Mengenal indeks sitasi karya ilmiah

Indeks sitasi adalah basis data bibliografi yang berisi metadata serta referensi yang memungkinkan untuk pembuatan tautan sitasi antar dokumen. Metadata indeks sitasi ini berisi tentang sumber daya informasi, seperti: penulis, tahun publikasi, judul dokumen, dan nama jurnal. Bila Anda masih bingung mengenai perbedaan antara sitasi dengan referensi bisa membacanya DI SINI.

Model indeks sitasi ilmiah pertama di dunia adalah sitasi Shepard. Sitasi ini dikembangkan oleh Frank Shepard pada tahun 1873 di Amerika Serikat pada bidang hukum. Indeks sitasi hukum ini menyediakan suatu jaringan kasus yang telah terjadi di mana seseorang dapat memeriksa asal dan prioritasnya. Kemudian seorang ahli kimia dan ilmuwan informasi bernama Eugene Garfield yang mengadaptasi model ini untuk literatur ilmiah dan mengungkapkannya dalam publikasi ilmiah pada tahun 1955.

Tujuan indeks sitasi ini bukanlah untuk mengevaluasi penelitian seperti yang banyak diasumsikan orang, tetapi lebih untuk menghubungkan artikel dengan artikel lainnya terkait kesamaan konseptual yang digunakan. Dia menggambarkan indeks yang diusulkan ini sebagai “indeks asosiasi ide” karena memungkinkan setiap orang untuk melintasi jurnal dan disiplin ilmu melalui “ide”, yang menurut Garfield adalah “unit molekul” dari karya ilmiah. Garfield mengusulkan agar indeks seperti itu dilakukan tidak hanya untuk asosiasi ide, tetapi juga untuk mengurangi perilaku sitasi yang tidak tepat, dengan mengungkap sitasi yang “tidak kritis” dan menjadikan semua anteseden sebuah karya tampak jelas.

Para peneliti kemudian akan dapat mengidentifikasi pekerjaan yang relevan, dengan asumsi yang mendasari bahwa karya-karya yang disitasinya juga dibangun dengan menyitasi artikel yang juga cenderung relevan. Usulan Garfield untuk indeks kutipan mendapat dukungan dari banyak ilmuwan seperti Penerima Nobel dan ahli genetika Joshua Lederberg, yang memperjuangkan proyek ini sekaligus mendanai sitasi di the National Institute of Health dan National Science Foundation. Garfield kemudian mengendalikan indeks kutipan genetika pada akhir 1950-an, menggunakan kartu punch dan pita magnetik. Proyek ini sekaligus menjadi prototipe dan pembuktian konsep untuk Science Citation Index (SCI), yang dikembangkan lebih lanjut oleh perusahaan Garfield yaitu Institute for Scientific Information, yang didirikan pada 1960.

Pada 1963, Garfield menerbitkan SCI pertama, yang berisi 613 jurnal yang mencakup semua disiplin ilmu. Indeks sitasi tersedia untuk para peneliti dan perpustakaan dalam format kertas. Tujuan utama adalah hanya sitasi, bukan pengukuran penelitian, dan SCI sangatlah luas karena memungkinkan peneliti tidak hanya mencari melalui nama jurnal atau dengan nama penulis, tetapi juga untuk mengidentifikasi hubungan berdasarkan referensi yang dibagikan di antara dokumen. Sebuah dokumen dengan demikian menjadi tertanam dalam jaringan hubungan, dan jaringan ini dapat dilalui untuk mengikuti ide atau konsep melintasi batas-batas disiplin ilmu. Sifat interdisipliner dari jenis pengambilan informasi ini unik dan tergantung pada ukuran.

Agar dapat digunakan dalam potensi penuhnya, indeks sitasi perlu mencakup corpus yang relatif besar dan interdisipliner. Indeks sitasi yang hanya didasarkan pada beberapa jurnal hanya akan mengandung sebagian kecil referensi ke dokumen lain dan tidak akan efektif sebagai alat sitasi. Oleh karena itu, satu atribut utama dari indeks sitasi adalah jumlah dokumen yang dikutip, yang disebut item sumber.

Selain hubungan-hubungan yang dikutip, indeks sitasi juga mengandung informasi geografis tambahan, yang sangat penting untuk membangun indikator di tingkat meso dan makro. Misalnya, indeks sitasi yang baik akan memberikan alamat institusional lengkap dari semua penulis, termasuk departemen, lembaga, kota, provinsi, dan negara. Tentu saja, ketersediaan data ini tergantung pada apa yang disediakan oleh jurnal ilmiah: banyak jurnal di bidang seni dan humaniora, misalnya, tidak memberikan alamat penulis, yang mengarah ke cakupan yang lebih rendah dari variabel-variabel ini.

Ada juga perbedaan disiplin dalam pelaporan metadata lainnya. Sebagai contoh, dalam banyak subbidang fisika dan matematika, inisial lebih banyak digunakan daripada nama lengkap, yang membatasi disambiguasi penulis— yaitu, mampu mengidentifikasi penulis yang berbeda terkait dengan publikasi mana, di seluruh dataset — dan tingkat individu analisis.

Indeks kutipan juga mulai memasukkan bagian pengakuan makalah, tetapi hanya menyertakan yang berisi informasi pendanaan. Hal ini tak terhindarkan mengarah ke representasi yang berlebihan dari pengakuan dari domain yang banyak didanai (misalnya, ilmu alam dan medis). Selain variabel-variabel ini diindeks secara eksplisit, lapisan informasi lainnya dapat ditambahkan oleh analis dan alat overlay. Sebagai contoh, penulis dapat dikelompokkan menurut gender, lembaga dapat dikelompokkan menurut sektor, dan makalah dapat digolongkan menurut topik.

Informasi topik biasanya berasal dari metadata seperti judul, abstrak, dan kata kunci. Namun, ketika dokumen kontemporer lahir dari dokumen digital dan yang lebih tua sedang didigitalkan, peluang baru tersedia untuk analisis teks artikel yang lebih lengkap. Sebagian besar konten teks lengkap ini adalah hak milik (misalnya, JSTOR), meskipun perluasan repositori pracetak dan cetakan publikasi membuat lebih banyak data tersedia.

Saat ini juga banyak sekali portal penyedia dokumen terbuka (Open Access) seperti DOAJ maupun Microsoft Academic. Kita juga bisa menelusuri artikel dengan mudah melaui Lens dan Dimensions.

Loading...