Penerapan Konsep Manajemen Strategi : Visi dan Misi

Penerapan Konsep Manajemen Strategi : Visi dan Misi

Sebelum membahas bagaimana penerapan konsep manajemen strategi dalam sebuah perusahaan terutama untuk merumuskan visi dan misi, akan kita bahas dulu apa itu manajemen strategi. Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu dari formulasi strategi, implementasi dan evaluasi pengambilan keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi mencapai sasarannya (David, 2011).

Proses manajemen strategi adlah serangkaian penuh dari komitmen, pengambilan keputusan, dan tindakan yang diperlukan untuk sebuah perusahaan dalam mencapai daya saing strategis dan memperoleh pendapatan di atas rata-rata (Hitt, Ireland, and Hoskisson, 2011).

Manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan – keputusan, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.

Pada dasarnya, manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

Penerapan Konsep Manajemen Strategi

Konsep manajemen strategi telah digunakan di dalam organisasi pelayanan kesehatan sejak 25-30 tahun yang lalu. Sesungguhnya banyak metode manajemen diadopsi oleh organisasi pelayanan baik publik maupun privat yang dikembangkan dari sektor bisnis. Organisasi pelayanan menjadi bisnis yang semakin kompleks menggunakan proses dan bahasa yang sama sebagai korporasi (Swayne, Duncan, and Ginter 2006).

Manajemen strategi menekankan kinerja jangka panjang. Banyak perusahaan dapat mengelola kinerja yang tinggi dalam jangka pendek tetapi hanya sedikit yang dapat mempertahankannya dalam jangka panjang (Wheelen and Hunger, 2012). Coba diingat-ingat banyak perusahaan yang dulunya terkenal, sekarang sudah tidak ada lagi. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat.

Sebagai contoh bisnis yang hilang karena perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya dalam dunia pendidikan, dulu tidak ada buku dan pena atau bolpoin, adanya sabak (tempat menulis) dan grip (alat tulis semacam pena). Itu sekitar tahun 1970 an, sudah lama sabak dan grip tidak ada lagi, anak-anak sekarang tidak mengenal sabak dan grip, adanya mungkin di museum.

Sabak yang cuma dua sisi bolak-balik sudah digantikan dengan buku yang bisa berisi 50 halaman bahkan lebih bolak-balik. Kapur tulis berwarna putih, dan berwarna-warni untuk menulis di papan tulis berwarna hitam, sudah digantikan dengan spidol dan withboard.

Sekarang guru atau dosen sudah menggunakan LCD dan power point, jarang menulis di withboard. Kemungkinan yang akan terjadi ke depan adalah paper less, tidak lagi menggunakan kertas, karena kertas terbuat dari kayu, penggunaan kertas yang banyak berarti merusak lingkungan. Untuk komunikasi, tidak ada lagi surat-menyurat menggunakan kertas, digantikan dengan email dan whatapp, facebook, instagram, twitter dan sebagainya.

Perusahaan yang memproduksi barang-barang dan jasa yang sudah tidak ada lagi, apa yang mereka lakukan? Untuk tetap hidup perusahaan harus berpikir jauh ke depan, membuat perencanaan untuk jangka panjang sehingga dapat mengantisipasi adanya perubahan yang berpengaruh pada kehidupan perusahaan.

Manfaat manajemen strategik (I Wilson 1994, Wheelen and Hunger, 2012) berdasarkan survey dari 50 perusahaan di berbagai negara dan industri adalah:

  • Visi strategik perusahaan dirasakan lebih jelas
  • Fokus lebih tajam pada apa yang penting secara strategik
  • Memperbaiki pemahaman pada perubahan lingkungan yang cepat.

 

Penerapan konsep manajemen strategi tidak selalu membutuhkan proses yang formal. Manajemen strategi dapat dimulai dengan beberapa pertanyaan sederhana sebagai berikut :

  1. Dimana posisi organisasi saat ini?
  2. Jika tidak membuat perubahan, dimana posisi organisasi satu tahun, dua tahun, lima tahun, 10 tahun ke depan? Apakah jawabannya dapat diterima?
  3. Jika jawabannya tidak dapat diterima, tindakan khusus apa yang harus dilakukan oleh manajemen? Apa risikonya jika tidak melakukan tindakan apa-apa?

 

Jadi dengan manajemen strategi perusahaan dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi pada tahun depan, tiga, lima atau 10 tahun ke depan, karena melakukan analisis lingkungan dengan lebih cermat.

Dari hasil analisis lingkungan tersebut perusahaan menyusun formulasi strategi. Formulasi strategi atau rencana strategis perusahaan (Renstra) adalah rencana jangka panjang, yang dihasilkan setelah organisasi/ institusi perusahaan melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal, untuk menangkap peluang dan mengatasi ancaman eksternal dengan kekuatan yang dimiliki organisasi perusahaan, serta memperbaiki kelemahan internal perusahaan, kemudian menyusun atau melakukan tinjauan terhadap visi, dan misi perusahaan.

Demikianlah sebuah ulasan singkat mengenai penerapan konsep manajemen strategi perusahaan. Semoga bermanfaat (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan