Apa Manfaat Kewirausahaan Bagi Perekonomian Sebuah Negara? Adalah sebuah pertanyaan yang menarik untuk dikupas. Tidak hanya karena cukup penting bagi sebuah perekonomian negara, namun juga sejarah panjang industri dan tren masa kini yang terus berlanjut. Sejalan dengan itu kita juga bisa menebak bagaimana perilaku ekonomi generasi muda masa kini.
Pertumbuhan minat dalam perilaku kewirausahaan lebih mudah ditelusuri mulai tahun 1970-an ketika banyak negara industri dunia mulai mengalami perubahan besar dalam kekayaan ekonomi mereka. Teknologi baru dan perluasan ekonomi (pasar) negara pesaing utama Amerika seperti Jepang yang sama-sama mengalami penurunan industri manufaktur tradisional.
Bila saat itu mulai terjadi perampingan di sektor manufaktur, maka di sisi lain terjadi peningkatan di sektor jasa, yang semakin banyak mempekerjakan sebagian besar pekerja di sektor ekonomi pasca-industri ini. Banyak perusahaan besar mulai mengalihdayakan atau mensubkontrakkan layanan ke perusahaan kecil, sebuah proses yang semakin dipercepat pada tahun 1990-an.
Pembelian bisnis atau jasa oleh manajemen menjadi lebih umum dalam sektor korporasi, seperti halnya keinginan banyak karyawan untuk memiliki kemandirian yang lebih besar dan fleksibilitas kerja. Tren ini masih saja terus berlanjut sampai sekarang.
Kita bisa melihat bagaimana perusahaan-perusahaan besar seperti Alphabet, Apple, Microsoft dan yang lainnya yang rajin mengakuisisi bisnis-bisnis kecil setiap bulannya. Bahkan bisnis besar, yaitu yang fenomenal bagaimana Facebook mengakuisisi Whatsapp dan Instagram.
Kedatangan era teknologi informasi baru yang dimulai dari tahun 1980-an juga membantu pertumbuhan kewirausahaan. Sebagian melalui penciptaan industri yang sepenuhnya baru yang memungkinkan munculnya wirausahawan baru dan sebagian melalui desentralisasi yang memungkinkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru.
Seperti disebutkan di atas, laju perubahan teknologi dan kemampuannya untuk mengganggu industri yang ada, berpotensi menghancurkan banyak pekerjaan, dan sekaligus menciptakan peluang bagi industri baru dan bisnis yang menghasilkan pekerjaan adalah signifikan. Artinya siapa pun punya peluang yang lebih besar untuk membangun industri baru (StartUp). Di sinilah salah satu jawaban dari pertanyaan “Apa Manfaat Kewirausahaan Bagi Perekonomian Sebuah Negara?” mulai terkuak.
Wirausahawan Motor StartUp
Tingkat aktivitas kewirausahaan di seluruh dunia dapat diukur dengan penelitian global yang menunjukkan bahwa 43% dari populasi orang dewasa yang disurvei di 54 negara percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi peluang bagus untuk memulai bisnis baru dalam 6 bulan ke depan. Selain itu, sekitar 70% orang yang disurvei di negara-negara ini sangat menghargai wirausaha.
Meskipun berbeda-beda di setiap wilayah, misalnya orang Amerika Utara cenderung lebih positif dalam melihat wirausaha daripada orang Eropa. Orang Amerika Utara cenderung memandang positif penciptaan usaha baru sebagai pilihan karier yang menarik. Secara umum, wirausahawan lebih terpenuhi oleh pekerjaannya daripada orang yang bekerja untuk orang lain. Orang yang bekerja sendiri juga terbukti lebih puas dengan pekerjaan mereka.
Meskipun penciptaan usaha kecil bukan satu-satunya ukuran kewirausahaan, hal ini memberikan indikator yang berguna tentang kontribusi yang dapat diberikan oleh jenis kegiatan ini terhadap perekonomian. Ini adalah jawaban berikutnya dari pertanyaan “Apa Manfaat Kewirausahaan Bagi Perekonomian Sebuah Negara?”
Di 33 negara yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), Usaha Kecil Menengah (UKM) mewakili sekitar 99% dari semua bisnis, sekitar dua pertiga dari semua lapangan kerja, dan lebih dari setengah dari semua nilai tambah. Studi tahunan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) memantau tingkat aktivitas kewirausahaan di 54 negara mengklasifikasikan negara menjadi tiga jenis ekonomi, yaitu:
- Factor-driven Economies (ekonomi yang digerakkan oleh faktor-faktor produksi). Dalam kelompok negara ini termasuk ekonomi berkembang di mana sebagian besar kegiatan produktif difokuskan pada pertanian di sebagian besar penduduk pedesaan dengan pertanian subsisten tingkat tinggi.
- Efficiency-driven Economies (ekonomi yang digerakkan oleh efisiensi). Yang masuk dalam kelompok negara ini adalah negara-negara yang memiliki tingkat industrialisasi yang tinggi dan sangat bergantung pada industri manufaktur serta efisien karena skala ekonomi yang besar.
- Innovation-driven Economies (ekonomi yang digerakkan oleh inovasi). Termasuk dalam kelompok negara ini adalah negara-negara yang memiliki basis industri pasca-industri yang lebih fokus pada layanan (jasa) dan bisnis intensif pengetahuan dengan tingkat investasi dan inovasi R&D yang tinggi.
Peran dan Manfaat Kewirausahaan Dalam Perekonomian
Dalam perekonomian yang didorong oleh faktor-faktor produksi, fokus kebijakan pemerintah yang perlu diperhatikan sebaiknya pada menciptakan kondisi yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, dengan investasi dalam pendidikan dasar dan kesehatan. Investasi ini penting untuk membangun kualitas sumber daya manusia agar mampu mengelola kekayaan faktor-faktor produksi secara berkelanjutan, serta terhindar dari ekspansi perusahaan multinasional yang tidak terkontrol.
Pada ekonomi yang didorong faktor ini, dua pertiga orang dewasa dalam usia kerja percaya bahwa kewirausahaan adalah pilihan karier yang baik, dengan proporsi serupa yang menyatakan bahwa wirausahawan menangkap perhatian media yang substansial. Bahkan lebih banyak yang menjunjung tinggi kegiatan ini, dengan hampir tiga perempat menyatakan bahwa pengusaha memiliki status tinggi di masyarakat mereka. Hasil ini menunjukkan bahwa wirausahawan terlihat dan dihargai, serta dianggap memiliki karier yang baik.
Dalam ekonomi yang didorong efisiensi, fokus perekonomiannya telah bergeser ke skala ekonomi yang mendorong produktivitas kerja. Mereka menunjukkan pola yang berbeda dalam hal persepsi kewirausahaan.
Seperti ekonomi yang digerakkan oleh faktor-faktor produksi, dua pertiga orang dewasa percaya bahwa kewirausahaan adalah pilihan karier yang baik. Namun, dua indikator lainnya lebih rendah daripada ekonomi yang didorong faktor.
Ini menunjukkan bahwa, relatif terhadap ekonomi yang didorong faktor, orang percaya berwirausaha adalah pilihan pekerjaan yang baik, meskipun wirausahawan sedikit kurang terlihat dan agak kurang dikagumi daripada di dunia yang didorong faktor.
Ekonomi yang digerakkan oleh inovasi memerlukan dukungan untuk pengembangan produk baru dan akses pasar. Ada pola tersendiri mengenai persepsi kewirausahaan di kelompok negara ini.
Di sini, orang dewasa usia kerja memiliki persepsi yang hampir sama dengan mereka yang berada dalam kelompok yang digerakkan oleh efisiensi. Mereka berpikir bahwa wirausaha memiliki status tinggi dan direpresentasikan secara positif di media. Namun, sedikit lebih dari setengah menganggap memulai bisnis sebagai pilihan karier yang baik. Yang tersirat di sini adalah bahwa pilihan lain mungkin lebih menarik, bahkan jika wirausahawan menerima rasa hormat dan perhatian yang wajar.
Dengan demikian untuk menjawab “Apa Manfaat Kewirausahaan Bagi Perekonomian Sebuah Negara?” maka kita perlu melihat masuk kelompok mana perekonomian sebuah negara tersebut. Walaupun peran entrepreneur sama-sama penting dalam setiap kelompok eknonomi namun punya pola yang berbeda-beda.

Perbedaan Kewirausahaan di Negara Maju dan Negara Berkembang
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa tingkat aktivitas kewirausahaan tahap awal (tingkat TEA) jauh lebih tinggi di Amerika Utara daripada di Eropa, dengan Afrika, Asia, dan Oseania di tengah-tengahnya. Sebagai perbandingan, tingkat penghentian (kegagalan) bisnis secara signifikan lebih rendah di Eropa dibandingkan wilayah lain. Juga, yang terlihat dari angka-angka ini adalah tingkat kepemilikan bisnis yang jauh lebih tinggi di Afrika, yang mencerminkan ketergantungan yang lebih besar pada wirausaha di negara-negara tersebut.
Apa yang dapat kita tarik dari fakta-fakta ini adalah bahwa bagi orang-orang di negara berkembang yang perekonomiannya digerakkan oleh faktor-faktor produksi, kewirausahaan sering kali menjadi kebutuhan karena kondisi kerja yang kurang stabil dan sistem pendukung kesejahteraan. Tingkat kegagalan usaha dalam perekonomian ini juga tinggi dan sering kali karena penyakit, kurangnya akses ke pendanaan atau bahkan kerusuhan sipil (politik).
Sebaliknya, di negara yang lebih maju menikmati tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi untuk bisnis baru, meskipun tingkat aktivitas permulaan total mereka lebih rendah. Alasan utama yang menyebabkan penghentian (kegagalan) bisnis mereka adalah karena kurangnya profitabilitas.
Nah, itu tadi beberapa poin penting untuk menjawab pertanyaan “Apa Manfaat Kewirausahaan Bagi Perekonomian Sebuah Negara?”. Semoga dapat membantu. Selamat belajar dan berkarya (maglearning.id).
2 comments