Praktikum Asam Basa (Ringkasan Laporan)

Praktikum Asam Basa (Ringkasan Laporan)

Praktikum Asam Basa – Asam basa menurut Suante August Arrhenius. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan ion hydrogen ( H +) bila dilarutkan dalam air. Asam seperti HCL, HNO3, dan HC2H3O2 dengan molekul yang mampu menyumbangkan satu proto ke sebuah molekul air disebut asam monoprotik.

Karena penyumbangan proton adalah suatu reaksi yang reversible, tiap asam haruslah membentuk basa dengan menyumbang  menerima sebuah proton. Kuat relatif asam AH dalam larutan air merupakan suatu ukuran dari kecenderungan menyubangkan sebuah proton kepada sebuah molekul air.
Sifat-sifat asam:

  1. Korosif, dapat merusak logam dan marmer.
  2. Mempunyai rasa asam.
  3.  Dapat memerahkan kertas lakmus biru.
  4. Dapat menetralkan larutan basa.
  5. Dapat berupa zat padat, cairan. Dan gas.

Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Dalam air murni terdapat ion H+ dan ion OH- dalam konsentrasi yang sama yang sangat kecil.

Jika konsentrasi H+ lebih tinggi dari knsentrasi OH- maka larutan itu bersifat asam. Begitu pula sebaliknya Jika konsentrasi OH- lebih tinggi dari konsentrasi H+, larutan bersifat basa. Larutan air dari garam-garam dapat bersifat asam , basa atau netral bergantung pada garamnya.2

Sifat-sifat basa :

  1. Bersifat kaustik, dapat merusak kulit.
  2. Memiliki rasa pahit dan licin.
  3. Membirukan kertas lakmus merah.
  4. Dapat menetralkan larutan asam.

Rentang pH indikator

Indikator tidak berubah warna dengan sangat mencolok pada satu pH tertentu (diberikan oleh harga pKind-nya). Malahan, mereka mengubah sedikit rentang pH. Dengan mengasumsikan kesetimbangan benar-benar mengarah pada salah satu sisi, Terjadi perubahan kecil yang berangsur-angsur dari satu warna menjadi warna yang lain, menempati rentang pH. Secara kasar “aturan ibu jari”, perubahan yang tampak menempati sekitar 1 unit pH pada tiap sisi harga pKind.

Harga yang pasti untuk tiga indikator dapat kita lihat sebagai berikut:

indikator pKind pH rentang pH
lakmus 6.5 5 – 8
jingga metil 3.7 3.1 – 4.4
9.3 8.3 – 10.0

Perubahan warna lakmus terjadi tidak selalu pada rentang pH yang besar, tetapi lakmus berguna untuk mendeteksi asam dan basa pada lab karena perubahan warnanya sekitar 7. Jingga metil atau fenolftalein sedikit kurang berguna. Berikut ini dapat dilihat dengan lebih mudah dalam bentuk diagram.

  1.  Larutan asam    : H+ > 10 -7 M atau PH< 7;
  2. Larutan netral    : H+ = 10 -7  M atau PH =7;
  3. Larutan basa    : OH – >H+ atau H+  <10 -7 M atau PH> 7 .

Alat dan Bahan Praktikum Asam Basa

  1. Alat :  
  1. Pelat tetes
  2. Pipet tetes
  3. Gelas kimia
  4. Piring
  5. Timbangan analitik
  6. PH meter universal
  7. Mortal
  8. Gelas arloji
  9. Bola penghisap
  10. Aquadest
  1. Bahan
  1. Bunga sepatu
  2. Alkohol
  3. NaOH    0,1 M
  4. NaCL    5℅
  5. N2CO3    5℅
  6. Asam borat    2℅
  7. HCL    0,05 M
  8. Kunyit

Cara Kerja

  1. Menimbang bunga sepatu atau kunyit dengan timbangan analitik sebanyak gr.
  2. Memotong bunga tersebut kecil-kecil dengan menggunakan silet..
  3. Memasukkan hasil potongan bunga tersebut ke dalam gelas plastik .
  4. Mencampurkan alkohol sebanyak 5 ml ke dalam gelas plastik yang telah terisi potongan bunga tadi.
  5. Mengaduk bunga sepatu yang telah tercampur oleh alkohol
  6. Mengambil ekstrak bunga sepatu atau kunyit dengan pipet tetes.
  7. Meletakkan ekstrak bunga tersebut ke dalam plat tetes.
  8. Mencampurkan masing-masing larutan yaiut HCL, NaOH, N2CO3, . NaCL,  dan Asam borat.
  9. Meletakkan PH meter ke plat tetes ke masing-masing ekstrak bunga yang telah tercampur oleh larutan yang berbeda .
  10. Mengukur PH dengan PH meter universal
  11. Mencatat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan Praktikum Asam Basa

  • Gambar

  • Analisis Data
Larutan baku Wana awal

Larutan

Warna indikator Perubahan warna PH Indikator
Na2CO3   5%

 

Asam borat  2%

 

NaOH   0,01%

 

HCL      0,05%

 

NaCl      5%

Bening

 

Bening

 

Bening

 

Bening

 

Bening

Merah

 

Merah

 

Merah

 

Merah

 

Merah

Abu-abu

 

Ungu muda

 

Hijau pekat

 

Merah tua

 

Kelabu

8

6

12

3

7

      Bunga sepatu
Na2CO3   5%

 

Asam borat  2%

 

NaOH   0,01%

 

HCL      0,05%

 

NaCl      5%

Bening

 

Bening

 

Bening

 

Bening

 

Bening

Kuning

Kuning

Kuning

Kuning

Kuning

Merah tua

Merah muda

Biru

Bening

Bening

2

5

1

7

7

            kunyit

 

Pembahasan

  • Larutan HCL mengubah warna indikator ekstrak bunga sepatu menjadi merah  tua dan PH nya 3 sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.
  • Larutan NaCL mengubah warna indikator ekstrak bunga sepatu menjadi bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral.
  • Larutan asam borat mengubah warna indikator ekstrak bunga sepatu menjadi bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral Larutan NaOH mengubah warna indikator ekstrak bunga sepatu menjadi biru dan PH nya 12 sehingga larutan tersebut merupakan Basa.
  • Larutan Na2CO3 mengubah warna indikator ekstrak bunga sepatu menjadi biru tua  dan PH nya 8 sehingga larutan tersebut merupakan Basa Kuat. Larutan HCL mengubah warna indikator ekstrak kunyit menjadi bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral.
  • Larutan NaCL mengubah warna indikator ekstrak kunyit menjadi bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral
  • Larutan asam borat mengubah warna indikator ekstrak kunyit menjadi  merah dan PH nya 5 sehingga larutan tersebut merupakan Asam.
  • Larutan NaOH mengubah warna indikator ekstrak kunyit menjadi merah tua dan PH nya 1sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.
  • Larutan Na2CO3 mengubah warna indikator ekstrak kunyit menjadi merah tua dan PH nya 2 sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.

Larutan HCL, NaOH, N2CO3, . NaCL, dan Asam borat mengubah indikator warna ekstrak bunga sepatu dan ekstrak kunyit dari warna asalnya berubah menjadi warna seperti merah tua, merah , merah muda, biru tua , biru, ungu, dan bening.

Warna merah menandakan bahwa larutan tersebut asam, merah muda asam lemah dan merah tua berarti asam kuat begitu juga warna biru berarti basa, biru muda berarti basa lemah dan biru tua berarti basa kuat sedangkan warna bening berarti netral PH asam berkisar 1-6, PH netral adalah 7, sedangkan PH basa berkisar 8-14.

Dengan menggunakan indikator yang berbeda maka warna PH dan keadaan asam / basa pun berbeda walaupun larutan yang digunakan sama. Dengan penggunaan larutan yang berbeda juga dapat mempengaruhi warna PH dan keadaan asam /basa dengan indikator yang sama.

Kesimpulan

Larutan yang berbeda membuat warna PH dan keadaan asam /basa pada indikator ekstrak kunyit / bunga sepatu berbeda.

Indikator yang berbeda membuat warna PH dan keadaan asam/basanya berbeda walaupun larutan yang digunakan sakalipun sama.

Konsentrasi H+ merupakan salah satu ukuran untuk menentukan keasaman atau kebasaan suatu larutan dalam air, sehingga diperoleh sebagai berikut.

  1. Larutan asam    : H+ > 10 -7 M atau PH< 7;
  2. Larutan netral    : H+ = 10 -7  M atau PH =7;
  3. Larutan basa    : OH – >H+ atau H+  <10 -7 M atau PH> 7

Warna asam menandakan asam, warna biru menandakan basa dan warna bening menandakan netral.

Demikianlah ringkasan laporan praktikum Asam Basa yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat (maglearning.id)

Loading...

Tinggalkan Balasan