Pengertian Harga Pokok Produksi atau Jasa

Pengertian Harga Pokok Produksi atau Jasa

Hansen dan Mowen (2003) memberikan pengertian harga pokok produksi adalah: “The cost of goods manufactured represent the total cost assigned to good completed during the current period”. Menurut Hilton (1999) mengemukakan sebagai berikut: “Product cost is a cost assigned to goods that were either purchased or manufactured for sale”.

Jadi, pengertian harga pokok produksi atau jasa adalah biaya-biaya yang timbul karena adanya aktivitas produksi. Proses produksi suatu perusahaan akan mengeluarkan biaya-biaya yang akan digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya-biaya yang timbul tersebut dinamakan biaya produksi atau biaya jasa.

Unsur Unsur Biaya Produksi Atau Jasa

Menurut Hansen dan Mowen (2003:40), unsur-unsur yang membentuk harga pokok produk atau jasa adalah: ” The only cost assigned to goods and service completed are the manufacturing costs of direct material, direct labor and overhead”. Unsur-unsur biaya produksi atau jasa menurut Hansen dan Mowen (2003), dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu:

1.   Biaya Bahan Baku

Bahan baku merupakan dasar yang akan digunakan untuk membentuk bagian yang menyeluruh menjadi produk jadi. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi dapat diperoleh melalui pembelian lokal, impor atau dari pengolahan sendiri.

Biaya bahan baku meliputi harga pokok semua bahan yang dapat diidentifikasi dengan pembuatan suatu jenis produk, dengan mudah dapat ditelusuri atau dilihat perwujudannya di dalam produk selesai. Biaya bahan baku memiliki bagian yang signifikan dari total biaya suatu produk.

2.  Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja merupakan kegiatan fisik yang dilakukan oleh karyawan untuk mengolah suatu produk. Biaya tenaga kerja langsung meliputi biaya-biaya yang berkaitan dengan penghargaan dalam bentuk upah yang diberikan kepada semua tenaga kerja yang secara langsung ikut serta dalam pengerjaan produk yang hasilnya kerjanya dapat ditelusuri secara langsung pada produk dan upah yang diberikan merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk.

3.   Biaya Overhead

Pada umumnya dalam suatu perusahaan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi langsung. Semua biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan produksi adalah biaya produksi tidak langsung.

Istilah ini sesuai dengan sifat biaya overhead yang tidak dapat atau sulit untuk ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas-aktivitas pekerjaan. Biaya tidak langsung ini terkumpul dalam suatu kategori yang disebut biaya overhead pabrik (BOP) dan membutuhkan suatu proses alokasi yang adil untuk tujuan perhitungan harga pokok produksi atau jasa.

Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi merupakan salah satu informasi yang penting bagi perusahaan yang akan digunakan oleh manajer untuk tujuan yang beraneka ragam. Sebagai contoh, harga pokok produk dari sebuah produk jadi berguna untuk menetapkan harga jual produk.

Di samping itu, harga pokok produksi yang akurat juga memungkinkan bagi manajer untuk mengelola operasi secara efektif dan efisien, serta merupakan faktor penting dalam pembuatan laporan keuangan.

Ada dua jenis sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk menentukan harga pokok, yaitu: job order cost systems dan process cost systems. Jenis mana yang digunakan untuk menentukan harga pokok sangat tergantung pada jenis proses produksi perusahaan yang bersangkutan.

Job Order Cost System

Pengertian job order costing adalah sistem yang terjadi ketika pelanggan memesan sejumlah kecil produk unik. Sistem ini menentukan harga masing-masing produk dan memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan sementara biaya setiap produk cukup masuk akal untuk dibeli pelanggan.

Adapun hal yang dapat dilakukan job order costing adalah melacak dan memperoleh informasi dari sumber keuangan seperti biaya material, catatan penggajian, faktur pemasok, dan alokasi overhead.

Akuntan menggunakan sumber daya ini untuk mengumpulkan data dan menghitung atau melacaknya terhadap lembar biaya pekerjaan. Database pesanan juga dapat digunakan untuk melacak setiap produk menggunakan nomor identifikasi unik untuk setiap produk.

Process Cost Systems

Proses costing merupakan metode akuntansi yang menelusuri dan terakumulasi biaya langsung, dan mengalokasikan biaya tidak langsung dari proses manufaktur. Biaya dikeluarkan untuk produk, biasanya dalam batch besar, yang mungkin mencakup produksi sebulan itu.

Akhirnya, biaya harus dialokasikan untuk unit individu produk. Hal iIni memberikan biaya rata-rata untuk masing-masing unit, dan merupakan kebalikan dari ekstrim Job costing yang mencoba untuk mengukur biaya individu produksi masing-masing unit. Process costing biasanya bab signifikan.

Proses penetapan biaya adalah jenis operasi biaya yang digunakan untuk memastikan biaya produk pada setiap proses atau tahap pembuatan. CIMA mendefinisikan process costing sebagai “Metode biaya diterapkan di mana barang atau jasa hasil dari urutan operasi atau proses yang terus menerus atau berulang-ulang.

Biaya dirata-ratakan atas unit yang diproduksi selama periode”. Process costing cocok untuk industri yang memproduksi produk homogen dan di mana produksi aliran kontinu. Sebuah proses dapat disebut sebagai sub-unit organisasi khusus yang ditetapkan untuk biaya pengumpulan tujuan.

Karakteristik sistem biaya proses yang diterapkan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:

  1. Sistem produksi merupakan sistem produksi yang berjalan terus menerus (intermitten);
  2. Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan bersifat seragam (homogen);
  3. Tujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan (inventory).

Demikianlah pengertian harga pokok produksi dan metode pengumpulan harga pokok produksi semoga bermanfaat. (maglearning.id)

 

Loading...

Tinggalkan Balasan