Pengertian dan Contoh Komunikasi Tertulis

Pengertian dan Contoh Komunikasi Tertulis

Pengertian dan Contoh Komunikasi Tertulis – Komunikasi tertulis adalah salah satu jenis komunikasi yang menggunakan tulisan atau simbol-simbol tertentu sebagai medium untuk mengirimkan pesan dari satu pihak ke pihak lain. Misalnya, surat, email, teks, dan memo merupakan contoh-contoh dari komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis merupakan salah satu jenis komunikasi yang sangat berguna dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Contoh Komunikasi Tertulis

Berikut ini adalah beberapa contoh komunikasi tertulis:

  1. Surat: Surat merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang paling umum digunakan. Surat biasanya dikirim melalui pos dan bisa berisi pesan pribadi, bisnis, atau resmi.
  2. Email: Email adalah salah satu jenis komunikasi tertulis yang sangat populer dan sering digunakan saat ini. Email memungkinkan kita untuk mengirim pesan kepada orang lain secara cepat dan mudah melalui internet.
  3. Teks: Teks atau pesan singkat merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang sangat populer di antara orang-orang muda. Teks biasanya dikirim melalui telepon seluler atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.
  4. Memo: Memo adalah salah satu jenis komunikasi tertulis yang biasanya digunakan dalam komunikasi internal di sebuah perusahaan atau organisasi. Memo bisa berisi pesan resmi, instruksi, atau pengumuman yang dikirim kepada para pegawai atau anggota organisasi.
  5. Laporan: Laporan adalah salah satu jenis komunikasi tertulis yang biasanya digunakan untuk menyajikan hasil penelitian atau informasi yang terkumpul kepada pihak yang berwenang. Laporan biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti judul, latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan.

Keuntungan dan Kekurangan Komunikasi Tertulis

Ada beberapa keuntungan dari komunikasi tertulis, diantaranya adalah:

  1. Dokumentasi: Komunikasi tertulis memberikan dokumentasi yang jelas dari pesan yang dikirimkan. Hal ini sangat bermanfaat jika terjadi sesuatu yang perlu diingat kembali atau dibutuhkan sebagai bukti.
  2. Waktu: Komunikasi tertulis memungkinkan kita untuk mengirim pesan kepada orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung. Ini sangat berguna jika kita tinggal jauh dari orang yang kita ingin hubungi atau jika kita sibuk dengan kegiatan lain.
  3. Kesempatan untuk memikirkan kembali: Dalam komunikasi tertulis, kita memiliki kesempatan untuk memikirkan kembali apa yang akan kita tulis sebelum mengirimkannya. Ini memungkinkan kita untuk menyusun pesan dengan lebih hati-hati dan menghindari kesalahan atau kekeliruan.

Namun, ada juga beberapa kekurangan dari komunikasi tertulis, diantaranya adalah:

  1. Kurangnya nonverbal cues: Dalam komunikasi tertulis, kita tidak dapat melihat reaksi atau ekspresi dari orang yang menerima pesan. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau salah interpretasi pesan.
  2. Kurangnya respons instan: Komunikasi tertulis biasanya membutuhkan waktu untuk mengirim dan menerima pesan, sehingga kita tidak dapat mendapatkan respons instan seperti yang terjadi dalam komunikasi lisan.
  3. Tidak adanya feedback: Dalam komunikasi tertulis, kita tidak dapat melihat atau mendengar reaksi langsung dari orang yang menerima pesan. Hal ini dapat menyulitkan dalam memberikan atau menerima feedback yang berguna.

Kapan Menggunakan Komunikasi Tertulis

Ada beberapa situasi di mana komunikasi tertulis lebih sesuai daripada komunikasi lisan. Berikut ini adalah beberapa contoh contoh situasi yang tepat untuk menggunakan komunikasi tertulis:

  1. Ketika kita ingin mengirim pesan kepada orang yang tinggal jauh dari kita: Komunikasi tertulis memungkinkan kita untuk mengirim pesan kepada orang yang tinggal jauh dari kita tanpa harus bertatap muka secara langsung.
  2. Ketika kita sibuk dengan kegiatan lain: Jika kita sibuk dengan kegiatan lain, komunikasi tertulis memungkinkan kita untuk mengirim pesan kepada orang lain tanpa harus menyela kegiatan yang sedang kita lakukan.
  3. ketika kita ingin memberikan dokumentasi yang jelas: Komunikasi tertulis memberikan dokumentasi yang jelas dari pesan yang dikirimkan, sehingga sangat berguna jika terjadi sesuatu yang perlu diingat kembali atau dibutuhkan sebagai bukti.
  4. ketika kita ingin memikirkan kembali apa yang akan kita sampaikan: Dalam komunikasi tertulis, kita memiliki kesempatan untuk memikirkan kembali apa yang akan kita tulis sebelum mengirimkannya. Ini memungkinkan kita untuk menyusun pesan dengan lebih hati-hati dan menghindari kesalahan atau kekeliruan.
  5. ketika kita ingin mengirim pesan yang sifatnya resmi atau formal: Komunikasi tertulis lebih formal daripada komunikasi lisan, sehingga lebih sesuai digunakan dalam situasi yang sifatnya resmi atau formal.

Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai pengertian dan contoh contoh komunikasi tertulis. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain kesempatan (maglearning.id).

 

Loading...