Revolusi industri terjadi dimotori oleh inovasi pada derajat diskontinu ini. Kita tahu bahwa revolusi 1.0 dimulai ketikan ditemukan mesin uap dan pemintal benang. Pada revolusi industri 2.0 diawali dengan penmuan energi listrik yang menggantikan mesin uap. Nah, pada revolusi industri 3.0 dan 4.0 yang menjadi pemicunya adalah inovasi dalam hal proses, bukan lagi inovasi produk.

Empat Jenis Inovasi Baru

Untuk meningkatkan pengukuran inovasi, Oslo Manual yang diterbitkan oleh OECD pada tahun 2005 tidak hanya mendefinisikan inovasi ke dalam kategori produk dan proses, tetapi juga kategori pemasaran dan organisasi. Ini mencerminkan luasnya area bagaimana inovasi dapat terjadi.

Inovasi ini bisa bersifat teknologi, mencakup produk dan proses baru, atau bisa juga non-teknologi dan berfokus pada pendekatan baru untuk pemasaran dan administrasi dan penataan organisasi. Ada banyak tipologi inovasi yang berbeda, menggunakan nama yang berbeda untuk kategori inovasi yang berbeda dan kriteria yang berbeda untuk mendefinisikannya.

Inovasi harus mengandung tingkat kebaruan, dan jenis inovasi bisa baru bagi perusahaan, pasar atau dunia. Misalnya, ini bisa menjadi proses teknologi baru yang diadopsi oleh perusahaan untuk pertama kalinya, tetapi sudah digunakan dalam bisnis lain. Oleh karena itu, ini baru bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar atau dunia.

Untuk inovasi menjadi baru di pasar atau dunia menyiratkan tingkat kebaruan yang signifikan. Secara alami, inovasi bisa bersifat radikal dan inkremental, dengan inovasi sering mengganggu industri yang sudah mapan dan membutuhkan teknologi lama untuk diganti dengan yang baru.

Lebih lanjut Kuratko dan Hodgetts pada tahun 2004 mengklasifikasi jenis inovasi menjadi empat jenis inovasi yaitu: penemuan, perluasan, duplikasi dan sintesis.

  1. Penemuan merupakan penemuan produk atau proses yang sama sekali baru, seperti penemuan lampu listrik atau pesawat terbang pada abad ke sembilan belas.
  2. Perluasan merupakan inovasi dari pengembangan konsep yang sudah ada dan mengembangkannya lebih jauh, seperti Ray Kroc dengan McDonald’s-nya,
  3. Duplikasi merupakan inovasi dengan melihat replikasi konsep yang mapan tetapi menempatkannya ke pasar yang sebelumnya tidak memiliki produk atau proses seperti itu.
  4. Sintesis merupakan inovasi yang menggabngkan konsep yang ada ke dalam pengaturan baru yang menawarkan paradigma yang sama sekali baru.

Demikianlah ulasan kami tentang definisi inovasi dalam kewirausahaan serta berbagai jenis inovasi baik dari sisi derajat inovasinya maupun kategori berdasarkan bidang dalam organisasi atau perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat dan belajar Anda semakin menyenangkan (maglearning.id).

Loading...
Pages ( 2 of 2 ): « Balik1 2