Pengertian komunikasi visual adalah sebuah proses dimana informasi disampaikan atau disebarluaskan melalui media visual, seperti gambar, simbol, foto, ikon, atau grafik. Komunikasi visual merupakan bagian dari komunikasi nonverbal, yang merujuk pada komunikasi tanpa menggunakan kata-kata atau verba.
Menurut para ahli, komunikasi visual dapat memiliki beberapa tujuan, seperti menyampaikan informasi, mengajak orang kepada tindakan, atau membangun hubungan dengan audiens. Komunikasi visual juga dapat memainkan peran penting dalam membantu orang memahami konsep abstrak atau membantu mereka mengingat informasi dengan lebih mudah.
Komunikasi visual dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara efektif tanpa menggunakan kata-kata, terutama ketika pesan tersebut dirujuk pada objek yang mudah dikenali atau disajikan dalam bentuk visual yang mudah dipahami. Misalnya, ikon-ikon yang digunakan dalam navigasi website atau aplikasi ponsel merupakan contoh dari komunikasi visual yang efektif.
Selain itu, komunikasi visual juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara emosional atau persuasif. Contohnya, sebuah iklan yang menggunakan gambar atau foto yang menyentuh hati mungkin lebih efektif daripada iklan yang hanya menggunakan teks.
Dalam dunia desain, komunikasi visual merupakan bagian yang sangat penting. Desainer grafis, ilustrator, dan desainer produk harus mampu menggunakan komunikasi visual secara efektif untuk menyampaikan pesan atau menciptakan suasana yang diinginkan.
Komunikasi visual juga sangat penting dalam dunia periklanan, karena iklan yang efektif harus mampu menyampaikan pesan dengan cepat dan mudah dipahami. Selain itu, komunikasi visual juga digunakan dalam dunia pendidikan, seni, dan banyak bidang lainnya.
Secara keseluruhan, komunikasi visual merupakan sebuah proses penting yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan cara visual. Ini dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami atau untuk menciptakan suasana yang diinginkan.
Informasi Visual Lebih Cepat Diproses Oleh Otak ?
Pengertian komunikasi visual diantaranya adalah komunikasi non-verbal, lalu bagaimanakah otak memprosesnya? Menurut beberapa penelitian, informasi visual dapat diproses oleh otak lebih cepat daripada informasi yang disampaikan secara verbal. Salah satu alasan mengapa informasi visual lebih cepat diproses oleh otak adalah karena otak manusia secara alami lebih mudah memahami dan mengingat informasi yang disajikan dalam bentuk visual.
Informasi visual dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti gambar, ikon, foto, atau grafik. Ketika kita melihat sebuah gambar atau ikon, otak kita secara otomatis memproses informasi tersebut dengan cepat. Hal ini karena otak kita terlatih untuk memahami informasi visual dengan cepat, terutama informasi yang mudah dikenali atau menggunakan simbol yang sudah familiar.
Selain itu, otak manusia juga lebih cepat memproses informasi visual yang terorganisir dengan baik daripada informasi yang disajikan secara acak atau tidak terorganisir. Misalnya, sebuah grafik yang terorganisir dengan baik akan lebih mudah dipahami daripada sekumpulan data yang disajikan dalam bentuk teks.
Namun, meskipun informasi visual dapat diproses oleh otak lebih cepat daripada informasi verbal, tidak selalu benar bahwa informasi visual selalu lebih efektif daripada informasi verbal. Tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi, kadang-kadang informasi verbal mungkin lebih efektif daripada informasi visual.
Secara keseluruhan, informasi visual dapat diproses oleh otak lebih cepat daripada informasi verbal, terutama jika informasi tersebut disajikan dalam bentuk yang terorganisir dengan baik dan mudah dipahami. Namun, tidak selalu benar bahwa informasi visual selalu lebih efektif daripada informasi verbal.
Unsur-Unsur Komunikasi Visual
Setelah membahas pengertian komunikasi visual di atas mari kita lanjutkan dengan mengurai apa saja yang menjadi unsur-unsurnya. Unsur-unsur komunikasi visual merupakan elemen-elemen yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan secara visual. Beberapa unsur utama komunikasi visual meliputi:
- Warna: Warna dapat memberikan makna dan menciptakan suasana yang diinginkan. Misalnya, warna merah dapat menandakan peringatan atau bahaya, sedangkan warna biru dapat menandakan ketenangan atau kepercayaan.
- Garis: Garis dapat mengatur visual dan memberikan struktur pada sebuah komunikasi visual. Garis juga dapat menandakan arah atau mengarahkan perhatian ke sebuah objek.
- Bentuk: Bentuk dapat memberikan makna dan menciptakan suasana yang diinginkan. Misalnya, bentuk lingkaran dapat menandakan kesatuan atau keharmonisan, sedangkan bentuk kotak dapat menandakan kestabilan atau ketegasan.
- Tekstur: Tekstur dapat memberikan kesan visual dan menciptakan suasana yang diinginkan. Misalnya, tekstur yang halus dapat menandakan kemewahan atau kelembutan, sedangkan tekstur yang kasar dapat menandakan keseriusan atau kekuatan.
- Spasial: Spasial merujuk pada posisi, jarak, dan orientasi objek dalam sebuah komunikasi visual. Spasial dapat mempengaruhi bagaimana informasi diinterpretasikan oleh pengamat.
- Typography: Typography terkait dengan penggunaan huruf dan teks dalam sebuah komunikasi visual. Typography dapat mempengaruhi bagaimana informasi diinterpretasikan oleh pengamat, terutama jika menggunakan font yang tepat.
- Ikon: Ikon adalah simbol visual yang digunakan untuk mewakili sesuatu. Ikon dapat membantu mempercepat pemahaman informasi karena mudah dikenali dan dipahami.
Secara keseluruhan, unsur-unsur komunikasi visual merupakan elemen penting yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan secara visual. Masing-masing unsur memiliki peran yang berbeda dalam menciptakan suasana yang diinginkan dan mempengaruhi bagaimana informasi diinterpretasikan oleh pengamat.
Cara Membuat Informasi Visual Yang Baik
Untuk membuat informasi visual yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Pilihlah jenis informasi visual yang sesuai: Pilih jenis informasi visual yang sesuai dengan tujuan komunikasi dan audiens yang akan dituju. Misalnya, jika ingin menyajikan data statistik, maka grafik atau diagram mungkin lebih cocok daripada foto atau ilustrasi.
- Buatlah informasi visual yang terorganisir: Jangan membuat informasi visual yang acak atau tidak terorganisir, karena ini akan membuat audiens kebingungan dan sulit memahami informasi. Buatlah informasi visual yang terstruktur dengan baik dan mudah dipahami.
- Gunakan warna secara efektif: Warna dapat mempengaruhi suasana dan menyampaikan makna. Gunakan warna secara efektif dengan mempertimbangkan apa yang ingin disampaikan dan suasana yang ingin diciptakan.
- Gunakan ikon dan simbol yang familiar: Ikon dan simbol yang familiar akan lebih mudah dipahami oleh audiens daripada ikon atau simbol yang tidak familiar. Pilih ikon dan simbol yang sesuai dengan tujuan komunikasi dan mudah dipahami oleh audiens.
- Sesuaikan dengan audiens: Sesuaikan informasi visual dengan audiens yang akan dituju. Misalnya, jika audiens terdiri dari orang dewasa, maka informasi visual yang lebih kompleks mungkin lebih sesuai daripada informasi visual yang sederhana.
- Sesuaikan dengan konteks: Sesuaikan informasi visual dengan konteks yang tepat. Misalnya, jika informasi visual akan digunakan dalam sebuah presentasi bisnis, maka gunakan warna dan gaya yang lebih formal daripada informasi visual yang digunakan dalam acara sosial.
- Buatlah informasi visual yang estetis: Buatlah informasi visual yang estetis dengan menggunakan elemen desain yang terorganisir dan harmonis. Ini akan membuat informasi visual lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan dilihat.
- Jaga konsistensi: Jaga konsistensi dalam penggunaan elemen desain dan gaya dari informasi visual yang Anda buat. Ini akan membuat informasi visual lebih mudah dipahami dan lebih terlihat profesional.
Demikianlah apa yang bisa kami sajikan mengenai pengertian komunikasi visual dan unsur-unsurnya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain bahasan. (maglearning.id)