Sebelum membahas mengenai contoh contoh perubahan kimia sekaligus dengan ciri cirinya sebaiknya kita bahas terlebih dulu tentang pengertian perubahan kimia itu apa. Perubahan kimia adalah proses di mana satu atau lebih substansi diubah menjadi substansi lain dengan sifat yang berbeda.
Dalam perubahan kimia, substansi yang terlibat dikenal sebagai reaktan dan hasilnya sebagai produk. Proses perubahan kimia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu reaksi endotermik dan eksotermik.
Reaksi Endotermik dan Eksotermik
Reaksi endotermik adalah reaksi di mana reaktan menyerap energi dari lingkungan selama reaksi. Sebagai contoh, pembakaran bahan bakar seperti bensin adalah reaksi endotermik karena bahan bakar menyerap energi dari oksigen yang digunakan untuk membakarnya.
Contoh Contoh Perubahan Kimia Reaksi Endotermik
Beberapa contoh perubahan kimia reaksi endotermik adalah:
- Pembakaran bahan bakar: Pembakaran bahan bakar seperti bensin atau minyak tanah adalah reaksi endotermik karena menghasilkan panas.
- Respirasi sel: Proses respirasi sel yang membakar glukosa untuk menghasilkan energi adalah reaksi endotermik.
- Pembentukan garam: Pembentukan garam dari ion-ion yang terpisah adalah reaksi endotermik karena menghasilkan panas.
- Pembentukan Ammonium Nitrat: Pembentukan Ammonium Nitrat dari Ammonia dan Nitric acid adalah reaksi endotermik karena menghasilkan panas.
Reaksi eksotermik adalah reaksi di mana reaktan mengeluarkan energi ke lingkungan selama reaksi. Sebagai contoh, reaksi antara asam sulfat dan natrium hidroksida menghasilkan garam natrium sulfat dan air, yang merupakan reaksi eksotermik karena energi diserap dalam bentuk panas.
Contoh Contoh Perubahan Kimia Reaksi Eksotermik
Beberapa contoh perubahan kimia reaksi eksotermik adalah:
- Pembentukan oksigen dari oksigen dioksida: Pembentukan oksigen dari oksigen dioksida melalui proses elektrolisis adalah reaksi eksotermik karena menghasilkan panas.
- Pembuatan asam sulfat dari asam sulfat hidrat : Pembuatan asam sulfat dari asam sulfat hidrat dengan menghilangkan air dari asam sulfat hidrat adalah reaksi eksotermik karena menghasilkan panas.
- Pembentukan Nitrogen monoksida: Pembentukan Nitrogen monoksida dari Nitrogen dan oksigen adalah reaksi eksotermik karena menghasilkan panas.
Reaksi Spontan Dan Non-Spontan
Perubahan kimia dapat juga dibedakan menjadi dua jenis lain, yaitu reaksi spontan dan non-spontan. Reaksi spontan adalah reaksi yang akan terjadi secara alami tanpa dibantu oleh faktor luar. Contohnya adalah pembakaran bahan bakar di dalam mesin mobil.
Contoh Contoh Perubahan Kimia Reaksi Spontan
Beberapa contoh perubahan kimia reaksi spontan adalah:
- Pembentukan oksigen dari oksigen dioksida: Pembentukan oksigen dari oksigen dioksida melalui proses elektrolisis adalah reaksi spontan karena akan terjadi tanpa diberikan energi tambahan.
- Pembentukan Nitrogen monoksida: Pembentukan Nitrogen monoksida dari Nitrogen dan oksigen adalah reaksi spontan karena akan terjadi tanpa diberikan energi tambahan.
- Pembentukan garam: Pembentukan garam dari ion-ion yang terpisah adalah reaksi spontan karena akan terjadi tanpa diberikan energi tambahan.
Note: Perubahan kimia spontan adalah perubahan kimia yang akan terjadi tanpa diberikan energi tambahan dan tidak memerlukan katalisator, sehingga dapat terjadi sendiri. Namun ada juga perubahan kimia yang spontan tapi dilakukan dengan menambahkan energi atau dengan menggunakan katalisator.
Contoh Contoh Perubahan Kimia Reaksi Non-Spontan
Reaksi non-spontan adalah reaksi yang tidak akan terjadi secara alami tanpa dibantu oleh faktor luar. Contohnya adalah proses elektrolisis air untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen.
Beberapa contoh perubahan kimia reaksi non-spontan adalah:
- Elektrolisis air: Proses elektrolisis air untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen adalah reaksi non-spontan karena memerlukan energi listrik.
- Pembentukan urea dari ammonium karbamat : Pembentukan urea dari ammonium karbamat melalui reaksi kondensasi adalah reaksi non-spontan karena memerlukan energi untuk menghilangkan molekul air.
- Fotosintesis : Proses fotosintesis yang mengubah CO2 dan H2O menjadi oksigen dan glukosa melalui energi cahaya adalah reaksi non-spontan.
- Elektrolisis : Proses elektrolisis untuk memisahkan ion-ion dari suatu senyawa konduksi listrik adalah reaksi non-spontan karena memerlukan energi listrik
- Pembentukan Ammonia : Pembentukan Ammonia dari Nitrogen dan oksigen melalui reaksi Haber-Bosch adalah reaksi non-spontan karena memerlukan energi yang cukup tinggi, tekanan yang cukup tinggi dan katalisator.
Note: Perubahan kimia non-spontan adalah perubahan kimia yang tidak akan terjadi tanpa diberikan energi tambahan atau tidak dapat terjadi secara alami, sehingga perlu diberikan energi atau katalisator untuk dapat terjadi.
Ciri Ciri Perubahan Kimia
Perubahan kimia dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti perubahan warna, perubahan suhu, perubahan tekanan, perubahan pH, perubahan massa, dan lain-lain. Beberapa reaksi kimia juga dapat dilihat dari perubahan kondisi fisik dari reaktan dan produk.
Perubahan kimia dapat dikenali dari beberapa ciri, di antaranya:
- Terbentuknya zat baru: Dalam perubahan kimia, zat yang awalnya ada akan berubah menjadi zat yang berbeda.
- Perubahan warna: Perubahan warna dapat menjadi tanda bahwa perubahan kimia telah terjadi.
- Perubahan suhu: Perubahan suhu dapat menunjukkan bahwa reaksi kimia sedang berlangsung.
- Perubahan tekanan: Perubahan tekanan dapat menunjukkan bahwa reaksi kimia sedang berlangsung.
- Perubahan massa: Dalam perubahan kimia, massa zat yang terlibat dalam reaksi dapat berubah.
- Perubahan jumlah partikel: Dalam perubahan kimia, jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi dapat berubah.
- Perubahan energi: Dalam perubahan kimia, energi dapat diterima atau dilepaskan.
Jadi, setelah meilhat contoh contoh perubahan kimia di atas bisa dikatakan bahwa perubahan kimia dapat terjadi dengan berbagai cara, seperti melalui pemanasan, perubahan tekanan, perubahan konsentrasi, perubahan pH, dan lain-lain. Beberapa reaksi kimia juga dapat terjadi melalui perlakuan kimia, seperti penambahan senyawa katalis, penambahan senyawa pengatur, dan lain-lain.
Dengan demikian perubahan kimia dapat dikenali dari perubahan warna, perubahan suhu, perubahan tekanan, perubahan pH, perubahan massa dan sebagainya.
Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai contoh contoh perubahan kimia beserta ciri-cirinya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami dai lain kesempatan. (maglearning.id)