Materi Perdagangan Internasional Kelas 11 ini merupakan sebuah ringkasan singkat untuk memudahkan Anda untuk belajar tentang pengertian perdagangan internasional, beserta manfaat dan faktor-faktor pendorongnya. Mudah-mudahan ringkasan ini bisa membantu Anda untuk belajar lebih mudah.
Perdagangan Internasional adalah suatu proses tukar menukar atau jual beli barang dan jasa yang terjadi antara dua negara atau lebih. Dalam perdagangan internasional terdapat istilah ekspor yaitu kegiatan menjual barang dan jasa keluar negeri dan istilah impor yaitu membeli barang dan jasa dari luar negeri. Negara yang mengekspor barang dan jasa disebut eksportir, sedangkan negara yang mengimpor barang disebut importir.
Manfaat Perdagangan Internasional
- Menambah devisa negara
- Meningkatkan kesempatan kerja
- Menstabilkan harga
- Mempercepat alih teknologi
- Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri
- Dapat memperluas pasar dan menambah keuntungan
- Mempererat hubungan antarnegara
- Meningatkan kemakmuran masyarakat suatu negara
- Mencegah terjadinya krisis
- Mempermudah mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
- Untuk memenuhi kebutuhan barang maupun jasa dalam negeri
- Perbedaan iklim, sumber daya alam, budaya, tenaga kerja, dan jumlah penduduk
- Perbedaan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Selera
- Adanya kelebihan produksi dalam negeri
- Penghematan biaya produksi
- Adanya keinginan bekerja sama dengan negara lain, menciptakan hubungan politik,
- dan dukungan dari negara lain
- Tidak ada negara yang mampu hidup sendiri oleh karena itu pasti melakukan kerja sama dengan negara lain
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
- Keadaan suatu negara yang tidak aman.
- Adanya kebijakan pemerintah seperti tarif atau bea cukai.
- Kuota. Kuota membatasi jumlah unit impor dipasar dan menaikkan harga.
- Subsidi. Subsidi merupakan bantuan dari pemerintah kepada produsen dalam negeri. Subsidi berasal dari pajak. Subsidi berupa pinjaman dengan bunga rendah dan bantuan keuangan.
- Nilai tukar mata uang asing tidak stabil.
Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)
Sebuah negara memiliki keunggulan absolut/mutlak ketika mampu memproduksi barang dalam jumlah lebih banyak dari negara lain dengan sumber daya produksi yang sama. Tokoh dalam teori ini adalah Adam Smith yang menyatakan bahwa pemerintah tidak perlu ikut campur dalam pemerintahan dengan begitu akan menciptakan spesialisasi bagi pekerja sehingga negara tersebut akan memiliki produk dengan keunggulan mutlak. Contohnya seperti berikut ini.
Tabel Keunggulan Absolut

Amerika memiliki absolute advantage dalam menghasilkan jagung, dan Kanada memiliki absolute advantage dalam menghasilkan pupuk. Jika dasar tukar intenasional adalah 1:1 maka bagi Kanada dengan mengekspor 1 unit pupuk dapat diganti dengan 1 unit jagung, sedangkan dalam negeri 1 unit impor pupuk sama dengan 4/5 unit jagung. Begitupun Amerika jika mengekspor 1 unit jagung akan mendapat 1 unit produk.
Biaya Relatif (Comparative Cost)
Tokoh dalam teori ini adalah David Ricardo yang berpendapat harga suatu cost comparative advantage suatu produk ditentukan oleh banyaknya jam kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Contohnya seperti berikut ini.

Tenaga kerja Indonesia lebih efisien dibanding tenaga kerja China dalam memproduksi kg gula (3/6 atau ½) hari kerja China dalam produksi 1 meter kain (4/4 hari kerja). Dengan begitu akan mendorong Indonesia untuk melakukan spesialisasi memproduksi dan mengekspor gula.
Tenaga kerja China lebih efisien dibanding tenaga kerja Indonesia dalam produksi 1 meter kain (5/4 hari kerja) daripada produksi 1 kg gula (6/3 atau 2/1 hari kerja). Dengan begitu akan mendorong China untuk melakukan spesialisasi memproduksi dan mengekspor kain.
Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Australia memiliki keunggulan mutlak atas produksi wol dan katun dibanding Indonesia. Keuntungan didapat jika Australia memilih produksi yang paling unggul, yaitu wol karena keunggulan produksi wol adalah 3 (15:5). Jika memilih katun keunggulan produksinya adalah 1,2 (12:10). Sebaliknya Indonesia memilih produksi katun karena kekurangan 10m dengan 12m lebih kecil daripada kekurangan wol sebesar 5m dengan 15m.
Sebelum perdagangan internasional, Amerika dapat menukar 1m wol dengan 0,8m katun. Setelah perdagangan internasional, 1m wol dapat ditukar dengan 2m katun dasar tukar Indonesia. Dengan begitu keuntungan Australia dalam perdagangan internasional adalah 1,2 meter (2 – 0,8).
Sebelum perdagangan internasional, Indonesia dapat menukar 2m katun dengan 1m wol. Setelah perdagangan internasional, 2m katun dapat ditukar dengan 2m/0,8m= 2,5m wol. Keuntungan Indonesia menukar 2m katun adalah 1,5m wol (2,5 – 1).
Kesimpulannya adalah Australia melakukan spesialisasi untuk memproduksi wol dan Indonesia memproduksi Katun. Ketika melakukan perdagangan internasional kedua negara akan mendapat keuntungan, dan kesejahteraan masyarakatnya sama-sama meningkat.
Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)
Dalam melakukan perdagangan internasioanl, suatu negara harus memiliki empat faktor penentu yang disebut “skema diamond”. Konsep keunggulan ini dicetuskan oleh Micheal E. Porter.

Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis Android
Pelajari materi perdagangan internasional kelas 11 dan materi-materi ekonomi kelas 11 Semester 2 lainnya di aplikasi buku saku berbasis Android yang telah kami sediakan di bawah ini.

Sekian dulu ringkasan materi perdagangan internasional kelas 11 ini, Semoga belajar anda semakin menyenangkan. Pantau terus maglearning.id agar bisa belajar kapanpun dan dimanapun, untuk siapa saja.
2 comments