Materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 “Ciri Ciri Masa Pubertas”

IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 “Ciri Ciri Masa Pubertas”

Halo jumpa lagi dengan modul BDR online dari maglearning.id. Kali ini kita akan mempelajari materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 dengan kajian tentang Ciri Ciri Masa Pubertas.

Pengertian Masa Pubertas

Masa remaja awal atau masa pra puber adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja sebenarnya (masa pubertas), dimana seorang anak yang telah besar (puber = anak besar) ini sudah ingin berlaku seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap termasuk kelompok orang dewasa.

Masa pubertas“ (berasal dari bahasa latin “pubescere”, artinya mendapat rambut kemaluan), yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam rangkaian proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang jelas.

Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan sebagai pertanda awal seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas, berarti dia anggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian proses perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti khusus dalam kehidupan seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah terjadi perubahan-perubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik dalam pertumbuhan atau perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam perkembangan psikososial anak.

Waktu datangnya masa pubertas tidak dapat diketahui secara pasti. Ada anak-anak yang memulai masa pubertasnya pada usia yang lebih awal dan ada pula yang lebih belakangan.

Biasanya, anak perempuan mulai memasuki masa pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan dengan anak laki-laki. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun.

Menurut Sigmund Freud, masa pra puber atau remaja awal berada pada fase genital, dimana pada fase ini terjadi kesenangan atau kegairahan seksual yang sesungguhnya, bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan kematangan kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin adalah kelanjar yang bermuara langsung di saluran darah.

Dengan melalui pertukaran zat yang ada di antara jaringan-jaringan kelenjar dengan pembuluh rambut di dalam kelenjar tadi. Zat-zat yang keluar itu disebut hormon, selanjutnya hormon-hormon tadi memberikan stimulasi pada tubuh anak, sedemikian rupa. Sehingga anak merasakan adanya rangsangan-rangsangan tertentu. Suatu rangsangan hormonal ini menyebabkan rasa tidak tenang pada diri anak, suatu rasa yang belum pernah dialami sebelumnya pada akhir dunia anak-anaknya yang cukup menggembirakan.

Peristiwa kematangan tersebut pada perempuan terjadi 1,5 sampai 2 tahun lebih awal daripada laki-laki. Terjadi kematangan jasmani bagi perempuan biasanya ditandai dengan adanya menstruasi (mensis/t=bulan=datang bulan). Sedangkan pada laki-laki ditandai dengan keluarnya sperma pertama, biasanya lewat bermimpi merasakan kepuasan seksual.

Kematangan atas jenis kelamin tersebut, banyak tergantung dengan iklim, lingkungan budaya setempat, bangsa dan lain-lain, sehingga peristiwa ini tiap-tiap bangsa di dunia sering kali terjadi perbedaan waktunya yang mencolok.

Contoh bagi Indonesia dan Perancis terjadi pada usia 13-14 tahun (karena adanya kesamaan iklim). Tetapi di negeri panas, Arab Saudi umur 11-12 dan di Malabar pada umur 8-9, di negeri dingin Siberia pada umur 17-19 tahun.

Batasan usia remaja awal (pra puber) yang umum digunakan para ahli antara umur 12-15 tahun. Tetapi menurut Monks, Knoers dan Haditono (2001) batasan usia pra puber antara umur 10-13 tahun.

Ciri-Ciri Masa Puber (IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1)

Ciri-Ciri Primer

Ciri-ciri primer disini maksudnya ialah ciri-ciri yang menunjukkan pada organ tubuh secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Ciri-ciri primer pria dan wanita berbeda. Adapun ciri-ciri primer tersebut yaitu :

a.         Bagi laki-laki ditandai dengan keluarnya sperma pertama kali yang dikenal dengan “mimpi basah”

Hal ini dipengaruhi oleh hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland). Hormon ini merangsang testis sehingga testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa.

b.        Bagi perempuan ditandai dengan menstruasi (menarche)

Yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan indung telur (ovarium) yang terletak dalam rongga perut wanita bagian bawah, di dekat uterus yang berfungsi memproduksi sel-sel telur dan hormon-hormon estrogen dan progesteron.

Progesteron berfungsi untuk mematangkan sel telur, sedangkan estrogen mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada tubuh seseorang atau mengatur siklus haid atau menstruasi.

2.        Ciri-Ciri Sekunder

Ciri-ciri sekunder adalah ciri-ciri jasmaniah yang tidak langsung berhubungan sengan proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang membedakan laki-laki dan perempuan. Adapun ciri-ciri sekundernya, yaitu :

a.         Bagi laki-laki

  1. Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis dan lainnya. Sudah lazimnya dalam kehidupan ditemukan seorang anak yang baru menginjak remaja ini ditandai dengan tumbuhnya bulu-bulu halus di sebagian tubuh, seperti janggut, kumis dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena rangsangan kelenjar endoktrin yang bermuara di dalam darah.
  2. Selaput suara semakin besar dan berat.
  3. Wajah anak-anak sudah mulai hilang, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut lebar, bibir lebih menjadi penuh.
  4. Terjadi percepatan pertumbuhan otot sehingga terjadi pengurangan lemak dalam tubuh.
  5. Perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat dari anak perempuan, karena lebih banyak memiliki jaringan otot sehingga anak laki-laki lebih kuat daripada anak perempuan.

b.        Bagi perempuan

  1. Pinggul semakin besar
  2. Payudara mulai membesar
  3. Suara menjadi lebih halus (merdu), bulat dan tinggi.
  4. Tumbuh rambut di bagian-bagian tertentu dialat kelamin.
  5. Kulit semakin halus.

3.        Ciri-ciri Tersier

Cir-ciri tersier merupakan ciri-ciri yang berakibat dari dua ciri-ciri di atas. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Perubahan sikap dan perilaku
  2. Munculnya perasaan-perasaan negatif pada diri anak
  3. Ingin melepas diri dari orang tua
  4. Anak ingin menyamakan dirinya dengan orang dewasa

Menurut pendapat yang lain mengatakan bahwa Ciri-ciri masa puber :

1.         Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih

Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia akan dikenal sebagai “ Anak Puber.” Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “Remaja” atau ”Remaja Muda.”

2.        Masa Puber Adalah Periode yang Singkat

Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun.

Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “ cepat matang,” sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “ lambat matang.” Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalah setiap kelompok.

3.        Masa Puber Dibagi dalam Tahap-tahap

Meskipun masa puber relatif merupakan periode yang singkat dalam rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap Prapuber. Tahap ini merupakan tumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa 3 kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “ prapuber”, yaitu bukanlah seorang anak tetapi belum juga seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap pematangan.
  2. Tahap Puber. Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak perempuan dan pengalaman akan mimpi basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki.
  3. Tahap Pascapuber. Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau tahun kedua remaja. Selama tahap ini, ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks telah berkembang dengan matang.

4.        Masa Puber Merupakan Masa Pertumbuhan dan Perubahan yang Pesat

Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak nyaman, dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam membahas perubahan-perubahan ini,

5.        Masa Puber Merupakan Fase Negatif

Bertahun-tahun yang lalu, Charlotte Buhler menamakan masa puber sebagai fase negatif. Istilah fase menunjukkan periode yang berlangsung singkat, negatif berarti bahwa individu mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang.

Terdapat bukti bahwa sikap dan perilaku negatif merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang terburuk dai fase negatif ini akan berakhir bila individu secara seksual menjadi matang.

6.        Pubertas Terjadi pada Berbagai Usia

Purbetas dapat terjadi setiap saat antara usia lima atau enam tahun dan sembilan belas tahun. Tetapi, rata-rata anak perempuandalam kebudayaan Amerika saat ini menjadi matang secara seksualpada tiga belas tahun, dan rata-rata anak laki=laki setahun kemudian. Juga terdapat perbedaan waktuyangperluuntuk menyelesaikan proses perubahan masa puber. Variasi pada usia saat terjadinya pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses ini menimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki-laki dan perempuan.

Kriteria Masa Pubertas (IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1)

Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat. Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan untuk memastikan tahap Pubertas tertentu yang telah dicapai adalah menstruasi, basah malam , bukti yang diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar X dari perkembangan tulang.

Menstruasi pertama sering digunakan sebagai kriteria kematangan seksual anak perempuan, tetapi ini bukanlah perubahan fisik pertama dan terakhir yang terjadi selama masa puber.

Bila menstruasi terjadi, organ-organ seks dan ciri-ciri seks sekunder semua sudah mulai berkembang, tetapi belum ada yang matang. Menstruasi lebih tepat dianggap sebagai titik tengah dalam masa puber.

Bagi anak laki-laki, kriteria yang dipakai adalah basah malam. Selama tidur, penis kadang-kadang menjadi tegang, dan bibit atau cairan yang mengandung sperma dipancarkan. Ini merupakan cara yang normal bagi organ reproduksi pria untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang berlebihan.

Namun, tidak semua anak laki-laki mengalami gejala ini dan tidak semua menyadarinya. Selanjutnya, basah malam seperti menstruasi, terjadi setelah beberapa perkembangan pubertas terjadi dan karenanya tidak dapat digunakan sebagai kriteria yang tepat untuk menentukan terjadinya pubertas.

Analisis kimia terhadap air seni anak laki-laki yang pertama di pagi hari dapat merupakan cara yang efektif untuk menentukan kematangan seksual, seperti halnya analisis terhadap air seni wanita, yang dipakai untuk menentukan ada tidaknya estrogen, yaitu hormon gonadotrofik wanita.

Namun, kesulitan praktis untuk memperoleh contoh dari air seni anak laki-laki pada pagi hari dan cara ini agak terbatasi pada anak perempuan.

Foto sinar-X dari berbagai bagian tubuh, terutama tangan dan lutut, selama tumbuh pesat praremaja dapat menunjukkan apakah masa puber mulai dan menunjukkan tingkat kemajuan pubertas. Sampai sekarang, cara yang memakai foto sinar-X merupakan metode yang dapat dipercaya untuk menentukan kematangan seksual, meskipun seperti halnya analisis kimia terhadap air seni pagi hari mempunyai kesulitan praktis tertentu yang tidak memungkinkan metode ini dipakai secara luas.

Perkembangan Masa Pubertas

Secara umum terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal (12 / 13 tahun). Menurut Dr. Zakiah Darajadjat, bahwa diantara hal yang kurang menyenangkan remaja adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan, hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus.

Perubahan Tubuh Pada Masa Puber

 Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.

1)        Perubahan ukuran tubuh

Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan. Rata-rata tinggi anak laki-laki adalah sekitar 59 atau 60 inch (150 atau 152 cm) sedangkan tinggi anak perempuan sekitar 54 atau 55 inch (137 atau 140 cm).

Karena penambahan tinggi anak laki-laki dan anak perempuan selama masa remaja sekitar 9 atau 10 inch (22,5 atau 25 cm) dan pertumbuhan relatif sedikit, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding laki-laki.

Bagi anak laki-laki, permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh dimulai rata-rata pada usia 12,8 tahun dan rata-rata berakhir pada 15,3 tahun, dengan puncaknya pada empat belas tahun. Peningkatan tinggi badan yang terbesar terjadi setahun sesudah dimulainya masa puber.

Sesudahnya, pertumbuhan menurun dan berlangsung lambat sampai usia dua puluh atau dua puluh satu tahun. Karena periode pertumbuhan yang lebih lama, anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan pada saat sudah matang.

Pertambahan berat tidak hanya karna lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot bertambah besar. Jadi, meskipun anak puber dengan pesat bertambah berat, tetapi sering kali kelihatannya kurus dan kering. Pertambahan berat yang paling besar pada anak perempuan terjadi sesaat sebelum dan sesudah menstruasi.

Setelah itu pertambahan berat badan hanya sedikit. Bagi anak laki-laki, pertambahan berat badan maksimum terjadi setahun atau dua tahun setelah anak perempuan dan mencapai puncaknya pada usia enam belas tahun, setelah itu pertambahan berat badan hanya sedikit.

Percepatan pertumbuhan berat badan juga terjadi dalam penambahan berat badan, yakni sekitar 13 Kg bagi anak laki-laki dan 10 Kg bagi anak perempuan. Pertumbuhan ini lebih mudah dipengaruhi melalui diet, latihan dan gaya hidup umumnya.

Kegemukan selama masa puber bagi anak laki-laki dan anak perempuan tidaklah aneh. Antara usia sepuluh dan dua belas tahun, di sekitar permulaan terjadinya pertumbuhan pesat, anak cenderung menumpuk lemak di perut, di sekitar puting susu, di pinggul dan paha, di pipi, leher dan rahang.

Lemak ini biasanya hilang setelah kematangan masa puber dan pertumbuhan pesat tinggi badan dimulai, meskipun ada yang menetap sampai dua tahun lebih selama awal masa puber.

2)        Perubahan Proporsi Tubuh

Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil, sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan.

Barulah pada bagian akhir masa remaja seluruh daerah tubuh mencapai ukuran dewasa, meskipun perubahan besar terjadi sebelum masa puber usai.

Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu, dan ukuran pinggang berkembang. Pada mulanya ukuran pinggang tampak tinggi karena kaki menjadi lebih panjang dari badan. Dengan bertambah panjangnya badan, ukuran pinggang berkurang sehingga memberikan perbandingan tubuh dewasa. Lebar pinggul dan bahu dipengaruhi oleh usia kematangan.

Anak laki-laki yang lebih cepat matang biasanya mempunyai pinggul yang lebih lebar daripada anak yang lebih lambat matang, dan anak perempuan yang lebih lambat matang mempunyai pinggul yang sedikit lebih besar daripada anak yang cepat matang.

Tidak lama sebelum masa puber, tungkai kaki lebih panjang daripada badan dan keadaan ini bertahan sampai sekitar usia lima belas tahun. Pada anak yang lambat matang, pertumbuhan tungkai kaki berlangsung lebih lama daripada anak yang cepat matang, sehingga tungkai kaki lebih panjang.

Tungkai kaki anak yang cepat matang cenderung pendek, gemuk sedangkan tungkai kaki yang lambat matang pada umumnya lebih ramping.

Pola yang sama terjadi pada pertumbuhan lengan, yang pertumbuhannya mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga tampaknya terlalu panjang. Seperti halnya dengan pertumbuhan tungkai kaki, pertumbuhan lengan dipengaruhi oleh usia kematangan.

Anak-anak yang cepat matang yang mempunyai tungkai kaki lebih pendek daripada tungkai kaki anak yang lambat matang. Sampai pertumbuhan lengan dan tungkai kaki mendekati sempurna, barulah tercapai perbandingan yang baik dengan tangan dan kaki, yang keduanya mencapai ukurannya kematangan pada awal masa puber.

Ciri-ciri seks primer

Perubahan fisik pokok ketiga adalah pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri seks primer, menunjukkan pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Ciri-ciri seks primer ini ini berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan.

Bagi anak laki-laki, ciri-ciri seks primer yang sangat penting ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan (penis) dan kantung kemaluan (scrotum), yang mulai terjadi pada usia sekitar 12 tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk skrotum. Pada skrotum, terdapat dua buah testis (bauh pelir) yang tergantung dibawah penis.

Testis ini sebenarnya telah ada sejak kelahiran, namun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Testis mencapai kematangan penuh pada usia 20 atau 21 tahun, yang mula-mula terlihat pada peningkatan pajang penis, yang secara berangsur-angsur bertambah besar.

Perubahan-perubahan pada ciri-ciri seks primer pada pria ini sangat dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland). Hormon perangsang pria ini merangsang testis, sehingga testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa.

Sperma yang dihasilkan dalam testis selama masa remaja ini, memungkinkan untuk mengadakan reproduksi untuk pertama kalinya. Karena itu, kadang-kadang sekitar usia 12 tahun, anak laki-laki kemungkinan untuk mengalami penyemburan air mani (ejaculation of semen) mereka yang pertama atau yang dikenal dengan istilah “mimpi basah”.

Sementara itu, pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan manarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh gadis. Terjadinya menstruasi yang pertama ini memberi petunjuk bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan telah matang, sehingga memungkinkan mereka untuk mengandung dan melahirkan anak.

Munculnya menstruasi pada perempuan ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan indung telur (ovarium). Ovarium terletak dalam rongga perut wanita bagian bawah, di dekat uterus yang berfungsi memproduksi sel-sel (ovum) dan hormon-hormon estrogen dan progesteron.

Hormon progresteron bertugas untuk mematangkan dan mempersiapkan sel telur (ovum) sehingga siap untuk dibuahi. Sedangkan hormon estrogen adalah hormon yang mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada tubuh seseorang. Hormon ini juga mengatur siklus menstruasi.

Oleh sebab itu, menstruasi pertama pada seorang gadis didahului oleh sejumlah perubahan lain, yang meliputi pembesaran payudara, kemunculan rambut di sekitar daerah kelamin, pembesaran pinggul daan bahu. Selanjutnya, ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya, maka ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris berkembang pesat.

Perubahan ciri-ciri seks sekunder

Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Tanda-tanda jasmaniah ini muncul sebagai konsekuensi dari berfungsinya hormon-hormon yang disebutkan di atas.

Di antara tanda-tanda jasmaniah yang terlihat pada laki-laki adalah tumbuh kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu ketiak, di dada, di kaki dan di lengan, dan di sekitar kemaluan, serta otot-otot menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan terlihat payudara dan pinggul yang membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu ketiak dan di sekitar kemaluan.

Video Materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 “Ciri Ciri Masa Pubertas”

Video pembelajaran tematik muatan Materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 tentang Ciri Ciri Masa Pubertas di atas bisa kamu manfaatkan untuk memperjelas pemahaman kamu tentang materi ini. Jadi silakan pilih gaya belajar kamu ya….

Latihan Soal Materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 “Ciri Ciri Masa Pubertas”

Setelah mempelajari materi modul BDR Materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 tentang Ciri Ciri Masa Pubertas di atas silakan uji hasil belajar kamu menggunakan kuis online interaktif dengan link di bawah ini:

https://quizizz.com/join/quiz/5dd4b0460415b9001be5617d/start

Latihan Soal Materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 “Ciri Ciri Masa Pubertas”

Demikianlah modul online materi IPA Kelas 6 Tema 6 Subtema 1 tentang Ciri Ciri Masa Pubertas yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat, selamat belajar dengan menyenangkan (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan