Pengertian Halogen, Sifat dan Kegunaannya

Pengertian Halogen, Sifat dan Kegunaannya

Pengertian halogen adalah unsur-unsur kimia dari golongan 17 (atau VIIA) dalam tabel periodik. Unsur-unsur ini termasuk fluorin, klorin, bromin, Iodin, dan astatin. Mereka memiliki sifat-sifat kimia yang mirip karena mereka semua memiliki satu elektron valensi yang hilang dalam reaksi kimia. Halogen-halogen ini bersifat reaktif dan dapat bereaksi dengan banyak unsur lainnya untuk membentuk senyawa kompleks.

Sifat Sifat Halogen

Halogen-halogen memiliki beberapa sifat fisik yang unik. Mereka semua adalah gas di udara yang tidak memadai, dengan kecuali astat yang merupakan padatan. Fluor dan klor adalah gas yang sangat reaktif dan mudah terbakar. Bromin dan Iodin adalah gas yang lebih stabil, tetapi masih sangat reaktif. Astat adalah padatan yang sangat keras dan stabil.

Halogen-halogen memiliki beberapa sifat fisik dan kimia yang unik, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sifat Fisik: Halogen-halogen adalah gas di udara yang tidak memadai, kecuali astat yang merupakan padatan. Fluor dan klor adalah gas yang sangat reaktif dan mudah terbakar. Brom dan jodida adalah gas yang lebih stabil, tetapi masih sangat reaktif. Astat adalah padatan yang sangat keras dan stabil.
  2. Reaktivitas: Halogen-halogen memiliki sifat reaktif yang kuat karena mereka memiliki satu elektron valensi yang hilang. Hal ini membuat halogen-halogen bereaksi dengan mudah dengan elemen lainnya untuk membentuk senyawa kompleks.
  3. Kelarutan: Halogen-halogen kelarutan sangat rendah dalam air, tetapi sangat larut dalam pelarut organik.
  4. Elektron Affinitas : Halogen-halogen memiliki elektron affinitas yang tinggi, yang artinya mereka sangat menginginkan elektron yang hilang untuk menyelesaikan konfigurasi elektron mereka.
  5. Oksidasi : Halogen-halogen dapat mengalami oksidasi atau reduksi dalam reaksi kimia. Mereka dapat berubah dari -1 hingga +7 dalam proses oksidasi.
  6. Toxicity : Halogen-halogen dapat menjadi racun jika diterima dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, halogen-halogen harus digunakan dengan hati-hati dan dalam jumlah yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Unsur Halogen yang Berwujud Cair Pada Suhu Kamar

Hanya satu unsur halogen yang berwujud cair pada suhu kamar, yaitu bromin. Bromin merupakan unsur kimia yang berada pada golongan 17 atau VIIA dalam tabel periodik. Unsur ini memiliki simbol kimia Br dan nomor atom 35. Bromin berwarna coklat kemerahan dan memiliki bau yang khas. Bromin berwujud cair pada suhu kamar dengan titik lebur sekitar -7,2 °C dan titik didih sekitar 59,8 °C.

Bromin digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti dalam produksi bahan kimia, pembuatan cat, dan produksi obat-obatan. Bromin juga digunakan sebagai pengawet dalam makanan dan minuman. Namun, bromin juga dapat menjadi racun jika diterima dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, bromin harus digunakan dengan hati-hati dan dalam jumlah yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Kegunaan Halogen

Stelah memahami pengertian serta sifat-sifat halogen di atas marilah kita bahas kegunaannya. Halogen-halogen digunakan dalam berbagai aplikasi industri.

Fluor digunakan dalam produksi bahan kimia, kimia pertambangan, dan produksi uranium. Klor digunakan dalam produksi bahan kimia, pemurnian air, dan produksi pestisida. Brom digunakan dalam produksi bahan kimia, pembuatan cat, dan produksi obat-obatan. Jodida digunakan dalam pembuatan obat-obatan dan bahan kimia farmasi. Astat digunakan dalam aplikasi-aplikasi militer dan ilmiah.

Halogen-halogen memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai bidang industri dan komersial. Beberapa kegunaan utama halogen-halogen adalah:

  1. Produksi bahan kimia: Halogen-halogen digunakan dalam produksi bahan kimia seperti klorin, klorida, bromin, bromida, jodin, jodida, dan astatin.
  2. Pemurnian air: Klor digunakan dalam pemurnian air untuk membunuh bakteri dan virus. Klor juga digunakan dalam pembuatan garam klorida yang digunakan dalam proses pemurnian air.
  3. Produksi pestisida: Klor digunakan dalam produksi pestisida sebagai bahan aktif dalam produksi pestisida organoklorin.
  4. Pembuatan cat: Brom digunakan dalam pembuatan cat sebagai pengawet.
  5. Produksi obat-obatan: Brom digunakan dalam produksi obat-obatan sebagai bahan baku dalam produksi obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan penyakit tertentu.
  6. Produksi uranium: Fluor digunakan dalam produksi uranium sebagai bahan baku dalam produksi uranium.
  7. Pembuatan obat-obatan: Jodida digunakan dalam pembuatan obat-obatan sebagai bahan baku dalam produksi obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan penyakit tertentu.
  8. Aplikasi militer dan ilmiah: Astat digunakan dalam aplikasi militer dan ilmiah sebagai bahan baku dalam produksi senjata dan peralatan ilmiah.

Unsur halogen banyak digunakan dalam berbagai bidang industri dan komersial seperti produksi bahan kimia, pemurnian air, produksi pestisida, pembuatan cat, produksi obat-obatan, produksi uranium, pembuatan obat-obatan dan aplikasi militer dan ilmiah. Namun tetap harus digunakan dengan hati-hati karena halogen juga dapat menjadi racun jika diterima dalam jumlah yang cukup besar.

Kelimpahan Halogen

Pengertian kelimpahan halogen adalah jumlah relatif dari unsur halogen dalam suatu sampel mineral atau batuan. Kelimpahan halogen ini dapat diukur dalam berbagai cara, termasuk menggunakan analisis kimia atau spektroskopi. Kelimpahan halogen dapat digunakan untuk menentukan jenis mineral yang mengandung halogen dan juga dapat digunakan untuk menentukan komposisi kimia dari batuan atau mineral.

Kelimpahan halogen dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti eksplorasi mineral dan geologi. Pada eksplorasi mineral, kelimpahan halogen dapat digunakan untuk menentukan jenis mineral yang mengandung halogen, seperti fluorit (CaF2) atau sianida fluorspar (CaF2) yang mengandung fluor. Pada bidang geologi, kelimpahan halogen dapat digunakan untuk menentukan komposisi kimia dari batuan atau mineral dan dapat digunakan untuk mengetahui proses geologi yang terjadi pada batuan atau mineral tersebut.

Secara umum, kelimpahan halogen dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang mengandung halogen dan juga untuk mengetahui komposisi kimia dari batuan atau mineral. Hal ini sangat berguna dalam bidang eksplorasi mineral dan geologi untuk menentukan potensi sumber daya mineral dan proses geologi yang terjadi pada batuan atau mineral.

Unsur Halogen Tidak Terdapat Dalam Keadaan Bebas

Unsur halogen tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam karena sifat reaktif yang kuat dari unsur-unsur ini. Halogen-halogen memiliki satu elektron valensi yang hilang, yang membuat mereka sangat reaktif dengan elemen lain. Hal ini menyebabkan halogen-halogen bereaksi dengan mudah dengan unsur lainnya untuk membentuk senyawa kompleks.

Fluor, salah satu unsur halogen, misalnya, sangat reaktif dan hampir tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Fluor umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa seperti fluorit (CaF2) atau sianida fluorspar (CaF2). Klor, brom, iodi, dan astat juga sangat reaktif dan ditemukan dalam senyawa-senyawa seperti klorida, bromida, jodida, dan astatida.

Selain itu, halogen-halogen juga tidak dapat dijumpai dalam keadaan bebas di alam karena mereka tidak stabil dalam keadaan bebas. Fluor dan klor adalah gas yang sangat reaktif dan mudah terbakar. Brom dan jodida adalah gas yang lebih stabil, tetapi masih sangat reaktif. Astat adalah padatan yang sangat keras dan stabil.

Dengan demikian, unsur halogen tidak dapat ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena sifat reaktif yang kuat dari halogen-halogen dan karena mereka tidak stabil dalam keadaan bebas. Hal ini menyebabkan halogen-halogen bereaksi dengan mudah dengan elemen lain untuk membentuk senyawa kompleks.

Demikianlah bahasan kami mengenai pengertian halogen, sifat-sifat serta kegunaan halogen. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain kesempatan. (maglearning.id)

Loading...

Tinggalkan Balasan