Masalah Masalah Dalam Penerapan Teknologi Pendidikan

Masalah Masalah Dalam Penerapan Teknologi Pendidikan

MASALAH BUDAYA DAN EKUITAS

Kekuatan teknologi adalah pedang bermata dua, terutama untuk pendidikan. Meskipun hal ini menunjukkan potensi yang nyata untuk mengubah pendidikan dan memberdayakan guru dan siswa, teknologi juga dapat semakin memecah anggota masyarakat kita menurut garis sosial ekonomi, etnis, dan budaya, serta memperlebar kesenjangan gender.

Masalah masalah budaya dalam penerapan teknologi pendidikan merupakan masalah yang tidak bisa dianggap enteng. Guru harus mampu memastikan penggunaan teknologi mempromosikan budaya luhur bangsa, bukan malah bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat.

Kesenjangan Digital

Kesenjangan digital awalnya disebut sebagai ketidaksesuaian dalam akses ke sumber daya teknologi di antara kelompok sosial ekonomi. Kesenjangan digital belakangan ini membawa dampak baru dan lebih halus.

Bila siswa dari keluarga berpenghasilan rendah dan minoritas memiliki lebih banyak akses ke teknologi daripada sebelumnya membuat waktu belajar semakin menurun dan tingkat putus sekolah menjadi lebih tinggi. Selanjutnya dapat memperluas kesenjangan digital.

Sebuah studi oleh Vigdor dan Ladd (2010) menemukan bahwa menyediakan akses ke komputer rumah sebenarnya dapat dikaitkan dengan penurunan prestasi, karena anak-anak yang tidak diawasi cenderung menggunakannya dalam kegiatan non-pendidikan seperti bermain game.

Kesetaraan Ras dan Gender

Jika dibandingkan dengan pria dan kulit putih, wanita, Afrika-Amerika, dan minoritas Hispanik menggunakan komputer lebih sedikit dan memasuki karier di bidang matematika, sains, dan teknologi dengan tarif yang lebih rendah. Banyak pendidik percaya bahwa penggunaan teknologi yang lebih jarang menyebabkan jalan masuk yang lebih rendah ke dalam karier teknis. Selain itu, anak-anak dalam program perbaikan mungkin memiliki akses ke komputer, tetapi mereka sering menggunakannya terutama untuk pekerjaan perbaikan daripada untuk email, produksi multimedia, dan kegiatan pemberdayaan pribadi lainnya.

Siswa Berkebutuhan Khusus

Perangkat dan metode tersedia untuk membantu siswa dalam mengompensasi kekurangan fisik dan mental mereka dan memungkinkan mereka mengakses teknologi dan kesempatan belajar yang sama. Namun, alat atau teknologi tetap sulit terbeli dan digunakan, dan bahkan sering kali tidak digunakan. Orang tua menuntut sumber daya teknologi yang dijamin oleh pemerintah, tetapi sekolah sering kali mengklaim dana yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan khusus ini.

MASALAH HUKUM DAN ETIS

Masalah masalah hukum dan etika dalam penerapan teknologi pendidikan mencerminkan masalah masyarakat yang lebih luas. Jenis masalah etika dan hukum ini di antaranya adalah sebagai berikut:

masalah masalah dalam penerapan teknologi pendidikan

Peretasan

Hacker dapat menggunakan sistem online untuk mengakses data pribadi siswa dan guru untuk melakukan pencurian identitas dan melakukan tindakan jahat lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah terpaksa memasang firewall, perangkat lunak yang memblokir akses tidak sah ke komputer kelas, dan menghabiskan sebagian besar dana setiap tahun untuk mencegah dan membersihkannya. Mereka juga harus terus mendidik guru dan siswa tentang strategi untuk mencegah serangan ini.

Masalah Keamanan

Ketika siswa menghabiskan lebih banyak waktu di lingkungan online, upaya predator online untuk menghubungi siswa lebih mungkin terjadi, dan materi yang tidak pantas tersedia dan mudah diakses, kadang-kadang disebut sebagai cyberporn. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah mewajibkan siswa / orang tua untuk menandatangani Kebijakan Penggunaan yang Dapat Diterima (AUP) yang menguraikan penggunaan teknologi sekolah yang tepat untuk siswa dan pendidik. Kebijakan ini menerapkan prosedur untuk melindungi akses ke informasi pribadi siswa.

Ketidakjujuran Akademis

Akses online yang lebih besar ke dokumen teks lengkap di Internet telah mengakibatkan peningkatan kasus plagiarisme siswa, sebuah praktik yang sering disebut sebagai penipuan dunia maya atau kecurangan online. Walaupun banyak alat yang muncul untuk membantu guru untuk mengurangi hal ini, tetap saja hal ini sulit untuk dihindari.

Pembajakan Perangkat Lunak

Semakin banyak situs yang menawarkan cara untuk mengunduh salinan perangkat lunak, musik, atau media tanpa membayarnya, praktik yang dikenal sebagai pembajakan perangkat lunak atau pembajakan musik, dan perusahaan perangkat lunak dan media bahkan menuntut pelanggar muda. Guru ditugaskan untuk memodelkan dan mengajarkan perilaku etis yang berkaitan dengan perangkat lunak dan media.

Demikianlah ringkasan kami tentang masalah masalah dalam penerapan teknologi pendidikan. Dampak positif teknologi pada pendidikan bisa saja sangat signifikan, namun kita semua perlu waspada terhadap dampak negatifnya. Hal terpenting dari masalah ini adalah yang dapat dan harus kita lakukan terhadap teknologi pendidikan. Sampai jumpa di makalah teknologi pendidikan selanjutnya (maglearning.id).

Loading...
Pages ( 2 of 2 ): « Balik1 2

Tinggalkan Balasan