Walapun masih banyak pihak yang meremehkan kecerdasan pemain sepakbola, namun pada kenyataannya bermain sepakbola memerlukan visi dan keterampilan kognitif yang mumpuni. Keterampilan pemain sepakbola tidak hanya terkait dengan keterampilan gerak namun ada yang lebih penting yaitu keterampilan mental dan kognitif atau keterampilan berpikir.
Keterampilan berpikir ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya: mental, psikologi, pengalaman dan lain sebagainya. Pada artikel ini akan kita bahas mengenai keterampilan berpikir pemain sepakbola, sekaligus sebagai tanda awal akan saya terbitkan secara berkala tentang keterampilan gerak.
Mengapa saya mengawali dengan keterampilan berpikir dulu? Sebab sebenarnya skil gerakan tingkat tinggi pun tidak akan ada gunanya bila tidak dikelola dengan pemikiran yang brilian.
Walaupun sepakbola sering dianggap sebagai olahraga sejuta umat yang tidak dibutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun faktanya, pemain top dunia adalah para pesepakbola dengan kecerdasan tingkat tinggi.
Sepak bola menuntut berbagai keterampilan kognitif dan kreatif. Termasuk di dalamnya adalah imajinasi, kesadaran spasial, dan kecepatan berpikir. Semua pemain hebat harus mampu menunjukkan kreativitas dan aplikasi tingkat tinggi dari semua keterampilan tersebut.
Mental
Banyak atribut mental penting dari pemain sepakbola kelas atas yang bersifat naluriah, seperti kesadaran spasial dan kecepatan reaksi. Berbagai metode pelatihan digunakan untuk meningkatkan kualitas ini.
Salah satu latihan yang paling efektif adalah menyentuh papan yang dipasang beberapa lampu yang bisa menyala dan mati secara acak. Tugas pemain adalah menyentuhnya secepat mungkin setelah salah satu papan menyala. Sebaiknya kecepatannya bisa diatur dan diukur waktunya agar bisa dibandingkan untuk mengetahui peningkatan yang dicapai pemain.
Psikologi
Kemampuan alami hanyalah setengah dari modal. Klub-klub besar secara rutin menggunakan jasa psikolog olahraga untuk membuat pemainnya selalu dalam kondisi mental yang optimal. Teknik yang biasa digunakan umumnya termasuk latihan visualisasi, relaksasi, dan berpikir positif. Pemain yang mampu berpikir tenang dan rasional di lapangan adalah aset berharga bagi tim mana pun.
Emosi Yang Mengilangkan Akal
Di saat kita marah maka kita sebenarnya sudah kehilangan akal sehat. Kemampuan kognitif setinggi apapun tidak akan ada gunanya.
Penting bagi manajer dan psikolog untuk selalu berupaya membentuk kepribadian pemain mereka. Begitu pemain sepakbola melangkah ke lapangan, emosi mereka terkadang dapat mengambil alih. Banyak pemain sepak bola yang memiliki karakter yang baik selama bertahun-tahun, namun secara tidak terduga kehilangan kontrol emosinya. Lihat saja, banyak sekali contoh dilapangan, dari George Best hingga Zinédine Zidane.
Kejeniusan dan Kegilaan
Kadang kedua hal ini sangat terkait. Beberapa pemain terbaik dalam sejarah sepakbola diketahui mempunyai tidak berhasil menguasai kegilaannya. George Best meninggalkan Manchester United untuk membeli minuman, Paul Gascoigne jatuh ke dalam lingkaran melukai diri sendiri, dan Diego Maradona menembak seorang reporter dengan pistol udara.
Tentu saja dalam hal ini, kegilaan dan kejeniusan terkait erat, meskipun tekanan dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna dan perhatian media yang obsesif menjadi faktor penyebabnya. Walaupun hal ini kadang sulit diprediksi namun memberikan perhatian dalam hal ini bisa cukup berguna bagi kemajuan pemain maupun tim.
Sistem Limbik
Ada pemain tertentu merasa sulit untuk mengontrol agresi mereka selama pertandingan. Karier legenda sepakbola Prancis Zinédine Zidane berakhir secara negatif setelah gelandang itu menanduk bek Italia Marco Materazzi selama Final Piala Dunia 2006.
Penjelasan ilmiah untuk penyimpangan ini terletak pada sistem limbik, yaitu area otak yang mengontrol emosi. Teknik yoga dan relaksasi dapat membantu mengendalikannya. Juga perhatian pada sisi religi pemain juga sangat penting.
Nah, begitulah bahasan singkat saya tentang keterampilan kognitif dan mental pemain sepakbola, sebagai artikel awal untuk membahas dunia pendidikan olahraga khususnya sepakbola. Ikuti terus update artikel di maglearning.id.
2 comments