Pengertian hormon testosteron adalah hormon steroid yang dikeluarkan oleh kelenjar gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita) dan merupakan hormon androgen yang paling penting. Hormon ini berperan dalam perkembangan seksual sekunder pada pria, seperti pertumbuhan rambut tubuh, peningkatan massa otot, dan pembentukan suara yang lebih berat.
Testosteron juga berperan dalam produksi sperma dan libido. Pada wanita, testosteron dihasilkan dalam jumlah yang lebih kecil dan berperan dalam perkembangan seksual sekunder serta libido.
Kadar testosteron normal pada pria dewasa adalah di antara 300 hingga 1,000 nanogram per deciliter (ng/dL). Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan gejala seperti lemah, lesu, dan kurangnya libido. Kadar testosteron yang tinggi dapat menyebabkan gejala seperti akne atau jerawat yang berlebihan, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan peningkatan massa otot.
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan kadar testosteron yang rendah atau tinggi. Kondisi yang menyebabkan kadar testosteron rendah meliputi hipogonadisme hipogonadotropik (kelenjar hipofisis yang tidak mampu memproduksi hormon yang diperlukan untuk menstimulasi kelenjar gonad), kelainan genetik, dan obat-obatan yang menghambat produksi testosteron.
Kondisi yang menyebabkan kadar hormon testosteron tinggi meliputi hipergonadisme (kelenjar gonad yang berproduksi terlalu banyak hormon seks), tumor testis atau ovarium, dan sindrom adrenogenital (kondisi medis yang menyebabkan peningkatan produksi hormon steroid).
Pengobatan kadar testosteron yang rendah atau tinggi tergantung pada penyebabnya. Terapi testosteron yang diberikan secara lokal (gel, plester, atau suntikan) atau sistemik (pil) dapat digunakan untuk mengatasi kadar testosteron yang rendah. Pembedahan atau terapi lain dapat digunakan untuk mengatasi kondisi medis yang menyebabkan kadar testosteron tinggi.
Peran Hormon Testosteron
Setelah memahami pengertian hormon testosteron di atas, mari kita bahas perannya untuk tubuh kita. Peran utama hormon testosteron adalah sebagai hormon androgen yang berperan dalam perkembangan seksual sekunder pada pria, seperti :
- Pertumbuhan rambut tubuh dan wajah
- Peningkatan massa otot dan kekuatan
- Pembentukan suara yang lebih berat
- Produksi sperma dan libido
- Pembentukan tulang yang lebih kuat
- Pembentukan sel darah merah
- Peningkatan metabolisme
Pada wanita, testosteron juga dihasilkan dalam jumlah yang lebih kecil dan berperan dalam perkembangan seksual sekunder dan libido. Testosteron juga diperlukan untuk produksi estrogen dan progesteron, yang berperan dalam ovulasi dan menstruasi.
Testosteron juga memiliki peran dalam kesehatan mental dan emosional, termasuk pengaruh pada mood, kognisi, dan libido.
Secara umum, kadar testosteron yang normal sangat penting untuk kesehatan fisik dan seksual yang baik. Namun, kadar testosteron yang rendah atau tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang perlu diatasi.
Penyebab Hormon Testosteron Rendah
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar testosteron rendah meliputi:
- Proses Penuaan: Kadar testosteron secara bertahap menurun seiring bertambahnya usia.
- Hipogonadisme hipogonadotropik: Kelenjar hipofisis yang tidak mampu memproduksi hormon yang diperlukan untuk menstimulasi kelenjar gonad.
- Kelainan genetik: Beberapa kelainan genetik dapat menyebabkan kadar testosteron rendah, seperti sindrom Klinefelter (kelainan kromosom XYY).
- Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti steroid, opiat, dan obat-obatan untuk mengatasi kanker prostat, dapat menghambat produksi testosteron.
- Penyakit kronis: Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit hati, dapat menyebabkan kadar testosteron rendah.
- Trauma: Trauma pada testis, atau operasi pada testis dapat menyebabkan hormon testosteron rendah.
- Stress: stress yang berkepanjangan dapat menurunkan kadar testosteron
- Kebiasaan buruk: Merokok, minum alkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang juga dapat menurunkan kadar testosteron.
Penyebab Hormon Testosteron Tinggi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar testosteron tinggi meliputi:
- Hipergonadisme: Kelenjar gonad yang berproduksi terlalu banyak hormon seks.
- Tumor testis atau ovarium: Tumor pada kelenjar gonad dapat menyebabkan peningkatan produksi testosteron.
- Sindrom adrenogenital: Kondisi medis yang menyebabkan peningkatan produksi hormon steroid.
- Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti anabolik steroid, dapat menyebabkan peningkatan kadar testosteron.
- Overproduksi hormon: Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Cushing, dapat menyebabkan overproduksi hormon steroid.
- Kondisi genetik : Beberapa kondisi genetik, seperti sindrom androgen insensitivity, dapat menyebabkan peningkatan kadar testosteron.
- Kondisi lain : Beberapa kondisi lain seperti anemia, kelainan tiroid dapat menyebabkan peningkatan kadar testosteron.
Secara umum, kadar testosteron yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti akne, pertumbuhan rambut yang berlebihan, peningkatan massa otot, atau kegagalan fungsi ginjal dan hati, serta beberapa masalah kesehatan mental. Namun, kadar testosteron yang tinggi juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang mendasar dan harus diperiksa dan diobati dengan benar.
Demikianlah ulasan singkat kami mengenai pengertian hormon testosteron. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa kembali di lain topik bahasan. (maglearning.id)