Ringkasan Laporan Praktikum Reaksi Eksotermik

Ringkasan Laporan Praktikum Reaksi Eksotermik

Praktikum Reaksi Eksotermik – Hampir setiap hari kita memanfaatkan perubahan energi. Hampir setiap reaksi kimia selalu melibatkan energi, baik melepaskan maupun menyerap energi misalnya anda melakukan perubahan kimia dalam suatu wadah tersekat sehingga kalor tidak dapat keluar masuk dari sistem. Energi potensial produk lebih dari pada energi potensial rekatan sehingga ketika terjadi reaksi, terjadi penurunan energi potensial. Energi tidak dapat hilang begitu saja.

Karena energi total (energi kinetik + energi potensial) harus selalu konstan. Oleh karena itu, jika energi potensial turun, energi kinetik naik. Dengan kata lain, energi potensial diubah menjadi energi kinetik. Penambahan energi kinetik itu dapat diamati sebagai kenaikan suhu campuran reaksi. Campuran reaksi menjadi panas, hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi.

Bila perubahan terjadi pada sebuah sistem maka dikatakan sistem bergerak dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Bila sistem di isolasi dari lingkungan sehingga tidak ada panas yang dapat mengalir maka perubahan yang terjadi di dalam sistem adalah perubahan adiabatic. Selama ada perubahan adiabatic maka suhu dari sistem akan menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik sedangkan bila reaksinya endotermik akan turun.

Bila sistem tidak di isolasi dari lingkungan maka panas akan mengalir antara keduanya. Maka bila terjadi reaksi suhu dari sistem dapat dibuat tetap, perubahan yang terjadi pada temperatur tetap dinamakan perubahan isotermik, telah dikatakan bila terjadi reaksi eksotermik atau endotemik maka pada zat-zat kimia yang terlibat akan terjadi perubahan energi potensial. Panas reaksi yang kita ukur akan sama dengan perubahan energi  potensial ini.

Alat dan Bahan Praktikum Reaksi Eksotermik

Alat : 

  1.  Gelas kimia 250 ml
  2. Pipet ukur
  3. Bola hisap
  4. Thermometer

Bahan:

  1.  Aquadest
  2. CaCl2

Cara kerja

  1. Menimbang larutan CaCl2 1-15 ml.
  2. Mengukur aquadest sebanyak 10 ml.
  3. Mengukur suhu awal aquadest .
  4. Mencampurkan CaCl2 1 gr ke dalam aquadest.
  5. Mengukur suhu sebelum dicampur CaCl2.
  6. Mengukur suhu setelah dicampur CaCl2.
  7. Mengamati perubahan suhu.

Hasil pengamatan Praktikum Reaksi Eksotermik

  • Gambar

  • Analisis

Aquadest diukur terlebih dulu  dengan thermometer kemudian aquadest tersebut dicampur dengan CaCl2 dan diukur kembali dengan thermometer sehingga suhunya berubah dari 20 ◦c menjadi 25 ◦c sehingga kenaikan suhunya  5 ◦c.
Pembahasan

Mula-mula aquadest diambil 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia dan suhunya diukur, seterlah itu kemudian dimasukkan CaCl2 ( kalsium klorida) setelah diukur suhunya ternyata suhunya meningkat . Ini dipengaruhi oleh pereaksi termasuk reaksi eksotermik. Reaksi kimia tidak tersekat dengan lingkungannya.

Jika menghasilkan panas, campuran reaksi membebaskan energi. Setiap perubahan yang membebaskan energi ke lingkungannya disebut reaksi eksoterm. Jadi, jika terjadi reaksi eksoterm suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial bahan kimia yang terlibat berkurang.

Perubahan kimia terjadi dengan menaikkan energi potensial zat zat yang terlibat. jika hal itu terjadi penurunan energi kinetik atau penurunan suhu. Jika campuran reaksi tidak tersekat, kalor dari lingkungan masuk ke dalam sistem. Reaksi seperti itu disebut endoterm.

Kesimpulan

Jadi, sistem merupakan dari alam semesta yang sedang kita bicarakan misalnya ssitem itu merupakan reaksi yang terjadi pada gelas kimia. Di luar sistem disebut lingkungan

  1. CaCl2 mempengaruhi suhu aquadest.
  2. Terjadi reaksi eksotemik.

Demikianlah ringkasan laporan Praktikum Reaksi Eksotermik yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan kami di lain kesempatan (maglearning.id).

Loading...

Tinggalkan Balasan