Enam Tren Kajian Hadis di Indonesia

Enam Tren Kajian Hadis di Indonesia

Enam Tren Kajian Hadis di Indonesia – Bagi seluruh mahasiswa, melakukan penelitian adalah keniscayaan. Di mana, saat duduk di bangku semester akhir, mahasiswa diminta untuk membuat skripsi atau tugas akhir yang isinya berupa hasil penelitian yang dilakukan pada masa waktu tertentu. Tak terkecuali bagi mahasiswa Ilmu hadis.

Nah, pada umumnya, mahasiswa ilmu hadis kerap dilanda rasa bingung ketika akan menyelesaikan tugas akhirnya. Dan rasa ‘bingung’ ini muncul tepat saat mereka bertanya ‘apa ya yang akan dibahas’. Maka, untuk mengatasi rasa bingung tersebut, saya akan mencoba menjabarkan enam buah tren kajian hadis di Indonesia. Siapa tahu nih, dengan adanya informasi seputar tren kajian hadis di Indonesia ini bermunculan ide-ide cemerlang kamu. Sehingga bisa mempermudah dan mempercepat proses skripsi.

Tren Kajian Hadis di Indonesia

Jadi, ada enam trend kajian ya. Kamu bisa memilih kajian yang kamu rasa mudah dan bisa kamu selesaikan. Bukan yang kamu kira keren. Karena sekeren apa pun tren yang kamu pilih, tidak akan rampung jika ternyata kamu tidak mampu. Dan hal inilah yang biasanya selalu diingatkan oleh para dosen kepada mahasiswanya yang sedang berada di masa-masa skripsi. So, yuk simak penjelasannya berikut.

Kajian Orientalis

Tren kajian hadis di Indonesia yang pertama adalah kajian orientalis. Jadi, orientalis sebenarnya bisa dibagi menjadi tiga buah makna. Pertama adalah oriental yang berarti Timur, orientalis maknanya adalah orang-orang yang mengkaji Timur, mulai dari budaya, kitab, bahasa, kebiasaan, dan lain sebagainya, sementara orientalisme adalah pemahaman ketimuran.

Kajian satu ini cocok banget buat kamu yang menyukai pembahasan orientalis. Yakni orang-orang Barat yang mencoba mengkaji segala aspek tentang dunia Timur, dalam hal ini khususnya Islam ya. Saat ini, sudah ada banyak sekali tokoh-tokoh orientalis yang terkenal, dan rata-rata, mereka mengkaji Islam dengan sangat mendalam.

Sayangnya, pemahaman yang diperoleh mereka hanyalah sebatas ‘rasa ingin tahu’ yang sama sekali tidak diimani. Orientalis ini muncul karena mereka sangat tertarik dengan hadis. Di mana, seluruh kehidupan umat muslim memang harus dilandaskan dengan hadis yang shahih ya. Nah, mereka penasaran, apakah mungkin hadis yang saat ini digunakan oleh umat Muslim masih terjamin keasliannya, apakah hadis yang kita jalankan adalah benar-benar dari Rasulullah, dan lain sebagainya.

Lantas, apakah al-Quran tidak menarik bagi mereka. Tentu sangat menarik. Namun, mereka pun percaya, bahwa al-Quran memang masih otentik bahkan hingga saat ini. Dan yang benar-benar menjadi minat mereka adalah hadis. Jadi, tak heran jika kemudian nyaris seluruh tokoh orientalis yang membahas hadis selalu membuat metode pemahaman mereka masing-masing terhadap hadis. Dan itulah yang bisa kamu jadikan sebagai bahan penelitian.

Kita ambil contoh ya. Jadi, ada seorang orientalis yang bernama Harald Motdzki. Harald Motzki merupakan salah satu tokoh orientalis yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Ia mencetuskan metode isnad cum matn dalam meneliti hadis. Yakni metode yang menggabungkan antara aspek sanad dan matn. Nah, dengan metode yang dimilikinya, kamu bisa mulai melakukan penelitian nih. Misalnya, analisis hadis wanita kurang akal dan agama berdasarkan analisis cum matn.

Untuk metode penelitiannya, nanti kita bahas lebih lanjut ya.

Living Hadis

Tren kajian hadis di Indonesia yang kedua adalah living hadis. Kajian satu ini sama seperti namanya ya. Yakni pengaplikasian hadis di lingkungan masyarakat. Jika kamu ingin menyajikan skripsi yang sangat berguna bagi masyarakat, maka kamu bisa memilih kajian satu ini. Agar bisa menemukan ide kajian living hadis, maka kamu harus sering-sering jalan-jalan nih. Karena biasanya dengan melakukan jalan-jalan, kamu akan menemukan banyak ide dan inspirasi berdasarkan berbagai kejadian yang kamu temukan.

Tokoh

Tren kajian hadis di Indonesia yang berikutnya adalah kajian tokoh. Studi kajian tokoh ini bisa kamu ambil jika kamu mempunyai ketertarikan terhadap para pengkaji hadis, baik para pengkaji hadis yang berasal dari Indonesia maupun yang ada di luar Indonesia. Nah biasanya, ruang lingkup yang akan kamu pelajari ketika mengambil kajian tokoh ini adalah dengan memperdalam metode penelitian hadis yang digunakan oleh mereka. So, biasanya, masing-masing tokoh mempunyai cara mereka tersendiri untuk memahami sebuah hadis misalnya adalah dalam memaknai hadis ikhtilaf atau hadis yang berselisih.

Dari tiap-tiap tokoh hadis, mereka akan mencantumkan pemahaman mereka di karya-karya yang dimilikinya. Sehingga, inilah yang nantinya akan kamu bahas. Atau, kamu juga bisa membahas seputar kontribusi seorang tokoh hadis di masyarakat. Dan ternyata, para ulama hadis kita mempunyai kontribusi yang luar biasa loh dalam memberikan pemahaman terhadap hadis di masyarakat.

Kawasan

Tren kajian hadis di Indonesia yang berikutnya adalah studi hadis kawasan. Studi hadis kawasan ini bentuknya terbilang sangat luas ya. Jadi, kamu bisa meneliti sebuah hadis yang ada di sebuah tempat. Salah satu jenis kajian studi hadis kawasan yang sering diambil oleh mahasiswa adalah kajian hadis yang ada di sebuah website. Misalnya nih, kamu tertarik ingin mengambil studi hadis kawasan, maka kamu bisa mencari dulu sebuah situs yang memang membahas seputar Islam dan mencantumkan hadis di dalamnya.  Contohnya adalah situs Website Ini.

Di sana, ada banyak sekali kajian-kajian Islam yang dibagi menjadi beberapa topic. Maka, kamu bisa memilih salah satu topik yang akan kamu teliti.  Setelah kamu memilih satu tema di websiter tersebut, kamu bisa mulai meneliti dengan menggunakan metode siapa aja, bebas. Yang terpenting adalah, kamu pilih dulu sebuah tempatnya, kemudian hadits yang akan kamu teliti, lalu tentukan metode yang akan kamu gunakan. Segampang itu loh.

Otentisitas Hadis

Tren kajian hadis di Indonesia yang selanjutnya adalah otentisitas hadis atau kualitas hadis. Bagi sebagian dosen, kajian otentisitas hadis ini sudah tidak terlalu lagi dilakukan, ataupun sudah tidak lagi penting untuk dilakukan. Hal ini karena memang sudah banyak sekali atau hampir semua hadis sudah diketahui kualitasnya seperti apa, dan sudah banyak yang membahasnya. Namun, meskipun demikian, jika kamu tetap tertarik membahas kajian satu ini, tenang saja, karena tetap kok masih ada beberapa dosen lainnya yang menganggap bahwa kajian keotentikan hadits ini masih tetap dan akan terus perlu untuk dilakukan. Karena bagaimanapun, penelitian terdahulu bisa saja salah dalam menilai hadits.

Ma’anil Hadis

Tren kajian hadis di Indonesia yang terakhir adalah studi ma’anil hadis. Nah, studi hadits ini adalah sebuah kajian yang akan menuntut kamu untuk memperdalam makna dari sebuah hadis, dan menemukan makna sesunggihnya dari sebuah hadis. Dan sampai saat ini, untuk studi kajian hadis ma’anil ini sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan mengikuti metode ma’anil seorang tokoh saja. Dan terapkan metode yang digunakan.

Jadi, itulah dia 6 tren kajian hadis di Indonesia yang bisa kamu pilih. Nah sekali lagi, saya sarankan dan ingatkan untuk memilih kajian yang memang sesuai dengan kemampuan kamu. Pilihlah yang kamu anggap paling mudah, sehingga ketika mulai melakukan penelitian kamu bisa menyelesaikannya dengan sempurna. Semoga bermanfaat (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan