Perbedaan Sosialisasi Primer dan Sekunder

Perbedaan Sosialisasi Primer dan Sekunder, Apa Saja ?

Perbedaan Sosialisasi Primer dan Sekunder – Jenis jenis sosialisasi pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Goffmen mengatakan bahwa kedua sosialisasi tersebut sama-sama terjadi dalam sebuah institusi total. Dimana ada tempat proses itu terjadi dan sejumlah individu yang melakukan kegiatan yang sama serta berada pada situasi yang sama pula.

Pengertian Sosialisasi primer

Sebelum membahas perbedaan sosialisasi primer dan sekunder terlebih dulu kita kupas apa pengertian dari sosialisasi primer dan sekunder. Pengertian sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani oleh individu dalam suatu lembaga masyarakat. Adapun lembaga masyarakat yang dimaksud adalah keluarga.

Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, dengan belajar menjadi anggota masyarakat atau keluarga. Umumnya sosialisasi ini berlangsung saat anak berusia 1 hingga 5 tahun, atau ketika sang anak belum masuk sekolah.

  • Horton Coley berpendapat bahwa kelompok primer memiliki ciri-ciri antara lain: setiap anggota kelompok primer memiliki keterikatan, sehingga mereka saling mengenal satu dengan yang lainnya, sosialisasi pada kelompok primer dilakukan dengan cara bertatap muka, anggota kelompok primer memiliki hubungan yang sangat dekat sehingga terjadi sosialisasi yang intim dan kekeluargaan.
  • Hommans berpendapat bahwa sosialisasi primer adalah sosialisasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang berkomunikasi dengan intensitas yang tinggi dan langsung.
  • Barger dan Luckman berpendapat bahwa sosialisasi primer merupakan sosialisasi yang pertama kali dijalankan oleh seseorang dimulai sejak ia kecil dengan mempelajari nilai-nilai serta kebiasaan yang ada di dalam keluarga secara bertahap. Sosialisasi primer berlangsung saat anak berumur 0-5 tahun, yaitu ketika anak belum memasuki dunia sekolah, sehingga anak hanya mengenal anggota keluarga dan orang terdekatnya saja.

Pada sosialisasi primer anak mulai belajar membedakan dirinya dengan anggota keluarga lain dan menempatkan dirinya menjadi bagian dari anggota keluarga tersebut. pada tahap ini keberadaan serta partisipasi anggota keluarga lainnya serta orang terdekatnya memiliki peranan yang penting sekali, sehingga dapat membantu perkembangan dan pembentukan kepribadian anak.

Pengertian Sosialisasi sekunder

Tanpa mengupas apa itu sosialisasi sekunder, maka kita tidak akan tahu apa saja perbedaan sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi sekunder merupakan proses belajar yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu lingkungan. Sosialisasi sekunder merupakan proses sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer yang telah diterima oleh seseorang.

Sosialisasi sekunder merupakan sosialisasi yang terjadi di luar lingkungan keluarga, yakni interaksi antara seseorang dengan orang lain yang bukan keluarganya, serta lingkungan yang bukan rumahnya.

Horton Cooley berpendapat bahwa kelompok sekunder memiliki ciri-ciri sebagai berikut: melibatkan orang bayak, tidak memiliki hubungan yang erat, dapat dilakukan dengan orang asing, serta sosialisasi sekunder memiliki sifat yang hanya sementara. Jalaludin Rakhmat berpendapat serupa dengan Horton Coley yang membedakan kelompok sosialisasi sekunder ke dalam beberapa karakteristik:

  1. sosialisasi sekunder memiliki komunikasi yang sangat luas dan tak terbatas. Komunikasi yang dilakukan bersifat dangkal, artinya hanya menampilkan kepribadian luar yang dimiliki oleh seseorang, berbeda dengan sosialisasi primer yang memiliki sifat komunikasi yang dalam, artinya komunikasi ini bersifat intim dan dapat melibatkan kepribadian seseorang yang sebenarnya.
  2. Kelompok sekunder menekankan komunikasi yang berkualitas pada aspek isi komunikasi sedangkan kelompok primer menekankan pada komunikasi yang berkualitas pada aspek hubungan artinya, komunikasi dilakukan hanya untuk mempererat hubungan.
  3. Sosialisasi sekunder pada umumnya merupakan komunikasi yang dilakukan secara formal, berbeda degan sosialisasi primer, yang bersifat informal.
  4. Sosialisasi sekunder memiliki sifat non-personal, sedangkan komunikasi pada sosialisasi primer bersifat personal.
  5. Komunikasi dapa sosialisasi sekunder cenderung instrumental dan logis lain halnya dengan komunikasi pada sosialisasi primer, komunikasinya cenderung ekspresif.

 

Perbedaan Sosialisasi Primer dan Sekunder

Nah, setelah membahas pengertian sosialisasi primer dan sekunder di atas, maka tentunya Anda sudah mengetahui garis besar perbedaan antara sosialisasi primer dengan sekunder. Ada beberapa perbedaan sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Perbedaan kedua jenis sosialisasi itu bisa dilihat dari tiga aspek sebagai berikut:

Aspek Tahapan Sosialisasi

Sosialisasi primer merupakan tahapan sosialisasi yang pertama bagi seorang individu. Sedangkan sosialisasi sekunder ialah tahapan lanjutan yang dialami oleh seorang individu setelah ia menjalani sosialisasi primer.

Aspek Waktu Sosialisasi

Sosialisasi primer berlangsung saat individu masih berusia 1-5 tahun. Interaksi yang terjalin masih di seputar lingkup keluarga, dan belum mulai masuk ke lingkungan yang lebih luas, seperti lembaga pendidikan. Sedangkan sosialisasi sekunder berlangsung saat individu telah berada di luar lingkup lingkungan keluarga.

Aspek Agen Sosialisasi

Agen sosialisasi pada tahapan sosialisasi primer adalah keluarga. Sedangkan agen sosialisasi pada sosialisasi sekunder ialah lembaga pendidikan, kelompok teman sebaya, lembaga pekerjaan, dan lingkungan lain yang lingkupnya lebih luas dari keluarga.

 

Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai apa saja aspek-aspek perbedaan sosialisasi primer dan sekunder lengkap dengan pengertian sosialisasi primer dan sekunder. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain kesempatan. (maglearning.id)

 

Loading...

Tinggalkan Balasan